WNI di Raqqa, Buktikan Bagaimana Kebohongan ISIS yang Nyaris Dipercaya Setiap Muslim!

Penulis Unknown | Ditayangkan 21 Jun 2017
Seorang Warga Indonesia (WNI) Muslim bernama Leefa memilih untuk pergi ke kediaman ISIS demi di kota Raqqa. Menurutnya dia akan menemukan surga duniawi bagi umat beriman. Tapi nyatanya, malah kebohongan dan propaganda yang dia dapat.

WNI di Raqqa, Buktikan Bagaimana Kebohongan ISIS yang Nyaris Dipercaya Setiap Muslim!

BACA JUGA: Tiada yang Dikhawatirkan Rasulullah Kepada Umatnya Kecuali Ini, Sayangnya Kekhawatiran itu Sudah Terjadi

Dikutip dari tribunnews, dia dan keluarganya membayangkan bagaimana keadaan dikelilingi oleh orang-orang beriman sejati. Disanalah dirinya berharap agar mendapat perawatan kesehatan GRATIS dan pekerjaan di Suriah.

Tapi, saat ISIS sedang mempertahankan bentengnya dari pertempuran yang nyaris tanpa henti, Leefa dan 15 warga negara Indonesia lainnya memelih pergi melarikan diri. Mereka berlindung di Kamp pengungis di Ain Issa, 50 KM dari sana.

Mereka menanti nasib baru saat Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pasukan oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS) maju menyerbu benteng utama ISIS tersebut. Dengan bahasa Inggris yang kacau dan bercampur kata-kata Arab, Leefa dan rekan-rekannya mengakui bahwa mereka memilih untuk pergi ke wilayah ISIS.

Mereka menceritakan sedikit demi sedikit ihwal bisa masuk ke Raqqa. ”Saat kami di Indonesia, kami nonton di Internet, Daulah Islamiyah adalah tempat tinggal, untuk menjadi seorang Muslim sejati,” kata Leefa, 38. Daulah Islamiyah atau Daesh adalah nama Arab untuk ISIS.

”Saya memiliki masalah kesehatan, saya memerlukan operasi di leher saya dan ini sangat mahal di Indonesia,” ujarnya dengan mata tertunduk di balik kacamata.

”Tapi di Daesh, semuanya gratis, semuanya gratis,” katanya. ”Kami datang ke Daesh untuk menjadi seorang Muslim sejati dan (demi) kesehatan saya,” lanjut Leefa.

Ain Issa dipenuhi dengan orang-orang yang mengungsi ketika ISIS sedang digempur dan hendak diusir dari Raqqa.

Leefa mengaku mendapat info dan menjalin kontak dengan anggota ISIS suriah lewat Internet. Anggota isis itu mengatakan jika uang tiketnya akan diganti dan menikmati kehidupan yang baik. Tapi saat tiba, mereka menemukan situasinya sangat berbeda dari yang mereka harapkan. Leefa menemukan bahwa operasi medis yang dia butuhkan sama sekali tidak gratis, dan tidak diobati.

”Semuanya adalah kebohongan,” imbuh Nur, 19, seorang warga Indonesia lainnya di Ain Issa.

”Ketika kita memasuki Daesh, masuk ke negara mereka, ternyata semuanya sangat berbeda dari apa yang mereka katakan di Internet,” ujarnya.

Sekali lagi, jangan mudah percaya dengan media apalagi dengan kata “katanya”. Hmmm.. kalau sudah begini masih enak di Indonesia kan, ngapain jauh-jauh pergi mendekati ISIS
SHARE ARTIKEL