Lawan Nafsumu Hai Suami, Cukuplah Satu Istri Jika Memang Takut Tak Bisa Berlaku Adil

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Sep 2017
Lawan Nafsumu Hai Suami, Cukuplah Satu Istri Jika Memang Takut Tak Bisa Berlaku Adil


Mencukupkan Diri dengan Satu Istri Apabila Takut Tidak Bisa Berlaku Adil

Bagi beberapa pria tentu di dalam hati mereka tebersit untuk melakukan poligami.  Khususnya bagi pria muslim, mereka ingin poligami untuk mengikuti sunnah Nabi dan mengikuti perintah di dalam Al Quran. Lantas bagaimana kalau tak mampu?

Sering kali sang istri tidak siap mendengar keinginan tersebut, apalagi jika yang akan menjadi madu jauh lebih muda dan lebih cantik darinya.


وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا ﴿٣

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisaa: 3)

Firman-Nya, فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا ﴿٣  “Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.” Artinya, (nikahilah satu istri saja), apabila kamu takut memiliki banyak istri dan tidak mampu berbuat adil kepada mereka, sebagaimana firman Allah, “Dan tidak akan pernah kamu mampu berbuat adil di antara istri-isterimu, walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. An-Nisaa: 129).

Barangsiapa takut berbuat demikian, maka cukuplah satu istri saja atau budak-budak wanita. Karena, pembagian giliran pada mereka (budak-budak wanita) tidaklah wajib, meskipun dianjurkan. Barangsiapa melakukan pembagian giliran, maka hal itu baik, dan barangsiapa yang tidak melakukannya, maka tidaklah mengapa.

BACA JUGA : Berhati - Hatilah atas Apa yang Anda Pinta Pada-Nya, Karena Ketika Dikabulkan ini yang Akan Anda Hadapi

Firman-Nya, ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا “Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” Artinya, janganlah kalian berbuat aniaya.

Dalam bahasa Arab jika dikatakan: ‘Ala fil hakiim“, artinya ia menyimpang (dari kebenaran) dan zhalim.

Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardawaih dan Abu Hatim (Ibnu Hibban) dalam Shahiih-nya meriwayatkan dari ‘Aisyah dan Nabi SAW:  ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا “Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” Artinya (janganlah kalian berbuat aniaya).” Artinya (janganlah kalian berbuat aniaya).

Ibnu Abi Hatim berkata, ayahku (Abu Hatim ar-Razi) berkata, “Dalam hadits ini terdapat kesalahan. Yang benar adalah ucapan ini mauquf (hanya sampai) kepada ‘Aisyah.

Ibnu Abi Hatim juga berkata: “Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ‘Aisyah, Mujahid, ‘Ikrimah, al-Hasan al-Bashri, Abu Malik, Abu Razin, Ibrahim an-Nakha’i, Asy-Sya’bi, Adh-Dhahhak, ‘Atha’ al-Khurasani, Qatadah, as-Suddi dan Muqatil bin Hayyan, mereka mengatakan: ‘Maknanya, janganlah kalian condong (kepada salah seorang dari mereka).’”
SHARE ARTIKEL