Saat Ada Berita P0rn yang Viral, Jadilah Netizen yang Bijak dan Baik Melakukan 5 Hal ini

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 27 Oct 2017
Saat Ada Berita P0rn yang Viral, Jadilah Netizen yang Bijak dan Baik Melakukan 5 Hal ini

JANGAN membully, jadilah netizen yang BUDIMAN


Netizen biasanya langsung cepat jika mengenai postingan vidio tak senonoh, langsung membully dan menyebar luaskan, padahal cara menjadi netizen yang budiman tergolong mudah, mengapa tidak menjadi nitizen yang budiman saja, tidak merugikan para korban, dan kemungkinan mendapatkan berkah. Karena termasuk membantu tidak menyabarkan AIB orang


Dunia maya tengah diramaikan oleh tersebarnya video tak senonoh yang diduga menampilkan alumnus salah satu perguruan tinggi negeri. Jagat media sosial heboh membahas video tersebut, dan bahkan beberapa dari mereka menyebar tautan untuk mengunduh video tersebut.

Baca juga : Vidio: Detik-Detik Mengerikan Gadis ini Tersambar Petir Diduga Payung itu Penyebabnya

Persebaran ini semakin masif seiring dengan kegilaan netizen yang turut mem-posting pembicaraan serupa di laman medsos-nya dan men-sharenya secara luas.

Saat Ada Berita P0rn yang Viral, Jadilah Netizen yang Bijak dan Baik Melakukan 5 Hal ini

Video ini pun merupakan bentuk dari revenge p0rn sebab diduga disebarkan oleh mantan kekasih yang sakit hati lantaran diputus cinta. Well, apapun alasannya, meyebarkan foto/video yang bersifat pribadi itu norak banget!

Kita, sebagai netizen, dapat menikmati dan menyebarkannya sesuka hati. Mengapa? Mengapa kita sejahat itu? Karena kita bukan korban. Kita tak berlakon dalam konten tersebut. Kita tidak perlu menanggung malu melihat netizen lain mengomentari hal-hal kotor tentang kita.

Kita tak perlu menikmati cercaan jahat orang lain. Kita tak perlu merasa direndahkan berjamaah dengan dijadikan objek s*ksual bagi mereka.

Enak, ya, tinggal nonton, komentar seenaknya, dan sebarin ke orang lain?

Lantas, bagaimana dengan mereka para korban, terutama perempuan (Ya, perempuan. Karena dominasi nilai patriarki mereduksi mereka menjadi sebatas objek s*ksual), yang telanjur merasakan tekanan dan depresi?

Bagaimana dengan mereka yang mungkin saja terpikir untuk bunuh diri? Apakah kamu salah satu netizen yang dapat menyelamatkan nyawa mereka, atau mungkin turut "membunuh" mereka secara perlahan?

Baca juga :  Jalan di Singapura yang Tidak Macet Saja Peredaran Mobil Baru Ditutup, Indonesia Kapan?

Jika kamu masih termasuk ke dalam manusia-manusia berpikir dan punya hati nurani beres, berikut lima hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu korban revenge p0rn terbebas dari tekanan:

Pertama, jangan men-share link videotak senonoh apapun yang sedang viral di media sosial seperti yang marak terjadi saat ini. Jika kamu mendapatkannya dari orang lain, atau ketika kamu telanjur melihatnya, STOP IT RIGH THERE! Hapus video itu. Jangan menjadi perpanjangan tangan pihak lain untuk membantu menyebarkannya. Biarkan itu berhenti di kamu.

Kedua, report link maupun konten (foto/video) yang beredar di situs atau medsos apa pun yang kamu lihat. Jadilah semacam "polisi" di media sosial untuk membantu memblokir dan menghapus konten tersebut secara permanen.

Misalnya, pada Facebook, gunakan fitur report link untuk mengirim perimntaan penghapusan konten secara permanen. Begitu pun dengan Twitter. Dan jika tersebar di YouTube, tersedia “Safety Center” untuk melaporkan konten tersebut.

Ketiga, jangan berkomentar apa pun yang merendahkan korban meskipun yang bersangkutan tidak akan membaca. Komentar negatifmu akan semakin melanggengkan komentar patriarkis. Dari komentar-komentar itulah paradigma bahwa "perempuan adalah objek s*ksual" akan makin mengakar, sehingga dapat menjadi justifikasi yang menyenangkan buat mereka.

Baca juga : "Dasar Valakor kePDan, Ngaku Paling Cantik, Lha Muka Sama Leher Saja Belang" 

Kalau bisa, ingatkanlah netizen lain untuk stop menghina dan merendahkan sang korban. Sulit, sih. Tapi, semoga dia bukan manusia bebal.

Keempat, jika kamu kenal dengan korban, berilah ia dukungan moril. Do not say bad things to them. Arahkan ia untuk bertemu dengan pihak dan lembaga yang berwenang dan sukarela mendampingi kamu untuk melawan, bahkan menawarkanmu bantuan hukum.

Kelima, jika kamu tak mampu melakukan keempat hal di atas, you can simply just shut up and do nothing. Cukup tahu saja. Tak perlu berpartisipasi memperkeruh jagat media sosial dengan aksi yang dapat berkontribusi memperluas peredaran konten tersebut.

Betapa mudahnya jadi netizen yang baik dan lebih manusiawi! Sementara di luar sana masyarakat masih mengamini perempuan sebagai objek seksual, dan bahkan dalam kasus revenge p0rn masih menyalahkan korban, selamat, kamu sudah berhasil jadi netizen dan manusia yang lebih beradab!
SHARE ARTIKEL