"Sudah Malam Jangan Keluyuran, Sekarang Malam Jum`at Kliwon"

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 17 Oct 2017


Memangnya ada apa sih malam jum'at kliwon? Kok setiap malam jum'at kliwon dikaitkan dengan hal berbau mistis.

Setiap malam jum'at kliwon orang tua menyuruh anak-anaknya masuk kedalam rumah dan tidak keluar pada malam-malam, memangnya kenapa sih itu hanya mitos atau bagaimana, dalam islam bagaimana penjelasannya, langsung baca saja ini.

Berikut penjelasan malam Jum'at Kliwon

Tak dapat dipungkiri bagi sebagian besar penduduk Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, malam jum’at kliwon memiliki arti tersendiri. Penuh dengan keangkeran dan keramat. Sebuah malam yang dijejali aroma mistis dan menyimpan berjuta misteri.

Entah siapa dan mengapa malam jum’at kliwon begitu ditakuti dan dijadikan sebuah malam yang istimewa bagi seseorang atau masyarakat yang meyakini bahwa malam itu memiliki makna tersendiri. Namun, kebanyakan malam ini disalah artikan dan dipergunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan syariat islam. Seperti ritual-ritual yang justru mengarah kepada syirik dan pemujaan kepada setan atau iblis. Naudzubilahimindzalik.

Dalam konteks inilah, banyak orang mensalahartikan makna dan keistimewaan malam jum’at. Entah itu malam jum’at kliwon atau malam jum’at dengan “pasaran” lainnnya.

Sayangnya, dengan mitos yang menyesatkan seolah-olah malam Jum’at adalah malam yang menyeramkan, banyak orang yang menganjurkan anak-anaknya untuk tidur lebih awal dan tidak keluar rumah. Ajaran semacam ini seringkali melekat sampai dewasa.

Di antara hari-hari dalam satu minggu, hari Jum’at memiliki nilai dan keutamaan tersendiri dalam ajaran Islam. Hari Jum’at, banyak sekali tuntunan dan ajaran Islam yang layak kita ketahui. Pada hari itu ada keutamaan-keutamaan yang tidak kita dapatkan pada hari yang lain. Pada hari itu terdapat ibadah-ibadah yang jarang dilakukan pada hari lain.

Bagi kita umat lslam, malam Jum'at Kliwon bukanlah seperti yang dibayangkan orang. Malam yang menakutkan. Sebaliknya, malam Jum'at Kliwon itu tidak berbeda dengan malam Jum'at lainnya. Ia adalah malam yang mubarakah. Malam yang diberkati.

Orang yang meninggal di malam Jum'at Kliwon atau Jum’at-Jum'at lainnya seharusnya berbahagia. Karena itu adalah pertanda bahwa ia adalah orang baik. Orang yang terbebas dari ancaman siksa kubur. Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,

"مَنْ مَاتَ يَـوْمَ اْلجُمْعَــةِ اَو لَيْلَةَ الجُمعَــةِ وُقِـيَ فِتْنَـةَ القَـبْرِ"

“Barangsiapa meninggal di hari Jum'at atau malam Jum'at, dia dibebaskan dan siksa kubur." (HR. Ahmad)

Hari Jum'at adalah hari raya pekanan bagi umat lslam. la adalah sayyidul ayyam Sedangkan perhitungan kalender hijriah, dimulai sejak matahari terbenam. Saat adzan Maghrib berkumandang di hari Kamis, maka mulai detik itu sudah terhitung malam Jum'at. Hari Raya Pekanan bagi kaurn muslimin.

Selain itu sebenarnya klo ada isu hantu gentayangan pada malam jum’at, pocongkkk keluar dan jalan-jalan dari kubur pada malam jum’at, tuyul, genderwo, babi ngepet dan macam-macam jenis makhluk jejadian lainnya beraksi pada malam jum’at terutama jum’at kliwon, itu hanyalah hal yang dibuat-buat oleh kalangan tertentu.

Padahal justru sebaliknya bagi seorang muslim, malam jum’at dalam ajaran Islam adalah malam yang mulia, malam yang seharusnya diramaikan dan dihidupkan, karena jum’at, adalah sayyidul ayyam, rajanya hari, lebaran mingguannya kaum muslim, maka boleh dibilang, malam jum’at bukanlah malamnya para hantu, tapi malamnya para malaikat. Itulah yang sebenarnya.

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda:

"Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Selain itu, sebagaimana dalam banyak riwayat menyebutkan bahwa hari Jum’at adalah hari yang istimewa, hari yang agung dan sepantasnya diagungkan oleh umat Islam. Dari berbagai sumber, rahasia (misteri) dan keagungan hari Jumat diantaranya adalah:

1. Hari Keberkahan

Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan. Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.

2. Hari Dikabulkannya doa

Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.

“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [HR.Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.” [Muttafaqun Alaih]

3. Hari Diperintahkannya Shalat Jumat

Rasulullah bersabda, “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau (jika tidak) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-orang yang lalai.” [Muslim]. Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan, “Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang; budak atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.” [Abu Daud]

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [QS: Al-Jumu'ah:9]

“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya.”

4. Hari Pembeda antara Islam dan Non-Muslim

Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda:

"Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk." [HR. Muslim]

5. Hari (nanti) Allah menampakkan diri

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Hari Jumat Allah menampakkan diri kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di Surga. Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: "

Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat."

Dan sebenarnya masih banyak lagi keistimewan hari Jumat. Di antaranya dalam "al-Musnad" dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

" Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata'ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu, bapak semua umat manusia, Nabi Adam 'Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat. Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.

Dan itu juga sebenarnya Rasulullah pun dlu memuliakan hari jumat menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya. Lalu kenapa kita malah ketakutan saat dateng malam (hari) Jum’at? Bukan justru menyambutnya dengan riang gembira, karena sebagaimana dijelaskan setiap umat (Nasrani dan Muslim) mempunyai harinya sendiri.

Untuk itu, yang pertama adalah mari buang mindset malam jum’at sebagai malam pocongkkk ngapel, kuntilanak nyari perhatian atau genderwo konser, tanmkan pada fikiran kita kemudian tularkan pada orang disekeliling kita.

Misi gan tu sedikit dari ane gan,,,mungkin kita sekarang bisa lega gan.klo sebnernya malem jumat kliwon itu ga nyeremin gan...tapi justru berkah.

SHARE ARTIKEL