DATA: Jelang Tahun Baru, Remaja Rebutan Borong Kondom. Naudzubillah

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Dec 2017

DATA: Jelang Tahun Baru, Remaja Rebutan Borong Kondom. Naudzubillah

Ilustrasi via google

Mau Jadi Apa Bangsa Kita??

Menjelang malam perayaan tahun baru, ramai-ramai diberitakan bahwa kondom mulai laris manis dan terjadi peningkatan penjualan luar bisa, bahkan sepekan sebelumnya sudah diborong dan tentu saja yang menjadi masalah yang membeli dan memborong adalah remaja.

Sungguh miris melihat kenyataan ini. Data ini kami himpun dari jppn.com dan nasional.tempo.co.

Informasi ini memang tahun 2013 lalu terjadi di Palopo Sulsel, dilansir jpnn.com, penjualan alat kontrasepsi kondom, laris manis di Palopo, Sulsel, menjelang perayaan malam pergantian tahun.

DATA: Jelang Tahun Baru, Remaja Rebutan Borong Kondom. Naudzubillah

Pada hari-hari biasa, paling banter laku 5 kotak kondom. Namun, beberapa malam ini bisa terjual 25 kotak dalam semalam.

"Normalnya lima kotak. Terakhir ini naik hingga 20-25 kotak setiap malam," tutur salah seorang penjual di sebuah apotek di Kota Palopo, seperti diberitakan Fajar online (Grup JPNN).

Di sejumlah apotik yang lain, peningkatan penjualan kondom juga melonjak.

Permintaan alat kontrasepsi itu, aku pemilik apotik di Jl Dr Sam Ratulangi-Palopo, tidak hanya didominasi remaja. Tapi juga pasangan suami-istri dan orang tua.

Kemudian yang kedua wajibbaca.com, kutip dari tempo.co adalah data di Jombang, Jawa Timur pada tahun 2011.

DATA: Jelang Tahun Baru, Remaja Rebutan Borong Kondom. Naudzubillah

Jelang perayaan tahun baru, penjualan kondom di sejumlah apotek di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meningkat.

Di Apotek Pelengkap, Jalan Pahlawan misalnya.  Salah satu karyawan, Nanik, 25 tahun, mengatakan sejak pagi banyak remaja yang membeli kondom di sana. "Ada yang beli sacetan, ada yang memborong satu boks berisi 25 sacet," kata dia, Jumat (31/12).

Menurutnya, pada hari biasa pembeli kondom biasanya hanya lima orang. Tapi sejak pagi tadi sudah ada sepuluh pembeli. Jika dilihat dari barang mencapai tiga boks. Jika satu boks isinya 25 sacet, yang satu sacetnya berisi tiga biji kondom, berarti sejak pagi ada 75 sacet atau 225 biji kondom yang terjual.

Menurut dia, penjualan kondom bisanya ramai kalau liburan akhir pekan. Konsumennya bervariasi, mulai tua hingga anak muda. Namun pada libur tahun baru kali ini, kebanyakan pembelinya remaja.

Bahkan jika dilihat dari muka para pembeli, ia memperkirakan kebanyakan remaja itu masih usia sekolah. "Kapan hari malah ada yang masih pakai seragam sekolah," sebutnya.

Sebelum membeli kondom, biasanya remaja-remaja baca SMS atau telepon lebih dulu. Kemudian mereka baru membelinya. "Katanya sih kondom titipan. Ada yang titip minta dibeliin kondom, gitu," ujarnya.

Kenaikan penjualan kondom juga terjadi di apotek lain di Jalan Jayanegara. Erna, pegawai apotek menyebut kondom murah merek "Sutra" banyak dibeli. Harganya hanya Rp 2.500 per sacetnya.

Kasusnya sama, remaja merupakan pembeli paling tinggi. Sementara itu, di Apotek Surya Medika juga mengalami kondisi yang sama. Bahkan, stok kondom pun kian menipis. "Sekarang stoknya sedikit," aku Anang, kasir apotek.

Nah, bisa anda bayangkan bukan berapa jumlah orang-orang yang sudah tak punya iman?

Kenapa? Ini berdasarkan hadist shahih yang jelas,

“Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya.”(HR. Abu Daud)

"Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” [Al-Israa : 32]

“Dicabut cahaya (nur) keimanan di dalam zina” [Riwayat Bukhari di awal kitab Hudud, Fathul Bari 12:58-59]

"Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu ; Orang tua yang berzina, raja yang pendusta (pembohong) dan orang miskin yang sombong” [Hadits shahih riwayat Muslim 1/72 dari jalan Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti diatas]

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Dosa apa yang paling besar?’ Kemudian beliau bersabda:
أَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ.
‘Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia-lah yang menciptakanmu.’ Aku katakan, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Engkau membunuh anakmu karena takut, ia akan makan bersamamu.’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Engkau berzina dengan isteri tetanggamu•.’” [Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (XII/114, no. 6811), Shahiih Muslim (I/ 90, no. 86), Sunan Abi Dawud (VI/422, no. 2293), Sunan at-Tirmidzi (V/17, no. 3232)]

Dari Zaid bin Khalid al-Juhani, ia berkata, “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh agar pezina yang belum menikah dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun.” [Shahih: [Al-Irwaa’ (no. 2347)], Shahiih al-Bukhari (XII/156, no. 6831).]

“Ambillah dariku, ambillah dariku! Allah telah menjadikan bagi mereka jalan keluar. (Apabila berzina) jejaka dengan gadis (maka haddnya) dicambuk seratus kali dan diasingkan setahun. (Apabila berzina) dua orang yang sudah menikah (maka hadd-nya) dicambuk seratus kali dan dirajam.” [Shahih: [Mukhtashar Shahiih Muslim (no. 1036)], Shahiih Muslim (III/1316, no. 1690), Sunan Abi Dawud (XII/93, no. 4392), Sunan at-Tirmidzi (II/445, no. 1461), Sunan Ibni Majah (II/852, no. 2550)]

“Siapa saja yang kalian melakukan perbuatan kaum Luth (sodomi), maka bunuhlah orang yang menyodomi dan orang yang disodomi.” [Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2075)], Sunan at-Tirmidzi (III/8, no. 1481), Sunan Abi Dawud (XII/153, no. 4438), Sunan Ibni Majah (II/856, no. 2561)]

Belum cukupkah kita membaca hukum-hukum Allah ini?

Mana para ayah yang tidak peduli anak perempuannya dibawa oleh laki-laki lain?
.
Mana para ibu yang tidak lagi tidak sedih anak wanitanya dicicipin laki-laki hidung belang?
.
Mana para abang yang seharusnya menjaga adik perempuannya?

Sebagian mereka merasa biasa saja?
.
Tidak terjadi seusatu yang besar?
.
Tidakkah kita khawatir akan hilangnya keimanan dan dicabutnya hidayah dari para anak dan pemuda kita?
SHARE ARTIKEL