Syndrom Kepala Datar, Waspadai Keterlambatan Tumbuh Kembang Pada Bayi Akibat Syndrom ini

Penulis Penulis | Ditayangkan 03 Jan 2018

Syndrom Kepala Datar, Waspadai Keterlambatan Tumbuh Kembang Pada Bayi Akibat Syndrom ini

HATI-HATI, SINDROM KEPALA DATAR MENYEBABKAN KETERLAMBATAN TUMBUH KEMBANG

Bisakah dicegah?


Plagiocephaly atau disebut dengan istilah sindrom kepala rata atau kepala peyang adalah kondisi yang menyebabkan kepala bayi memiliki area yang rata atau bentuk yang tidak serasi.

Kondisi yang paling umum terjadi adalah positional plagiocephaly, yang terjadi ketika kepala bayi berkembang menjadi rata karena tekanan pada area tersebut.

Bayi baru lahir memang sangat rentan mengalami hal ini karena tengkorak mereka masih lunak.

Studi yang dilakukan oleh Asisten Profesor Alexandra Martiniuk ini merupakan studi pertama yang meneliti seputar hubungan antara keterlambatan proses tumbuh kembang dengan kondisi bentuk kepala datar yang dimiliki oleh bayi, terutama dalam aspek keterampilan motorik.

Dua Jenis Sindrom Kepala Datar

Ada 2 jenis sindroma kepala datar yang bisa terjadi pada bayi, yaitu:

Plagiochepaly (perataan pada tengkorak bayi). Terjadi karena distorsi asimetris tulang kepala atau merata di satu sisi kepala. Hal ini biasanya disebabkan karena posisi telentang di satu sisi yang terlalu lama.

Tortikolis (ketidakseimbangan pada otot leher). Biasanya ditandai dengan nyeri yang hilang timbul atau kejang yang terus menerus pada otot-otot leher, sehingga mendorong kepala berputar dan miring ke depan, ke belakang, atau ke samping.

Penyebab Kepala Peyang Pada Bayi

  1. Pada kasus yang langka, bayi mengalami kepala peyang ketika gerakan di uterus mengerut karena beberapa hal, misalnya karena si ibu mengandung lebih dari satu bayi. Juga bisa terjadi pada bayi yang sungsang dan terjepit di bawah tulang rusuk ibu.
  2. Bayi yang dilahirkan secara normal juga bisa lahir dengan kondisi bentuk kepala yang rata karena tekanan saat melewati jalan lahir. Biasanya kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam sekitar 6 minggu. Tapi jika bentuk kepala bayi Anda tidak juga membentuk bulat setelah usianya 6 minggu, bisa jadi ia mengalami positional plagiocephaly.
  3. Kepala peyang muncul paling sering pada bayi yang suka sekali tidur, bayi yang memiliki kepala besar, dan bayi yang lahir prematur dan memiliki otot yang lemah.

Penanganan yang Bisa Dilakukan

Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dan memperbaiki kepala peyang pada anak:

1. Aktifitas Tengkurap alias Tummy Time
Di saat anak terjaga, ajak si kecil melakukan aktivitas dalam posisi tengkurap. Posisi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Posisi tengkurap juga membantu mencegah kepala peyang pada bayi dengan memperkuat otot leher bayi. Otot leher yang semakin kuat memungkinkan bayi menggerakkan kepala saat tidur sehingga tidak selalu ada pada posisi yang sama.

Agar bayi nyaman saat berada di posisi tengkurap, lakukan saat ia terjaga mulai saat tali pusat anak lepas. Bayi yang tidak terbiasa berada pada posisi tengkurap dari hari pertama mungkin harus dibujuk untuk melakukannya, mulailah selama satu atau dua menit.

2. Posisi pada waktu tidur siang dan malam hari
Ganti arah kepala bayi saat Anda menidurkannya. Untuk melakukannya, baringkan ia dengan posisi kepala pada ujung tempat tidur yang berbeda saat tidur pada siang dan malam hari. Jika sisi tempat tidurnya menempel di dinding, ia secara natural akan memalingkan kepalanya menghadap ruangan.

Atau Anda bisa meletakkan sesuatu di luar tempat tidurnya untuk menarik perhatian. Jangan gunakan gulungan handuk pada tempat tidur untuk mempertahankan posisi kepalanya pada sisi tertentu. Hal ini dapat meningkatkan resiko SIDS dan kekurangan nafas.

3. Pada waktu duduk
Hindari meninggalkan bayi untuk waktu yang lama di dalam car seat, kursi bayi, ayunan, kereta bayi, atau tempat lain dimana kepalanya berada pada posisi yang sama.

4. Pada waktu minum susu
Ganti arah kepalanya pada saat Anda memberinya susu dari botol. Anda akan melakukan ini secara otomatis saat menyusui langsung dari payudara. Menyesuaikan posisi kepala bayi saat disusui membantu menghindari tekanan pada area kepala yang peyang.

5. Terapi fisik
Dokter juga akan merekomendasikan latihan terapi fisik harian untuk membantu meningkatkan gerakan leher bayi Anda. Terapi ini dilakukan dengan gerakan lembut tapi konsisten. Jika langkah ini tidak membuahkan hasil, tahap selanjutnya adalah melakukan terapi cranial orthotic.

Bisakah dicegah? Tentu saja, Ma. Salah satu cara pencegahan yang paling sederhana adalah dengan mengubah posisi tidur bayi secara berkala. Jangan biarkan bayi terus-menerus tidur atau berbaring dalam posisi telentang. Sesekali, Anda boleh, kok, memiringkannya, atau menidurkannya dalam kondisi tengkurap. 

Atau, bisa juga Anda memakaikannya topi khusus yang memang diciptakan untuk menyokong pergerakan kepala dan leher bayi sehingga terhindar dari sindroma kepala datar. 
SHARE ARTIKEL