Geram Lihat Penampilah Kaum Liberal ini, Netizen Ucapkan Terimah Kasih #ILCZinaLGBT
Penulis Unknown | Ditayangkan 21 Dec 2017foto via youtube.com
Ternyata ini alasan netizen beri apresiasi kepada ILC...
Acara TV One yang selalu bikin orang panas lihatnya, ILC dapat ucapan terimah kasih dan apresiasi dari netizen. Karena berhasil ungkap rahasia besar kaum liberal ini.
Bagaimana tidak, sebab walaupun yang melihat adalah orang yang tidak tahu apa-apa, pasti akan gregetan melihat penampilan kaum liberal ini.
Acara ini mendapat banyak apresiasi dari netizen dan Karni Ilyas yang menjadi presenter #ILCZinaLGBT, pada Selasa (19/12/2017) malam.
Dilansir tarbiyah.net, tak hanya bisa melihat “cacat logika” kaum liberal, ILC juga dinilai telah berhasil mengungkap siapa sebenarnya orang-orang yang selama ini hanya mengaku paling nasionalis.
“Terimakasih ILC dan BANG KARNI. Wong ndeso bodoh kaya kami ini menjadi tau dan ngerti bahwa mereka yang mengaku pinter, nasionalis, pancasilais ternyata hanya seonggok sampah yang wajib d bersihkan dari negeri ini. Hingga tidak merongrong pancasila. Terimakasih Citta, terima kasih Abu Janda dan mungkin akan ada yang lain menyusul.... Menyiapkan jiwa dan raga kami untuk lebih menjaga dan mengamalkan pancasila sesuai kepercayaan kami masing masing,” kata Beckham melalui akun Facebook pribadinya, Rabu (20/12/2017) dini hari.
Baca Juga : ILC Bongkar 10 Dosa Kaum Liberal ini, Netizen "ngakunya pinter ternyata hanya seonggok sampah"
foto via akun facebook beckham
Tanggapan Beckham itu telah mendapatkan lebih dari 400 like dan puluhan komentar sependapat dengannya.
Baca Juga : Orang ini Melecehkan Pesantren, Menuduh Pesantren Menjadi Tempat Homoseksual. Netizen Meminta Agar Dia Diusut.
Citta yang disebutkan dalam komentar Beckham itu adalah jurnalis Geotimes, Cania Citta. Pernyataan-pernyataan Citta agaknya membuat Presiden ILC itu gemas hingga ia menyela dan membuka diskusi cukup panjang.
Citta menyebut tidak ada kewajiban bertuhan dalam Pancasila.
Ketika diluruskan oleh Karni Ilyas dengan sila pertama Pancasila, Citta tampak bingung dan akhirnya mengakui ada kewajiban bertuhan sebagaimana sila pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa.”