Pemerintah Mau Barter Sukhoi dengan Kerupuk, "gila nih butuh berapa ton kerupuk untuk di barter"

Penulis Unknown | Ditayangkan 30 Aug 2017
Siapa tak kenal nama makanan yang satu ini. Orang Indonesia pastilah sangat mengenal krupuk. Baik tua maupun muda, orang kaya maupun orang miskin banyak yang suka. Makanan sederhana, murah harganya tapi bisa masuk dikalangan mana saja.

Coba saja anda perhatikan, di warteg, di cafe, di restoran, maupun di rumah-rumah banyak sekali dijumpai makanan yang satu ini. Rasanya gurih campur sedikit asin dan biasanya dipakai sebagai pelengkap hidangan, nggak heran kalau kerupuk mempunyai nilai jual yang tinggi.

Pemerintah Mau Barter Sukhoi dengan Kerupuk,

Dikutip dai Kompas, menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah akan menukar sejumlah komoditas dengan pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia.

Ditargetkan ada 11 Sukhoi senilai 570 juta dolar Amerika Serikat yang dibarter dengan berbagai komoditas di Indonesia. Salah satu komoditas yang dibarter adalah adalah kerupuk sebagai makanan khas Indonesia.

Baca juga : "Jangan sampai kritik terhadap kekuasaan dikategorikan sebagai penebaran kebencian" Ujar Direktur Imparsial ini

"Saya kan ingin ada nilai tambah. Kerupuk lho, sekarang di Nigeria, biskuit segala macem dari Mayora, Wings, ke Afrika itu ekspornya tinggi sekali. Dia punya nilai tambah," kata Enggartiasto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Barter ini bisa terealisasi seiring dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MOU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

Pemerintah Mau Barter Sukhoi dengan Kerupuk,

Selain kerupuk, ada sejumlah komoditas lain yang akan dibarter.

"Furnitur, kopi, gula, masih kami bikin list. Segera kami kasih ke mereka, kami beri kesempatan untuk membahas di internal mereka," ucap Enggar.

Baca juga ; "Trotoar Itu untuk Jalan Kaki, Bukan Jualan Kambing" Ujar gubenur DKI Jakarta ini

Selain barter dengan komoditas, Indonesia juga akan menawarkan alat pertahanan produksi dalam negeri ke Rusia.

"Kita kasih ini produknya PT Pindad, ini produknya PT Dirgantara Indonesia, ada kapal segala macem, kita bikin list-nya, silakan anda pilih, setelah itu kita negosiasi," ucap Enggar.
SHARE ARTIKEL