Efek Buruk Katakan `Kalau Nakal Akan Disuntik Dokter` Pada Anak

Penulis Unknown | Ditayangkan 13 Mar 2018
Efek Buruk Katakan `Kalau Nakal Akan Disuntik Dokter` Pada Anak
foto via imgrum.org

"Kalau masih nangis kamu akan disuntik"

Pernah dengar ucapan seperti ini nggak?

Pasti sudah tak asing lagi ditelinga Anda. Sebab kalimat itu menjadi senjata ampuh untuk menakuti anak yang tantrum.... atau juga warisan nenek jaman dulu...

Padahal jika orangtua tersebut tahu, bahkan tak akan bisa membayangkan seburuk ini akibatnya buat anak...

Memang mengatasi anak yang nakal dan bandel itu membuat pusing khususnya para orangtua.

Menghadapi anak yang nakal itu butuh ekstra kesabaran dan cara mengatasinya dengan baik.

Tapi sayang, berbagai cara telah dilakukan agar anak nggak bandel. Tapi belum menuai hasil yang maksimal. Kalau main fisik kasihan, bisa menjadi contoh buruk untuk anak. Di biarin itu, anak malah semakin melunjak sejadi-jadinya.

Baca Juga : Bukan Asli Nakal Sejak Lahir, ini 7 Penyebab Anak Melawan Orangtua

Lantas apa yang seharusnya dilakukan?

Nah, ini cara halus tapi ampuh agar anak nggak nakal lagi. Cukup dengan kalimat "kalau nakal akan disuntik oleh dokter". Ini senjata ampuhnya

Tapi apakah ini nggak berbahaya bagi si anak?

Bahaya sekali jika anak takuti dengan kalimat seperti itu. Dan ini bahayanya yang harus para orangtua ketahui.

BAHAYA MENGATAKAN "kalau naka akan disuntik oleh dokter"

Mulai sekarang stop katakan pada anak "kalau nakal akan disuntik oleh dokter".

Sebab sangat berpengaruh pada mental si anak. Apalagi diwaktu dalam keadaan sakit. Anak akan takut kepada dokter dan dokter akan kesulitan menangani.

Seperti baru-baru ini viral ucapan "kalau nakal akan disuntik oleh dokter melansir dari brilio.net

Baca Juga : Nakal apa Bodoh? 4 Bocah SD ini Boncengan Satu Motor Lalu Melintas di Depan Kantor Polisi

Sebuah rumah sakit memasang banner imbauan yang cukup kocak. Dalam banner tersebut, terlihat imbauan untuk orangtua agar tidak menjadikan suntik sebagai alat untuk menakut-nakuti anak.

Efek Buruk Katakan `Kalau Nakal Akan Disuntik Dokter` Pada Anak

"IBU & BAPAK, mohon tidak mengatakan kepada anak ibu & bapak kalau mereka nakal akan disuntik oleh dokter. Kita ingin agar anak-anak tidak takut kepada kami, sehingga saat mereka benar-benar sakit kami lebih mudah memeriksa, menentukan penyakit dan mengobati anak ibu & bapak dengan lebih tepat," kamis (8/3).

Selain itu, menakut-nakuti anak dengan kalimat ancaman suntikan dokter juga membuat dokter kesulitan untuk menangani anak yang sedang sakit itu.

Sampai-sampai bisa membuat si anak ketakutan hingga histeris saat bertemu dengan dokter.

Akhirnya, mereka beranggapan sosok dokter bukanlah sosok baik yang menyembuhkan penyakit, tetapi justru sosok yang 'jahat' karena menghukumnya jika berbuat nakal.

Jadi jangan heran, sekarang banyak remaja dan para banyak dari kalangan pelajar yang sudah SMA masih takut kalau melihat jarum suntik.

Di bagian bawah banner, terdapat pula saran untuk menggantikan kata disuntik oleh dokter dengan kalimat yang unik nan menggelitik. "Saran Kami jika anak anda masih nakal bilang saja, 'kalau adik nakal, gedenya bakal jatuh cinta dengan orang yang tidak bisa kamu miliki, lho," lanjut imbauan itu.

Baca Juga : Senakal-Nakalnya Anak Anda, Jangan Pernah Marahi dengan 8 Kalimat ini

Sebaiknya para orangtua lebih mendorong anak untuk berani saat menghadapi dokter ketika sedang sakit.

Jauhkan anak dari labeling dan stigma-stigma negatif tentang orang lain tanpa alasan yang jelas.

CARA MENGATASI ANAK YANG NAKAL

Sebenarnya banyak cara dilakukan untuk mengatasi anak yang nakal lho bun tanpa harus mengatakan kalimat "kalau nakal akan disuntik dokter".

Perlu anda ketahui, berikut 7 cara mengatasi anak yang nakal sebagaimana dikutip sayangianak.com

Efek Buruk Katakan `Kalau Nakal Akan Disuntik Dokter` Pada Anak
foto via murnirahm.id

1. Lakukan pendekatan kepada anak.

Disaat anak rewel dan suka membantah kepada orangtua membuat orangtua emosi dan kesal dengan si anak. Tapi itu bukan solusi yang tepat.

Baca Juga : Senakal-Nakalnya Anak Anda, Jangan Pernah Marahi dengan 8 Kalimat ini

Sebaiknya para orangtua melakukan pendekatan kepada anak seperti memberinya nasehat dengan lembut bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik.


2. Tunjukanlah tekat yang kuat terhadap anak.

Selain harus menjaga kekonsistenan, anda sebagai orang tua juga harus memiliki tekat yang kuat dalam menghadapi anak anda yang memang nakal. Ketika si kecil sedang bertengkar hebat, dan anda sebagai orang tua sulit untuk melerainya, anda harus menunjukan tekad yang kuat.


3. Buatlah peraturan yang khusus untuk anak.

Buatlah peraturan khusus yang sebelumnya telah dibicarakan terlebih dahulu dengan anak-anak anda. Peraturan yang anda buat harus memiliki konskuensi supaya anak dapat berusaha menghindari perbuatan nakal tersebut.

Baca Juga : Anak Usil Bukan Berarti Jadi Anak Nakal, Ketahui Anak USil Bisa Jadi Kecerdasannya di Atas Rata-rata


4. Tunjukan sikap yang manis dan lembut kepada anak.

Saat menghadapi anak yang nakal dan bandel, jangan tunjukkan sikap yang malah membuat anak tak berubah, malah akan semakin nakal.


5. Jangan terlalu memanjakan anak.

Tentu kita tahu bahwa sikap memanjakan anak yang ditanamkan sejak dini akan berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Hal itu akan mengakibatkan anak menjadi terbiasa dengan jalan yang mudah ketika dia ingin mendapatkan sesuatu.


6. Berikanlah contoh yang baik untuk anak-anak anda.

Biasanya apa yang dilakukan oleh orangtua itu bisa jadi panutan anak. Anak bisa menjadi nakal itu juga bisa dari pengaruh dan sifat orangtua lho.

Jadi berilah contoh yang baik untuk anak agar menjadi panutan yang baik pula.


7. Jangan memberikan label buruk pada anak-anak anda.

Ketika anak anda nakal dan bandel, maka anda sebagai orang tua janganlah sekali-kali memberikan label yang buruk pada mereka. Sebagai contoh “kamu anak yang nakal, bandel, susah diatur.” Justru pemberian label itu akan menjadikan anak semakin nakal, dia beranggapan bahwa sifat nakal yang dimiliki adalah karakternya, sehingga akan menyusahkan anda sebagai orang tua untuk mendidiknya.
SHARE ARTIKEL