Ternyata 7 Tindakan yang Kerap Dilakukan Suami Ini Dilarang dalam Islam
Penulis Unknown | Ditayangkan 22 Jun 2017 Suami adalah imam dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, menjadi seorang suami dituntut untuk bisa memimpin, menjaga, mendidik serta menafkahi keluarganya.
BACA JUGA: 10 Tanda Ini Menandakan Jika Suami Anda Sama Sekali Tidak Menghargai Istri
Namun sering kali diberitakan seorang suami yang kasar terhadap istrinya dan anaknya. Bahkan sampai tega membunuh mereka. Padahal merekalah yang setia mencintai dan merawat dirinya kelak. Ada juga tindakan yang dilakukan suami padahal sebenarnya dilarang oleh agama islam. Seperti 7 hal berikut seperti yang dikutip dari ruangmuslimah.
Dari ‘Aisyah bahwa Hindun binti ‘Utbah berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan (suamiku, Pen) seorang laki-laki yang bakhil. Dia tidak memberi (nafkah) kepadaku yang mencukupi aku dan anakku, kecuali yang aku ambil darinya sedangkan dia tidak tahu”. Maka beliau bersabda: “Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan patut,” (HR Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714)
Rasululah memberi contoh sebagai pribadi yang lembut, ia tidak pernah memperlakukan istri-istrinya dengan kasar dan tidak hormat. Sikap seperti ini seharusnya yang patut ditiru. Rasulullah bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani)
Jika istri mendapati perilaku suami terhadap istri yang dibenci Allah seperti ini maka hendaklah ia bersabar, mencoba mengingatkan atau berkomunikasi yang baik dengan suami . Tolaklah apa yang salah, seperti bermaksiat, berpakaian terbuka atau menyuruh sesuatu yang dilarang agama.
Hal ini terlihat dari surat at thalaq ayat 1: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka, pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu iddah itu, serta bertaqwalah kepada Allah Rabb-mu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka, dan janganlah mereka (diijinkan) ke luar, kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui, barangkali Allah mengadakan sesudah itu, sesuatu hal yang baru.”
BACA JUGA: 10 Tanda Ini Menandakan Jika Suami Anda Sama Sekali Tidak Menghargai Istri
Namun sering kali diberitakan seorang suami yang kasar terhadap istrinya dan anaknya. Bahkan sampai tega membunuh mereka. Padahal merekalah yang setia mencintai dan merawat dirinya kelak. Ada juga tindakan yang dilakukan suami padahal sebenarnya dilarang oleh agama islam. Seperti 7 hal berikut seperti yang dikutip dari ruangmuslimah.
1. Suami yang menelantarkan keluarganya
Sosok suami yang tidak peduli akan apapun di keluarganya, kurang peduli padahal memberi nafkah dan pakaian terhadap anak istrinya adalah kewajiban suami.“Wajib bagi setiap suami untuk memberikan nafkah dan pakaian kepada istri, dengan sepantasnya,” (Q.S. Al-Baqarah:233).2. Pelit apalagi soal nafkah
Padahal ia mampu memberikan harta sewajarnya pada istri, namun ia enggan melakukan. Setelah diingatkan istrinya, maka istri bisa mengambil harta suami tanpa ijin namun sewajarnya saja, tidak berlebih-lebihan dan tidak menimbulkan fitnah atau hal-hal yang mudharat. Padahal ini adalah kewajiban suamiDari ‘Aisyah bahwa Hindun binti ‘Utbah berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan (suamiku, Pen) seorang laki-laki yang bakhil. Dia tidak memberi (nafkah) kepadaku yang mencukupi aku dan anakku, kecuali yang aku ambil darinya sedangkan dia tidak tahu”. Maka beliau bersabda: “Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan patut,” (HR Bukhari, no. 5364; Muslim, no. 1714)
3. Menganiaya dan kasar kepada istri
Hal yang kerap dikeluhkan istri saat suami sudah mem-bully secara fisik dan psikis. Suami yang suka menganiaya istrinya sangat dibenci oleh Islam, karena selain menimbulkan luka fisik, bisa menjadi luka batin dan tidak ada pengajaran apapun bagi istri jika tidak dilakukan atas alasan syar’i, semisal istri membangkang. Namun tata cara memukul pun dalam islam amat sangat ketat.Rasululah memberi contoh sebagai pribadi yang lembut, ia tidak pernah memperlakukan istri-istrinya dengan kasar dan tidak hormat. Sikap seperti ini seharusnya yang patut ditiru. Rasulullah bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani)
4. Istri shalehah malah dibenci dan melarangnya
Hal ini bukan tidak mungkin terjadi, karena pada kenyataannya ada suami tak suka istri ikut majelis ilmu, pengajian, banyak shalat, puasa dan sedekah dengan alasan kurang jelas. “Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).Jika istri mendapati perilaku suami terhadap istri yang dibenci Allah seperti ini maka hendaklah ia bersabar, mencoba mengingatkan atau berkomunikasi yang baik dengan suami . Tolaklah apa yang salah, seperti bermaksiat, berpakaian terbuka atau menyuruh sesuatu yang dilarang agama.
6. Mengusir Istri tanpa alasan syar’i
Biasanya saat bertengkar hebat, suami merasa paling unggul dirumah, ia terkadang berhak dengan rumahnya dan berhak berkata-kata kasar pada istrinya, padahal rumah saat berkeluarga itu menjadi harta bersama, namun kenyataan banyak istri diusir suami dari rumah saat bertengkar.Hal ini terlihat dari surat at thalaq ayat 1: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka, pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu iddah itu, serta bertaqwalah kepada Allah Rabb-mu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka, dan janganlah mereka (diijinkan) ke luar, kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui, barangkali Allah mengadakan sesudah itu, sesuatu hal yang baru.”