Gemuk? Jangan Minder dulu, Baca Fakta Mengejutkan Ini!
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 25 Dec 2017 Kegemukan merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi wanita pada umumnya, namun dari hasil penelitian dibawah ini tentang kegemukan sangat mengejutkan, berikut ulasannya.

Gambar ilustrasi wanita bahagia (islampedia)
Membawa banyak lemak di tubuh biasanya dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk kondisi jantung, diabetes dan kemungkinan tinggi terkena stroke.
Dilansir dari situs Independent, baru-baru ini penelitian menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan cenderung lebih bahagia.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology, menemukan bahwa orang-orang yang tergolong gemuk dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
Dalam UK Biobank terdapat data genetik dari 500.000 pria dan wanita di Inggris berusia 37-73 tahun.
Baca juga: Cara Alami Membunuh Sel-Kangker Dalam Tubuh, Konsumsi 9 Makanan ini

Gambar ilustrasi wanita bahagia (islampedia)
Membawa banyak lemak di tubuh biasanya dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk kondisi jantung, diabetes dan kemungkinan tinggi terkena stroke.
Dilansir dari situs Independent, baru-baru ini penelitian menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan cenderung lebih bahagia.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology, menemukan bahwa orang-orang yang tergolong gemuk dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
Dalam UK Biobank terdapat data genetik dari 500.000 pria dan wanita di Inggris berusia 37-73 tahun.
Baca juga: Cara Alami Membunuh Sel-Kangker Dalam Tubuh, Konsumsi 9 Makanan ini
Jangan Sepelekan Sakit Kepala, Bisa Jadi Indikasi Penyakit Mematikan
Setelah menganalisis data tersebut, para peneliti sampai pada kesimpulan tentang hubungan antara BMI (Body Mass Index) seseorang dan kesehatan mereka yang sudah diketahui secara luas.
Ini termasuk fakta bahwa orang dengan BMI lebih tinggi cenderung memiliki tekanan darah tinggi, menderita diabetes, dan mengalami masa puber di usia yang lebih muda.
Di sisi lain, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan umumnya memiliki keadaan pikiran yang lebih tenang.
Berkaitan dengan temuan tersebut, periset juga menyatakan bahwa peserta dengan kecenderungan genetik terhadap BMI tinggi tidak menganggap diri mereka sebagai orang yang gugup atau mudah merasa tegang.
Dasha Nicholls, Dekan Fakultas di Royal College of Psychiatrists, menjelaskan bagaimana pola makan seseorang dapat berpengaruh pada keadaan mental mereka.
Nicholls mengatakan bahwa jika seseorang mengalami gangguan gizi maka ini memengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur emosi.
Bagi Nicholls penemuan ini tidak terlalu mengejutkan karena memang ada dampak langsung antara pola makan dengan emosi, namun penelitian ini tetap menarik.
Setelah menganalisis data tersebut, para peneliti sampai pada kesimpulan tentang hubungan antara BMI (Body Mass Index) seseorang dan kesehatan mereka yang sudah diketahui secara luas.
Ini termasuk fakta bahwa orang dengan BMI lebih tinggi cenderung memiliki tekanan darah tinggi, menderita diabetes, dan mengalami masa puber di usia yang lebih muda.
Di sisi lain, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan umumnya memiliki keadaan pikiran yang lebih tenang.
Berkaitan dengan temuan tersebut, periset juga menyatakan bahwa peserta dengan kecenderungan genetik terhadap BMI tinggi tidak menganggap diri mereka sebagai orang yang gugup atau mudah merasa tegang.
Dasha Nicholls, Dekan Fakultas di Royal College of Psychiatrists, menjelaskan bagaimana pola makan seseorang dapat berpengaruh pada keadaan mental mereka.
Nicholls mengatakan bahwa jika seseorang mengalami gangguan gizi maka ini memengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur emosi.
Bagi Nicholls penemuan ini tidak terlalu mengejutkan karena memang ada dampak langsung antara pola makan dengan emosi, namun penelitian ini tetap menarik.