Kisah Nyata, Pria Kaya ini Bangkrut Perlahan Karena Riba, Sampai Melarat

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 21 Oct 2017
Kisah Nyata, Pria Kaya ini Bangkrut Perlahan Karena Riba, Sampai Melarat

Kata itu yang menjadi andalan orang ini yang disebut guru bisnis
dan kata itu juga sehingga ia tumbang karena dihajar RIBA

Kisah nyata pebisnis tumbang dihajar riba

Unggahan salah satu pengguna facebbok yang menceritakan guru bisnisnya yang tumbang akibat dihajar riba, sebelumnya gurunya ini selalu mendorong dan menganjurkan pada anggotanya untuk berhutang pada bank, hingga akhirnya ia malah terjerat riba, dan sekarang kini malah menggalakan seminar Pengusaha Tanpa Riba karena sudah bertaubat, simak kisahnya

Baca juga : Berdagang Ingin Lancar Baca 15 Doa Mujarab ini Insyaallah Laris dan Untung

Mentor bisnis saya, yaitu Bapak Purdi E. Chandra, owner Primagama Group, dulu sering menyelenggarakan seminar wirausaha dengan tema yang cukup fenomenal dan kontroversial, yaitu:

“CARA GILA JADI PENGUSAHA”

Ribuan pengusaha Indonesia berhasil dicetak oleh beliau, seperti yang terkenal diantaranya adalah Ippho Santosa, Miming Pangarah, Rully Kustandar, Roy Shakti, dan banyak lagi.

Dipontianak juga membuka kelas EU (Enterprener University) saya termasuk angkatan ke 6. Kalau gak salah Colek teman eks EU Yandi abu raihan, Fransmedia dll.

Didalam seminar itu, salah satu yang beliau dorong dan anjurkan adalah utang bank. Ada satu kata-kata yang masih saya ingat betul dan saya yakini kebenarannya dulu, yakni

“HUTANG ITU MULIA”.

Gimana gak mulia, tiap bulan kita ngasih uang ke bank, kasih angsuran dan bunga. Kan yang memberi lebih mulia dari pada yang menerima. Hmmm, masuk akal menurut saya, waktu itu.

Tapi, pengalaman mengajarkan lain. Ternyata riba itu menyengsarakan banyak hidup teman teman saya, merendahkan di mata keluarga, dan menghinakan dihadapan masyarakat.

Diluar dugaan, tidak lama kemudian, mentor bisnis saya Bapak Purdi E. Chandra ternyata juga mendeklarasikan taubat riba,

Banyak pengusaha-pengusaha pemula yang masih bersikeras, tanpa bank mereka tidak bisa berkembang. Tanpa bank, darimana mereka mendapatkan modal.Tanpa bank, bagaimana bisnis mereka bisa diselamatkan.

Kalau ingat mereka yang ngeyel2 ini, saya seperti bercermin dan melihat diri saya sendiri beberapa tahun yang lalu. Tanpa bank, gimana bisnis saya bisa berkembang, atau minimal masih bertahan.

Akhirnya, setelah saya taubat riba, justru yang terjadi, bisnis saya melesat. Saya mengelola banyak proyek yang pendanaanya tidak dari pinjaman bank.

Guru saya Bapak Heppy Trenggono, terjebak utang Rp.63 Miliar. Begitu taubat riba, dan transaksi bisnis pertama tanpa riba tanpa utang yang beliau bukukan adalah Rp.500 miliar, dan sekarang perkebunan sawitnya yang diperoleh dengan tanpa riba mencapai aset Rp.6 Triliun rupiah dibawah bendera PT. Balimuda Group. Beliau mendirikan IIBF (Indonesia Islamic Business Forum), merupakan wadah untuk menggembleng ribuan pengusaha2 pejuang anti riba.

Baca juga : Selalu Istiqomah Lakukan ini Setiap Pagi Hari, Pedagang Nasi Goreng ini Kebanjiran Berkah Tak Putus-Putus

Guru saya Tanto Abdurrahman dari Yogyakarta, ketika berumur 23 tahun sudah terlibat riba Rp.53 miliar. Begitu taubat riba, sekarang beliau memiliki berbagai usaha seperti pertambangan, tambak, percetakan, Biro haji Umroh, dll. Beliau sekarang juga mengelola 32 pondok pesantren tahfidz Qur’an dengan ribuan santri.

