Gemar Mengidolakan Artis Hingga Tergila-Gila Bagaimana ini?

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 02 Feb 2018

Gemar Mengidolakan Artis Hingga Tergila-Gila Bagaimana ini?
Foto via ruangmuslimah.com

Adakah yang tau bagaimana hukum mengidolakan artis?

Banyaknya film-film, sinetron, yang terus bermunculan membuat hati manusia tergila-gila dengan para artis idola mereka, seperti yang baru-baru ini film yang tengah viral dikalangan remaja dan diberbagai sosial media, tentang percintaan anak muda, tapi bagaimana itu menurut islam?

Maraknya film, sinetron, musik, bahkan sepak bola dewasa ini, membuat hati manusia terpesona, belum lagi adanya artis-artis yang menjadi bintang laga. Hal ini menyisakan di hati orang yang kurang ilmu dan iman tentang adanya fenomena mengidolakan artis.

Baca juga : Dari yang Cantik, Kaya dan Sholehah, ini 16 Kriteria Calon Istri yang Sudah Dipilih Menurut Islam

Mending kalau mengidolakan Ustadz yang berilmu, asalkan pengidolaan yang tidak melewati batas, sebagaimana dikutip dari ruangmuslimah.com

Tapi ini mengidolakan artis, bagaimana ini? Artis itu kebanyakan tidak menutup aurat, memerankan sesuatu yang menyimpang, seperti pacaran, dan lain-lain.

Padahal terlarang dalam hal-hal maksiat itu di dalam Islam. Apalagi kalau artisnya non muslim. Apakah pantas orang Islam mengidolakan non muslim?

Padahal kita tahu bahwa agama akhir jaman yg ang diterima Allah Ta’ala adalah agama Islam, di dalam ayat lain disebutkan,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran: 85).

Seseorang akan bersama dengan orang yang dia cintai, mengidolakan pelaku maksiat, maka dia akan bersamanya. Mengidolakan orang fasik atau non muslim, maka dia akan bersamanya di akherat. Na’udzubillah.

Di dalam hadits yang shahih disebutkan,

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ « وَمَا أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ ». قَالَ حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الإِسْلاَمِ فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ ». قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ

Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita: “Pernah seorang lelaki datang menenmui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata: “Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” (HR. Muslim)

Baca juga : Dari Doa yang Sedang Hingga yang Berat, 9 Sunnah Nabi ini Mulai Ditinggalkan Umat Islam

Idola umat Islam seharusnya adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, beliau uswah hasanah. Sebagaimana hal itu telah dijelaskan Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh” [al-Ahzâb/33:21]

Sehingga sahabat Anas Bin Malik Radhiyallahu anhu mengidolakan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,

قَالَ ثَابِتٌ فَكَانَ أَنَسٌ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ اللَّهُمَّ فَإِنَّا نُحِبُّكَ وَنُحِبُّ رَسُولَكَ.

Tsabit (perawi hadits di atas) berkata: “Senantiasa Anas radhiyallahu ‘anhu jika meriwayatkan hadits ini, beliau berdoa: “Wahai Allah, sesungguhnya kami mencintai-Mu dan mencintai Rasul-Mu”. (HR. Ahmad)

Kawanku

Jika kita mengidolakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam in syaa Allah, hal itu akan memotivasi kita untuk mengikuti beliau, sehingga Allah Ta’ala akan mengumpulkan kita bersama manusia yang paling kita cintai yaitu Nabi Agung Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Jadikanlah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah idolamu, panutanmu, Cintailah beliau dan ikutilah sunnah-sunnah beliau.

Semoga kita termasuk orang yang berbahagia dengan mendapatkan syafaat beliau pada hari kiamat.
SHARE ARTIKEL