6 Fakta Pemukulan Guru Oleh Murid Dengan Kursi Hingga Berdarah-darah, Cuma Gara-Gara Sepele
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 09 Mar 2018
Kepala hingga berdara-darah
Pertikaian antara murid dan guru kembali terjadi, memang murid jaman sekarang sama sekali tidak menghormati guru, permasalahan hanya kecil hingga berbuntut panjang, sang guru yang menjadi korban harus dilarikan kerumah sakit karena kepala yang berdarah akibat dari hantaman kursi yang dilakukan murid yang tak mau diingatkan
Nuzul Kurniawati (49), guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darrusalam, Kecamatan Pontianak Timur, Nuzul Kurniawati menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya berinisial NF, Rabu (7/3/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibatnya, Nuzul harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga : Pelajaran Malah Main Ponsel, Tak Terima Ditegur Siswa SMP ini Hantam Guru Dengan Kursi
Dilansir dari tribunnews.com, berikut rangkuman 6 fakta insiden ini :
1. Main game
Insiden ini berawal saat pelajaran yang diampu oleh Fadilah.
Nah, saat pelajaran NF sedang bermain game.
Fadilah menegurnya dan NF tidak terima hingga mengeluarkan kata-kata kasar.
Fadilah menangis karena tak menyangka mendapat perkataan kasar dari muridnya.
Nah, Nuzul sebagai Wakil Kepala Sekolah kemudian menasihati NF.
2. Pukul pakai kursi dan lempar ponsel

NF tetap tidak mengubris saat dinasehati Nuzul.
Nuzul kemudian mengambil ponsel NF.
Setelah itu NF mengambil kursi dan dipukulkan ke Nuzul.
Ponsel NF yang diambil Nuzul itu terjatuh.
Saking tak terimanya, NF melemparkan posnelnya ke Nuzul dan terkena di telinga bagian bawah.
Baca juga : Jangan Mau Beli Kalau Tabung Gas Punya 5 Kendala ini, Sebelum Nyawa Melayang
3. Siswa yang pukul guru tak bisa ditahan

Pihak Nuzul melakukan laporan atas insiden ini ke polisi.
Kapolesek Pontianak Timur, Kompol A Hafidz membenarkan adanya laporan yang masuk.
"Memang benar adanya laporan dari pihak guru terkait menjadi korban pemukulan. Saat ini yang bersangkutan tengah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," ujar Hafidz, Kamis (8/3/2018) dikutip dari Tribun Pontianak.
Polisi sudah mengamankan NF dan sudah dilakukan pemeriksaan.
Namun, NF tidak boleh ditahan.
Hal itu karena NF masih anak di bawah umur.
Menurut Hafidz setelah pemeriksaan, NF akan dititipkan di Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) milik Pemkot Pontianak.
4. Siswa anak yatim
NF, siswa yang menganiaya gurunya itu adalah anak yatim.
Hal itu dikatakan sendiri oleh ibu guru Nuzul.
5. Maaf dari guru
Nuzul sudah memaafkan perbuatan siswanya itu.
"Ibu memaafkan dia. Dia kan tugas kita, untuk membimbing dia lebih baik. Kalau awalnya kasar, mudah-mudahan lebih lembut hatinya," kata Nuzul.
Tak hanya itu, Nuzul juga masih menyayangi muridnya tersebut.
Baca juga : Berbekal Tikar dan Minyak, Gus Bram Menipu Korbannya Hingga Puluhan Juta
6. Proses hukum masih berlanjut
Walau begitu, pihak keluarga Nuzul tetap melanjutkan proses hukum yang ada.
Padahal Nuzul sendiri mau menyelesaikan kasus ini dengan kekeluargaan.
Tapi, suami Nuzul, Nur Kholis (55) dan keluarga tetap melanjutkan proses hukum.
Terkait penyelesaian melalui jalur kekeluargaan, dia tegaskan terpenting saat ini harus dilanjutkan pada proses hukum terlebih dahulu.
"Soal nanti bertemu, berdamai, itu bisa saja terjadi. Biar untuk pelajaran dulu, dukungan dari kawan-kawan guru semuanya kalau kasus ini lanjutkan dulu" ujar Nur Kholis.