Mulai Deteksi Detak Jantung, 5 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi ini Ternyata Mitos

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 10 Jan 2018
Mulai Deteksi Detak Jantung, 5 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi ini Ternyata Mitos
Foto via tergemes.com

Ternyata hanya mitos belaka

Cara-cara mengetahui jenis kelamin bayi saat masih ada dikandungan banyak beredar di berbagai website, dari deteksi detak jantung, nyidam dan lain-lain, ternyata setelah diketahui semua cara hanya mitos tidak ada pengarunya sama sekali.

Bagi beberapa Moms, menebak-nebak jenis kelamin janin merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan.

Terutama Moms yang ingin sesegera mungkin mengetahui jenis kelamin janin, pasti pernah mendengar bahwa dengan cara tertentu bisa mendeteksi jenis kelamin janin saat kehamilan.

Baca juga : Bahaya Tetap Menyalakan Lampu Saat Tidur Malam, Khusunya Pada Wanita

Sayangnya, cara-cara yang tidak didasari alasan medis hanyalah mitos belaka.

Berikut 5 mitos yang kerap dikenal dapat mengetahui jenis kelamin janin, yang dikutip dari nakita.grid.id

#1 Detak jantung lebih cepat = anak perempuan

Sebelum melakukan ultrasound pertama, dokter kemungkinan akan menggunakan monitor jantung doppler untuk mengukur detak jantung janin Moms.

Jika detak jantung Moms mendekati 160 denyut per menit maka besar kemungkinan janin di kandungan tersebut adalah anak perempuan.

Sedangkan detak jantung 120 denyut per menit berarti janin Moms adalah laki-laki.

Di tahun 2006, seorang ilmuwan di Wright State University di Ohio memeriksa hampir 1000 sonogram dari wanita pada trimester pertama dan trimester kedua.

Ketika bayinya lahir, dilakukan analisis denyut jantung rata-rata untuk anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, dan ditemukan bahwa bayi laki-laki memiliki denyut jantung rata-rata 154,9 denyut per menit sementara bayi perempuan masuk pada 151.7.

Hal ini membuktikan tidak ada korelasi antara detak jantung dengan jenis kelamin janin dalam kandungan.

Baca juga : Bun, Jangan Suka Mengeluh Jika Sering Sibuk Dirumah, Sungguh ini Manfaatnya Luar Biasa

#2 Menggunakan kalender lunar Cina

Selama ratusan tahun, kaum kerajaan Cina menggunakan kalender lunar untuk melihat jenis kelamin janin agar memastikan bahwa mereka punya bayi laki-laki yang cukup untuk menjaga keberlangsungan kerajaan tersebut.

Namun, penelitian di Kanada melakukan analisis antara ulang tahun partisipan dan mencocokkan dengan kalender lunar Cina.

Hasilnya? Akurasinya hanya mencapai 50 persen.

Ini berarti, melihat jenis kelamin janin menggunakan kalender Cina tidak berbeda jauh dengan membalikkan koin.

#3 Bentuk perut Moms saat hamil

Ada ciri-ciri yang mengatakan jika perut hamil Moms cenderung tinggi atau berbentuk bulat lonjong berarti mengandung anak perempuan.

Sementara Moms dengan bentuk perut melebar, berarti mengandung anak laki-laki.

Faktanya, tidak ada hubungannya antara bentuk perut saat hamil dengan jenis kelamin bayi.

Sebab, bentuk perut ibu hamil dipengaruhi oleh otot, bentuk tubuh dan berat badan Moms.

Baca juga : Terbukti Usir Cacar Air, Penyakit Kulit, Cukup dengan Daun ini Sembuh Total

#4 Intensitas morning sickness

Moms yang sering mengalami morning sickness cenderung memiliki anak perempuan.

Hal ini oleh beberapa peneliti diduga karena kenaikan level hormon yang menyebabkan morning sickness lebih terjadi pada Moms yang sedang mengandung bayi perempuan.

Tetapi tingginya morning sickness pada ibu hamil juga terjadi dengan Moms yang melahirkan bayi laki-laki.

#5 Mengidam makanan manis atau asam

Mitos seputar jenis kelamin janin ini melihat jenis makanan yang membuat Moms ngidam.

Jika Moms mengidam makanan manis saat hamil, itu artinya mengandung anak laki-laki.

Sementara jika mengidam makanan asam, berarti janin di dalam kandungan adalah perempuan.

Meskipun mengidam merupakan gejala di saat hamil, namun tidak ada pengaruhnya terhadap jenis kelamin Si Kecil.

SHARE ARTIKEL