Karena Beratnya Hidup Lantas Berdoa Agar Cepat Mati, Astagfirullah Ketahui Dosanya

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 15 Jan 2018

Karena Beratnya Hidup Lantas Berdoa Agar Cepat Mati, Astagfirullah Ketahui Dosanya
Gambar diolah via kisahhikmah.com

Memintalah dengan benar

Doa adalah permohonan, doa merupakan pernyataan diri bahwa manusia adalah hamba Allah yang lemah dan meminta perlindungan serta harapan. Namun tak jarang karena tidak ridha dengan takdir Allah, seseorang malah berdoa agar cepat mati.

Kadang suatu keadaan menimbulkan seseorang berdoa agar Allah mengambil nyawanya, atau ingin mati saja.

Sebagai contoh, ketika sakit berat atau mengalami kesengsaraan, bisa jadi beberapa orang yang kurang kuat imannya mengharapkan bahkan bedoa lebih baik ia mati dibandingkan hidup dengan keadaan seperti ini. Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena tidak sanggup menanggung beban.

Hal ini tidak selayaknya dilakukan oleh seorang muslim baik ketika sakit ataupun keadaan yang lainnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah dia berdoa untuk mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.”

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah menjelaskan,

“Larangan di sini adalah haram (bukan makruh, pent), karena berangan-angan agar mati adalah perbuatan tidak ridha dengan takdir Allah. Seorang mukmin wajib bersabar dengan takdir Allah.”


Yang benar, jika menyerahkannya kepada Allah. Kita berdoa sebagaimana yang diajarkan berikut ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa, “Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.”


Hendaknya seseorang jangan berangan-angan kematian dan berpikir jangan dengan ucapan “seandainya” untuk berangan-angan menentang takdir Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam melakukan apa yang bermanfaat untuk dirimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan malas. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau mengatakan, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu akan demikian dan demikian.’ Akan tetapi, katakanlah, ‘Ini adalah takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti akan terjadi.’ Adapun kata ‘seandainya’ akan membuka pintu bagi setan (agar engkau tidak menerima takdir).”

Bagi mereka yang merasa gundah gulana terhadap musibah yang terjadi. Sebaiknya yakin dengan takdir Allah, insyaAllah ada hikmahnya dan ada kebaikannya. Lebih baik ia membaca doa yang diajarkan dalam islam untuk menghilangkan gundah gulana dan tentu dengan berusaha meyakini takdir Allah yang terbaik

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang tertimpa rasa gundah, sedih, lalu ia mengucapkan:

(Wahai Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu dan anak dari hamba-Mu (yang lelaki) dan anak dari hamba-Mu (yang perempuan), takdirku di tangan-Mu, keputusan-Mu telah tetap padaku dan qadha-Mu adalah adil untukku, aku memohon kepada-Mu, dengan setiap nama yang Engkau miliki, yang telah Engkau beri nama dengannya diri-Mu atau yang telah Engkau ajarkan nama tersebut kepada siapapun dari makhluk-MU atau yang telah Engkau turunkan di dalam kitab (suci)-Mu atau yang telah Engkau simpan di dalam Imu gaib milik-Mu, jadikanlah Al Quran sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dalam dadaku dan penghilang kesedihanku serta pelenyap kegundahanku.”

Maka kegunadahan dan kesediahannya akan menjadi ketenangan dan kebahagiaan.

SHARE ARTIKEL