Jenis Syahwat yang Dapat Membuat Jiwa Mencitainya, Hingga Paling Berbahaya Berdasarkan Al-Qur`an

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 16 Feb 2018

Jenis Syahwat yang Dapat Membuat Jiwa Mencitainya, Hingga Paling Berbahaya Berdasarkan Al-Qur`an
Foto via hipwee.com

Syahwat. Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengarnya? 


Pasti sebagian berpikir syahwat itu sebagai nafsv, dan pasti sudah mengarah kepada kaum pria, tapi bukan itu saja, sudah taukah anda syahwat ada juga yang bisa memebawa jiwa untuk mencintainya? Allah sudah menjelaskan dalam Al-Qur;an

Kata syahwat itu sendiri merupakan bentuk mashdar dari ‘syahaa’yang berarti ‘almusytaha‘ sesuatu yang diinginakan.

Baca juga : Jika Pacaran Sering Tatap Muka Diharamkan, Bagaimana Jika Pacaran dengan LDR?

Mungkin sebagian dari Anda akan menunjukkan semua ini kepada kaum pria.

Ibnu Taimmiyyah rahimahullah berkata,

“Syahawat bentuk jamak dari syahwat. Syahwat itu sendiri sejatinya adalah mashdar. Sementara almusytaha (sesuatu yang diinginkan) dinamakan sebagai syahwat karena termasuk menamakan maf’ul dengan isim mashdar. Allah Ta’ala berfirman,

وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

“Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsvnya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa: 27) (Majmu’ Fatawa, 10:571)

Allah Ta’ala telah menyebutkan bagi kita berbagai jenis syahwat yang membawa jiwa untuk mencintainya. Allah Ta’ala berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran:14)

Di dalam ayat ini, Allah menyebutkan jenis-jenis syahwat diantaranya: wanita, anak-anak, harta, hewan ternak dan ladang.

Allah mendahulukan jenis syahwat yang paling besar bahayanya yaitu wanita.

Karena fitnah wanita merupakan fitnah dunia paling besar.

Selanjutnya fitnah anak-anak, yang terlahir dari para wanita.

Baca juga : Kebanyakan Terjadi, Bolehkah Perempuan Menjadi Saksi Dalam Pernikahan?

Kemudian Allah menyebutkan syahwat harta, karena harta adalah sarana menggapai syahwat yang lain.

Syahwat harta adalah syahwat perantara. Lalu Allah menunjukkan jenis harta yang paling tinggi nilainya yaitu emas kemudian perak.

Kemudian Allah menyebutkan jenis syahwat yang terkait dengan hewan yang tidak berhubungan dengan pergaulan wanita dan anak-anak.

Syahwat yang berkaitan dengan hewan keudukannya lebih rendah dari syahwat terhadap wanita dan anak-anak.

Lalu Allah menunjukkan jenis hewan yang paling mulia yaitu kuda pilihan.

Allah melebihkan hewan ini diatas hewan-hewan lain seperti unta, sapi dan kambing.

Allah juga mendahulukan hewan ternak dan mendahulukan penyebutannya dari sawah ladang karena keelokan dan kemanfaatan hewan ternak lebih jelas dan lebih banyak dari pada ladang. (Badai’ul Fawaid, 1: 85)

Diantara jenis syahwat yang memalingkan hati, yang bersemanyam di jiwa manusia adalah bangga terhadap diri sendiri, angkuh, merasa berkuasa, tinggi hati, marah, cinta pujian dan sanjungan, gemar tidur, hobi bersantai.

Hampir-hampir tak ada satupun orang yang selamat dari syahwat-syahwat ini kecuali orang yang Allah jaga. Maka silakan mempersedikit atau memperbanyaknya.

Baca juga : Buat Apa Rajin Ibadah, Sedekah Dan Pandai Ngaji, Kalau Hidup Miskin?

Diantara jenis syahwat yang lain adalah cinta kepemimpinan. Syahwat ini adalah syahwat yang tersembunyi.

Sebagaimana perkataan Syaddad Ibnu Aus radhiyallahu’anhu,

يا بغايا العرب يا بغايا العرب إن أخوف ما أخاف عليكم الرياء والشهوة الخفية قيل لأبي داود : ما الشهوة الخفية قال حب الرئاسة

“Wahai kaum Arab yang masih tersisa, wahai kaum Arab yang masih tersisa. Sungguh yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah riya dan syahwat tersembunyi.”

Abu Dawud ditanya tentang syahwat tersembunyi beliau menjawab cinta kepemimpinan. (Risalah Fit Taubah, 1: 233)

SHARE ARTIKEL