Berbagai Akibat Buruk Akibat Mendidik Anak dengan Cara Menakuti
Penulis Penulis | Ditayangkan 11 Mar 2018
Sumber gambar homeschoolingkaksetosurabaya
Jangan pernah lagi menakuti anak, agar patuh terhadap apa yang anda suruh...
Nenek: “Sudeh bace Bismillah??”
Anak: “Belum…”
Nenek: “Cepat bace Bismillah! Jika tak bace hantu makan makanan dalem perut!”
Ibu: “Dengar nenek la!”
Menakut-nakuti anak dapat menimbulkan masalah psikologis yang dapat berakibat pada rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu.
Setiap orangtua ingin anaknya menjadi penurut. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan menakuti-bakuti dengan sesuatu yang dianggap menyeramkan dan menakutkan. Cara menakuti ini memang cukup efektif untuk meredam keinginan anak-anak agar tidak melakukan hal yang tidak berkenan bagi orang tua mereka.
Sebenarnya ketakutan adalah kondisi alamiah yang membantu anak menghadapi pengalaman baru, juga merupakan insting melindungi diri dari bahaya. Tapi, tentu saja orangtua harus bisa memahami ketakutan anak dan mengatasinya, seperti salah satu kisah dibawah ini yang dikutip dari desisachiko.com.
Saat sedang makan di sebuah mall di Singapura, saya mendengar percakapan sebuah keluarga Malaysia yang duduk di samping saya. Percakapannya seperti ini:
Nenek: “Sudeh bace Bismillah??”
Anak: “Belum…”
Nenek: “Cepat bace Bismillah! Jika tak bace hantu makan makanan dalem perut!”
Ibu: “Dengar nenek la!”
Setelah mendengar percakapan itu saya jadi teringat di negeri saya sendiri. Saya menemukan banyak orang tua yang mengajar anak dengan cara menakut-nakuti. Beberapa kalimat yang sangat umum diucapkan oleh (kebanyakan) orang tua di Indonesia, misalnya:
BACA JUGA 5 Cara Berhitung Paling Cepat dan Mudah Difahami Untuk Anak di Sekolah
“Ayo makan yang cepat, nanti makanannya dihabisin setan”
“Cuci kaki yang bersih sebelum tidur, kalo kakinya kotor nanti dijilatin setan”
“Jangan duduk di atas bantal, nanti pantatnya bisulan”
“Jangan makan sambil tiduran, nanti jadi ular”
Mengapa orang tua harus menakuti anak agar perkataan atau perintahnya dituruti? Kadang orang tua malas untuk menjelaskan panjang lebar pada anak kenapa dia harus melakukan sesuatu. Agar cepat dan anak langsung menurut, dipakailah cara menakut-nakuti mereka.
Menakut-nakuti anak dapat menimbulkan masalah psikologis yang dapat berakibat pada rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu. Anak yang sering ditakuti dengan setan akan tumbuh menjadi anak yang penakut, pencemas, dan cengeng. Saya tidak heran melihat banyak teman-teman saya yang takut pada setan padahal mereka sudah sangat dewasa. Sebenarnya mereka takut pada imajinasi mereka sendiri akan setan.
Dikutip dari desisachiko.com, alangkah baiknya jika kita menerangkan kepada anak dengan cara yang cerdas atau memakai alasan yang masuk akal. Saat masih anak-anak, otak belum dapat berpikir dengan logika. Otak menyerap apapun dari lingkungan dan menyimpannya dalam memori. Memori baik atau buruk yang terekam dalam otak anak berperan dalam membentukan mental dan perilaku anak hingga dewasa.
Dalam mengajari anak memang dibutuhkan kesabaran. Jangan malas menerangkan sesuatu secara panjang lebar kepada anak daripada anak menjadi salah dalam berpikir.