"Pintu pemberitahuan" Bukan Hanya Sekedar nama, Tapi Juga Menyibak Kisah Hidup Orangtuanya

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 26 Dec 2017
Banyak orang percaya, sebuah nama adalah doa terbaik dari orang tua kepada sang anak. Ada nama dengan sifat-sifat Tuhan, Nabi, dan tokoh terpilih lainnya.


Pintu pemberitahuan, nama yang sedang viral saat ini (brilio)

Namun, di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ada orang tua nyentrik yang memberi nama unik kepada anaknya, yakni Pintu Pemberitahuan.

Nama yang terkesan tidak lazim ini juga merupakan doa pengharapan, sekaligus momentum penting dari peristiwa yang dialami sang orang tua.

Pintu menceritakan pengalamannya selama ini perihal nama uniknya. “Sebenarnya saya lahir di Jakarta. Tapi saat penulisan di akta kelahiran ada kekeliruan. Jadinya tertera lahir di Bantul,” ujarnya.

Pintu tinggal bersama sang ibu, Luwi Utami di rumah yang penuh dengan lukisan. Utami bercerai dari Iswanto, suaminya yang seorang pelukis. Rumah mereka di Bantul cukup artistik karena dipenuhi lukisan.

Pintu merupakan keluarga yang terlahir menjadi seniman. Pintu sendiri kini juga mulai melukis mengikuti jejak keluarganya.

Pintu menuturkan, ia sering mendapat pengalaman lucu dengan namanya. “Saat pertama tahu, ada yang tertawa, ada yang mengejek. Tapi saya senang juga sih. Banyak teman baru,” ujarnya.

Pernah suatu ketika saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri, seorang dosen UGM bertanya dan menyangsikan namanya. Awalnya ia nggak percaya dan meminta bukti akta kelahiran. “Lalu saya tunjukkan,” paparnya.

Pernah juga pengalaman lucu, saat ia mengendarai motor dan terkena razia. Lantaran tak bawa surat kendaraan, akhirnya ia kena tilang. Nah, saat di pengadilan namanya dipanggil dengan pengeras suara. Semua orang melihat padanya saat ia berjalan mengambil STNK. “Saya sempat malu, dan cepat-cepat pulang,” kata pintu.

Luwi Utami, sang ibu menceritakan. Waktu itu tahun 1998, suaminya menggelar pameran lukisan di Jakarta. Pada masa itu terjadi krisis moneter, sehingga peluang lukisan terjual sangat kecil.
.
“Tapi setelah 15 menit pameran dibuka, tiba-tiba ada kabar lukisan yang terjual pertama berjudul Pintu Pemberitahun. Harganya mencapai angka Rp 20 juta,” pungkasnya.

Penjualan lukisan Pintu Pemberitahuan ternyata membawa berkah. Karena setelah lukisan itu terjual, beberapa lukisan milik suaminya juga dibeli kolektor. "Akhirnya saya merenung dan pengen memberi nama anak saya Pintu Pemberitahuan," tuturnya.

Dan benar, saat anaknya lahir pada 26 Pebruari 1999 akhirnya diberi nama Pintu Pemberitahuan.

"Nama ini memang memberi perubahan bagi hidup kami. Kami sebelumnya ngontrak rumah yang 2 bulan harus pindah. Jadi ini bukan sesuatu yang mendadak untuk mencari sensasi," terang Utami.

SHARE ARTIKEL