Teman & guru mas Saptuari Sugiharto dari Jogja pemilik Waralaba Kedai Digital, Pemenang Wirausaha Muda Mandiri, pengusaha muda, penulis buku, dan trainer bisnis yang sudah sangat terkenal diseluruh Indonesia, juga sekarang menjadi pejuang anti riba yang tidak kenal lelah.

Ada lagi Bapak Samsul Arifin SBC, seorang mantan CEO perusahaan multinasional, melalui berbagai seminar wirausaha dengan tagline#PengusahaTanpaRiba berhasil menggebrak dan menyadarkan ribuan pengusaha2 Indonesia untuk cabut dari riba selamanya.

Masih banyak orang-orang hebat yang sekarang menjadi pejuang-pejuang anti riba.

Masih ragu, bisnis tanpa utang bank itu bisa?

Masih memilih menggantungkan nasibmu pada utang bank?

Silakan, itu hak anda. Silakan nikmati saja hari-hari melihat kalender, menghitung hari jatuh tempo angsuran.

Baca juga : Setelah Uang Milyarannya Ludes Orang ini Mendapat Ganti Berlipat-lipat Karena Sering Lakukan Hal ini


Jadi anda yang saat ini sedang bangkrut karena riba, lihat sisi positifnya, anda sedang diselamatkan
Allah, agar tidak semakin jauh terjebak riba. Anda sedang dipanggil untuk mendekat kepadaNYA.
Ingat, ini cara Allah menyayangimu.

Anda yang usahanya lancar karena riba, silakan introspeksi diri, didalam keharaman tapi bisnis anda dilancarkan. Apakah ini tanda-tanda Allah sudah mengabaikanmu? Jangan-jangan Allah sudah tidak mencintaimu?

Baca juga : Niat Kita Beramal Baik, Namun Hal itu Tidak Pernah Dicontohkan Rasulullah, Bagaimana ?

Ingat sajalah Firma Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Qiyamah: 36)

  • Merusak Kehormatan Seorang Muslim Tanpa Hak Juga Termasuk Riba 

عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مِنْ أَرْبَى الرِّبَا الِاسْتِطَالَةُ فِي عِرْضِ مُسْلِمٍ بِغَيْرِ حَقٍّ وَإِنَّ هَذِهِ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَمَنْ قَطَعَهَا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Dari Sa’id bin Zaid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya riba yang paling buruk adalah merusak kehormatan seorang muslim tanpa hak, dan sesungguhnya rahim dijalinkan oleh Ar Rahman, barangsiapa yang memutuskannya niscaya Allah mengharamkan baginya syurga.” (Ahmad, bab Musnad Said bin Zaid, no 1564)
Al-Bani mengatakan hadits tersebut sahih[1]
  • Azab Riba Selain Di Akhirat Juga Di Dunia

مَا ظَهَرَ فِي قَوْمٍ الرِّبَا وَالزِّنَا إِلَّا أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Tidaklah nampak pada suatu kaum riba dan perzinaan melainkan mereka telah menghalalkan bagi mereka mendapatkan siksa Allah Azza wa Jalla. (Ahmad, Musnad Ibn Masu’d, no 3168)
Al-Bani dalam Sahih Jami al-Shagir mengatakan bahwa hadits tersebut hasan[2]
Selain diriwayatkan oleh Ahmad, hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la. Al-Haitsami mengatakan bahwa riwayat Abu Ya’la tersebut sanadnya sangat baik.[3]
  • Laknat Atas Pemakan, Wakil, Saksi Dan Penulis Riba

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا سِمَاكٌ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا، وَمُؤْكِلَهُ وَشَاهِدَهُ وَكَاتِبَهُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Simak, telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, saksinya dan penulisnya.(HR. Abu Dawud)
Iya, semua ada pertanggung jawabannya. Jangan anda kira, Allah akan lupa menghisab, menghitung dan memberikan balasan untuk setiap rupiah uang riba yang kau makan beserta anak dan istrimu.
Jika peringatan ini telah sampai kepadamu dan kau memilih untuk menolaknya, silakan saja. Tapi ingatlah ketika Rasulullah shallallahu
SHARE ARTIKEL