Tips Cerdas Membeli Rumah yang Baik Di Perumahan

Penulis Penulis | Ditayangkan 28 Nov 2017

Tips Cerdas Membeli Rumah yang Baik Di Perumahan

Membeli rumah di perumahan dengan harga murah, termasuk rumah bersubsidi ternyata memiliki resiko dan bahaya bagi pembeli.

Sebab, harga rumah yang murah biasanya tidak diimbangi dengan spesifikasi bangunan yang baik dan kokoh. 

Beda lagi dengan rumah bersubsidi pemerintah, karena pemborong atau pengembang biasanya dapat suntikan dana tambahan dari pemerintah untuk membangun rumah masyarakat.

Namun, lagi-lagi pembeli harus jeli dan teliti dengan mengecek kondisi spesifikasi rumah secara langsung. 

Mulai dari tembok, kayu, genting, cat, pondasi, dan lain sebagainya. 

Rumah murah biasanya dibuat dengan bahan yang ringkih, mudah roboh, atau cepat rusak.

Seorang pemborong saat diwawancara Berberita.com mengaku, pernah suatu ketika diminta pengembang (developer) untuk membangun perumahan murah. 

Dia diminta untuk membuat perumahan dengan harga satu rumah Rp 40 juta, tidak termasuk tanah.

Dalam satu kompleks perumahan, ada sekitar 50 rumah yang akan dibangun. 

Jadi, dia dibayar Rp 2 miliar untuk membangun kompleks perumahan. 

Dia berpikir, "Kalau saya nanti membangun dengan spesifikasi bangunan lebih dari Rp 40 juta, berarti saya rugi."

Itu sebabnya, bangunan satu rumah harus di bawah Rp 40 juta biar untung. 

Di sisi lain, kalau bangunan itu dibuat dengan spek sangat murah, bisa membahayakan penghuni dan cepat rusak.

"Bagaimana lagi, kita harus membuat spek bangunan rumah harus di bawah Rp 40 juta supaya untung. Terpaksa, kualitas semen diturunkan, termasuk kayu, cat dan bahan-bahan lainnya harus bisa di bawah Rp 40 juta," kata dia.

Itulah alasannya, membeli tanah sendiri dan membangun rumah sendiri jauh lebih baik. 

Tidak berisiko dan tidak berbahaya ketimbang membeli rumah di perumahan dengan harga yang sangat murah meriah. 

Karena, spesifikasi bangunan rumah biasanya juga dibeli dan dibuat dari barang-barang murah.

Bahayanya, rumah menjadi ringkih, mudah roboh atau cepat rusak karena ada pengurangan semen dalam pembangunan rumah. 

Bahkan, cat rumah biasanya sudah kusam dan luntur dalam waktu tidak ada setahun.

Karena itu, cobalah datang ke perumahan langsung dan cek sendiri supaya Anda bisa memastikan rumah murah yang Anda beli tidak murahan.

Dengan cek langsung, risiko dan bahaya bisa ditekan seminimal mungkin

Tips Cerdas Membeli Rumah yang Baik Di Perumahan

Tips Cerdas Membeli Rumah Yang Baik di Perumahan

Untuk kamu yang tertarik membeli rumah di kawasan perumahan, baiknya melakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Harga murah

Kamu harus bertanya pada pengembang secara teliti. 

Apakah harga rumah sudah termasuk PPN 10%, biaya Akta Jual Beli (AJB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) dan biaya KPR (provisi, notaris, administrasi, asuransi jiwa).  

Bisa juga kamu meminta diskon khusus harga rumah bila seandainya pengembang tidak membayar biaya-biaya tadi.

Kamu juga bisa bertanya apakah pengembang sudah memiliki kerja sama dengan bank untuk pengurusan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Biasanya pengurusan KPR di bank yang menjadi langganan pengembang akan memudahkan kamu mendapatkan fasilitas KPR. 

Tentu saja bila kamu memenuhi syarat.

2. Garansi kerusakan

Jangan lupa untuk hal yang satu ini yaitu, garansi kerusakan rumah yang kamu beli. 

Biasanya garansi diberikan selama 3 bulan dari proses serah terima rumah. 

Waktu tersebut dapat kamu gunakan untuk meminta perbaikan gratis apabila rumah kita bocor, dinding retak atau kerusakan-kerusakan lainnya.

3. Jangan bayar DP sebelum KPR disetujui

Jangan pernah membayar sejumlah DP kepada pihak developer sebelum KPR Anda disetujui oleh pihak bank. 

Meskipun developer tersebut telah bekerja sama dengan bank tempat Anda mengajukan KPR. 

Namun tidak ada jaminan bahwa KPR tersebut akan disetujui oleh pihak bank.

Hindari membayar DP sebelum adanya persetujuan tersebut, sebab dalam beberapa kasus yang seperti ini. 

Di mana DP telah dibayarkan namun KPR ditolak oleh bank, sejumlah DP tersebut akan sulit kembali dan biasanya akan dipotong sekian persen oleh pihak developer.

4. Pertimbangkan reputasi developer

Jangan terburu-buru dalam memilih developer, sebab ini bisa saja menimbulkan sejumlah kerugian. 

Risiko yang Anda tanggung dalam pembelian ini tentu sangat besar, sekalipun itu dilakukan dengan cara kredit. 

Di mana Anda akan melunasi rumah tersebut bahkan sebelum rumahnya dibangun oleh pihak developer.

Pastikan memilih developer dengan reputasi yang baik, dan memiliki kinerja yang bertanggung jawab. 

Sehingga berbagai urusan Anda terkait dengan pembelian ini bisa berjalan dengan lancar.

SHARE ARTIKEL