Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan

Penulis Unknown | Ditayangkan 27 Feb 2018

Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com


Diungkap 6 fakta ini terungkap dari dicopot paksa seragam bupati cantik ini

Di awal tahun 2018, tercatat ada beberapa kasus korupsi yang banyak menjerat pejabat publik di negeri ini.

Mirisnya, pejabat Negara yang seharusnya menjadi panutan tersebut, beberapa diantaranya adalah seorang perempuan. Tak ayal, kasus hukum semacam ini pun akhirnya semakin memperburuk citra pejabat di mata masyarakat.

Salah satunya adalah Bupati non-aktif Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.

Perempuan berparas cantik tersebut terancam “copot seragam” setelah terjerat kasus dugaan suap dan gartifikasi serta TPPU. Selain hoby berdandan bak model profesional, ada beberapa fakta unik mengenai Bupati cantik tersebut yang patut ditelusuri di bawah ini.

Sering Berdandan bak model professional
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Selain parasnya yang aduhai, sosok Bupati Rita Widyasari termasuk tipe wanita yang banyak diidamkan oleh banyak lelaki.

Baca Juga :

Selain menjabat sebagai Bupati, wanita ayu tersebut juga sangat memperhatikan penampilan kesehariannya. Ditunjang postur tubuh yang ideal dan kulit yang bersih, dirinya kerap menggungah foto-foto yang aduhai di laman facebook pribadinya.

Saking getolnya merawat kecantikan, perempuan kelahiran Kukar, 11 November 1973 ini, sempat memiliki salon pribadi untuk menampung obsesinya tersebut. Belum cukup, dirinya juga pernah mengikuti kursus kecantikan di Singapura hingga ke Shanghai, Tiongkok. Bupati cantik ini ternyata juga pernah kursus kecantikan di Jakarta.

Bisnis sampingan yang omsetnya miliaran
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Menurut fakta yang dungkap oleh KPK, sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara, perempuan cantik yang juga menjadi kader partai Golkar tersebut mempunyai perkebunan sawit yang luasnya mencapai 200 hektar. Ditaksir, harga kebun sawitnya tersebut bernilai sekitar Rp 9,5 miliar.

Tak hanya itu, Bupati berkulit putih tersebut juga dikabarkan mempuyai bisnis lain yang tak kalah “heboh” berupa areal pertambangan batu bara.

Bahkan, sejumlah keluarga dekatnya seperti ibu, dan kakaknya, juga mempunyai bisnis serupa. Nilainya? Jangan ditanya. Menurut KPK yang memeriksa dirinya, bisnis batu bara tersebut mempunyai nilai sekitar Rp 200 miliar.

Hobi koleksi tas mewah
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Entah karena “kodrat alam” sebagai wanita atau sekedar hobi, Bupati non-aktif Kutai Kartanegara ini disebut-sebut mempunyai simpanan berupa tas-tas mewah yang harganya selangit.

Baca Juga :

Ketika dirinya tercyduk oleh KPK, total ada sekitar 40 tas merek luar negeri yang berhasil dijadikan sebagai barang bukti.

Tak sampai disitu, sejumlah tas mewah yang telah disita tersebut, menyiratkan bahwa selera fashion yang dmilikinya sangat berkelas dan “wah”. Sebut saja Dior, Hermes dan merek lainnya. Tas-tas tersebut bahkan telah dilengkapi sertifikat sebagai bukti keasliannya.

Punya aset tersembunyi yang jarang diketahui banyak orang
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Selain sejumlah bisnis dan koleksi tas mewah, Bupati Rita juga diduga mempunyai beragam aset yang bernilai fantastis.

Salah satunya seperti sejumlah properti yang berada di 53 lokasi di Kabupaten Kutai dan satu di Jakarta senilai 12,5 miliar. Selain itu, ada beberapa mobil mewah berbagai merk seperti Ford Everest, Toyota Crown, Hyundai, Mazda, BMW dan VW Caravelle. Total semuanya bernilai 2,8 miliar.

Selain barang-barang tersebut, Bupati Rita juga memiliki kekayaan lain berupa logam mulia dan batu mulia, yang masing-masing berharga Rp 500 juta dan Rp 4,5 Miliar.

Selain perhiasaan tersebut, Bupati yang menjabat selama dua periode ini, juga mempunyai simpanan berupa giro senilai Rp 6,7 miliar dan setara kas yang bernilai $138.412.

Sempat menjadi wanita yang berprestasi di kancah internasional
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Tak banyak yang tahu, sosok Bupati Rita merupakan figur wanita Indonesia yang cerdas dan berprestasi.

Hal ini dibuktikan ketika dirinya dianugerahi penghargaan Global Leadership Awards 2016 untuk kategori Woman Icon of The Year beberapa tahun silam. Penghargaan tersebut diberikan oleh majalah bisnis asal Malaysia, The Leaders International yang bekerja sama dengan American Leadership Development Association (ALDA).

Baca Juga :

Saat memutuskan terjun di kancah politik, putri kedua dari mantan Bupati Kutai kartanegara, Syaukani Hasan Rais ini, diharapkan dapat mengembalikan kejayaan politik dan nama besar sang Ayah.

Terbukti, dirinya pernah menjabat sebagai Bupati Kukar sejak tahun 2010 hingga 2015. Kemudian terpilih lagi untuk menjabat pada periode 2016-2021.

Perempuan yang Hobi musik cadas
Rita Widyasari, Bupati Cantiknya Kebangetan yang Dipaksa “Copot Seragam” oleh Atasan
foto via boombastis.com

Fakta yang cukup mengejutkan adalah, Bupati yang berusia 40 tahun tersebut ternyata sangat “menggilai” musik.

Alih-alih menyukai musik mellow seperti wanita umumnya, dirinya justru sangat menyukai band-band metal yang membawakan musik rock. Tak hanya itu, ia pun kerap mengundang sejumlah musisi gahar tersebut untuk manggung di Kalimantan.

Mulai dari Sepultura di 2012, Halloween di 2013 dan Testament pada tahun 2014.

Tidak hanya mengundang band dari luar, dirinya juga sempat mendatangkan sejumlah musisi rock tanah air seperti Power Metal dan God Bless. Semuanya dilakukan pada saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Kukar pada periode 2010-2015.

Kejadian yang seharusnya sangat disayangkan ini, seharusnya bisa dihindari jika yang bersangkutan mempunyai kesadaran akan hukum.

Terlebih pelakunya adalah seorang wanita. Padahal, para bupati-bupati tersebut, sebenarnya mendapatkan kehidupan yang lebih dari cukup. Semoga untuk kedepannya, tidak ada lagi kasus “pejabat-pejabat cantik” yang bermasalah karena menggondol uang negara.
SHARE ARTIKEL