Pakai Jas dan Gaun Dari "Limbah", Pasutri Asal Banjar Negara ini Menuai Banyak Komentar Warganet
Penulis Unknown | Ditayangkan 02 Jan 2018
Pasangan pengantin ingin kampanyekan cinta lingkungan. Foto: Uje Hartono/detikcom
Teruntuk pasangan yang akan menikah, ide kreatif ini bisa dicoba lho.....
Tak perlu keluarkan banyak biaya...
Memang pasangan yang menikah, biasanya menggunakan gaun atau jas yang mewah dan bagus untuk dikenakannya. Karena biar terlihat bagus dan keren saat dilihat. Tapi Pasangan satu ini punya ide kreatif tentang busana pernikahannya
Bukannya jas atau gaun mewah yang dipakainya, Tapi busana pernikahannya terbuat dari bahan limbah.
Percaya nggak percaya, tapi ini benar-benar ada.
Mengutip detik.com, pasangan pengantin cinta lingkungan ini adalah Pawit Wahono (28) dan Eni Rahmawati (21). Meski menggunakan bahan bekas dalam pesta pernikahannya, pasangan ini tetap mengaku bangga.
Jas pengantin pria misalnya, layaknya jas pada umumnya dengan warna hitam namun jas tersebut dibuat dari plastik bekas. Untuk pembeda di bagian kerah jas menggunakan plastik motif merah menggunakan plastik bekas bungkus kopi.
Gaun perempuan pun tidak kalah uniknya. Gaun warna merah dan putih ini juga dibuat dari bahan plastik bekas. Pada gaun perempuan juga dikombinasi dengan bungkus kopi.
Baca Juga : Pernikahan Paling Unik Pasangan Ini Gunakan Ular Sebagai Mas Kawin
Untuk backdropnya dibuat dari barang bekas pertanian dengan dihiasi berbagai macam botol dan tutup botol bekas. Kursi pengantinnya pun unik yakni drum bekas yang sudah dimodifikasi dan terlihat cantik.
Tidak hanya di situ, kursi tamu juga tidak biasa yakni dengan menggunakan ban mobil bekas yang tertata rapi di depan pelaminan. Bahkan souvenirnya berupa bros juga dibuat dari barang bekas yakni tutup botol.
Menurut Pawit, meski terbaut dar sampah namun pakaian pengantin yang mereka gunakan tak membuat panas atau terasa berat.
"Tidak ada rasa malu karena ini juga untuk mengkampanyekan kepedulian akan sampah," kata Pawit yang juga ketua Karangtaruna di Desa Gentansari usai melangsungkan pernikahan Senin (1/1/2018).

Jas dan gaun pengantin dibuat dari limbah plastik bekas bungkus makanan. Foto: Uje Hartono/detikcom
Apalagi ia melihat keberadaan sampah kerap menjadi masalah di beberapa daerah. Misalnya banjir dan menularkan berbagai penyakit. Padahal menurut pria yang setiap harinya bekerja sebagai kuli panggul ini sampah bisa diolah menjadi barang yang bagus.
Baca Juga : Unik, Tradisi Pernikahan di Malasyia . Pengantin Akan Dijaga Ketat dan Tak Boleh Lakukan ini Selama 3 Hari
"Persiapan ini hanya 1 bulan mulai dari mengumpulkan sampahnya hingga membikin menjadi berbagai perlengkapan pernikahan," tuturnya.
Ia menyebutkan biaya pernikahannya dengan menggunakan barang bekas hanya menghabiskan anggaran Rp 2 juta. Jumlah tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan pendukung seperti bahan lem hingga aksesoris lainnya.
"Untuk sampah–sampahnya kita mengambil dari bank sampah di sini jadi tidak terlalu susah mencarinya," kata Pawit.
Sedangkan Eni mengaku merasakan hal yang sama. Dia tidak malu dengan pesta pernikahannya dengan menggunakan barang bekas. Ia berharap pernikahannya ini menjadi pertama dan terakhir dalam hidupnya.
"Tidak malu malah bangga karena bisa mengkampanyekan untuk cinta lingkungan," kata Eni
Karena unik dan juga menginspirasi banyak orang, khususnya yang mau menikah, sampai-sampai banyak netizen yang berkomentar atas ide kreatif yang dibuat oleh pasangan ini. Berikut beberapa komentar dari netizen.

