Meski Untuk Menghibur, Bolehkah Berbohong Agar Orang Lain Tertawa?

Ilustrasi diolah dari media.ihram.asia

Banyak di antara kita yang ingin membuat orang lain tertawa dengan dusta. Padahal, dalam Islam berdusta adalah hal yang sangat dilarang dan termasuk ke dalam perilaku buruk.

Tapi bila hal itu untuk menyenangkan oranglain bagaimana?

Sebuah hadits menyebutkan,

“Seseorang tidak dikatakan beriman seluruhnya sampai ia meninggalkan dusta saat bercanda dan ia meninggalan debar walau itu benar.” (HR. Ahmad 2: 352. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif)

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku juga bercanda namun aku tetap berkata yang benar.” (HR. Thobroni dalam Al Kabir 12: 391. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih dalam Shahih Al Jaami’ no. 2494).”

BACA JUGA Untuk Muslimah, Beginilah 3 Jurus Jitu Hadapi "Lelaki Doyan Godain Perempuan"

Berdusta dengan tujuan ingin membuat orang tertawa tentunya tidak dibenarkan. Bukan soal bercandanya yang dilarang agama, tapi adalah dusta yang dilakukannya.

Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dikutip dari islampos.com, “Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud no. 4990 dan Tirmidzi no. 3315. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Sungguh sangat jelas hadits tersebut menjelaskan bahwa kita termasuk ke dalam orang yang celaka ketika kita berdusta untuk membuat tertawa. Bercanda diperbolehkan dalam Islam.

Bahkan sesekali Rasulullah pun bercanda dengan sahabatnya. Namun tidak pernah Rasulullah berdusta dalam candanya hanya karena ingin orang lain tertawa. Karena pada hakikatnya terlalu banyak tertawa pun membuat hati kita mati.

“Janganlah banyak tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati.” (Shahih Al Jami’ no. 7435, dari Abu Hurairah).