Syarat Mutlak! Harga Diri Laki-Laki adalah Bekerja

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 29 Jun 2017

Laki-laki memang ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin, seorang imam. Paling tidak adalah imam bagi anak-anaknya dan istrinya.

Karena itu bagi laki-laki khususnya suami, jangan sampai anda tidak bekerja dan berpangku tangan terus-menerus.

Syarat Mutlak! Harga Diri Laki-Laki adalah Bekerja

"Tetaplah bekerja walaupun tidak punya pekerjaan tetap"

Terkadang "Rasa gengsi" dan "tidak mau memulai" itulah yang membuat laki-laki menganggur lama dan tidak bekerja. Jika direnungi sangat banyak pekerjaan yang bisa menghasilkan harta walaupun sedikit. Paling minimal bisa memberikan makan keluarga.

Misalnya
-Memulai bisnis sederhana menjual nasi kuning pagi-pagi pinggir jalan
-Memulai menjadi karyawan pembantu warung pinggir jalan
-Dan usaha lainnya dengan modal seadanya yang ada pada saat itu

Syarat Mutlak! Harga Diri Laki-Laki adalah Bekerja

Perhatikan hadits berikut, yaitu seorang yang bekerja seadanya mencari kayu di hutan kemudian menjualnya untuk penghidupannya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ﻷَﻥْ ﻳَﺄْﺧُﺬَ ﺍََﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺍَﺣْﺒُﻠَﻪُ ﺛُﻢَّ ﻳَﺎْﺗِﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞَ ﻓَﻴَﺎْﺗِﻰَ ﺑِﺤُﺰْﻣَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺣَﻄَﺐٍ ﻋَﻠَﻰ ﻇَﻬْﺮِﺥِ ﻓَﻴَﺒِﻴْﻌَﻬَﺎ ﻓَﻴَﻜُﻒَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺧَﻴْﺮٌﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺍَﻥْ ﻳَﺴْﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺍَﻋْﻄَﻮْﻩُ ﺍَﻭْ ﻣَﻨَﻌُﻮْﻩُ .

“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. [HR Bukhari, no. 1471]

Yang paling penting adalah tawakkal, sebagaimana tawakkal burung. Burung bergerak dahulu, keluar dahulu untuk mencari makan, padahal burung tidak tahu di mana makanannya, tetapi poinnya adalah: tetap bergerak dan tetap bekerja.

Baca Juga: Hanya Perlu SEDIKIT Usaha, Tapi Cara ini Bikin Tanaman di Pot Bisa Berbuah Lebat

Bisa saja Allah akan bukakan pintu rezeki selanjutnya,

Misalnya:
-Warung nasi kuningnya berkembang pesat, punya nama dan punya banyak cabang dan berhasil

-Setelah menjadi karyawan warung, ia bisa mempelajari dan membuka warung sendiri kemudian berkembang san sukses dengan banyak cabang

Perhatikan bagaimana Nabi Dawud, seorang raja, akan tetapi makan dari hasil usahanya sendiri.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻛَﺎﻥَ ﺩَﺍﻭُﺩُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼﻡُ ﻻَﻳَﺄْﻛُﻞُ ﺍِﻻَّ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻞِ ﻳَﺪَِْﻩِ .

“Nabi Daud tidaklah makan, melainkan dari hasil usahanya sendiri”.[HR Bukhari, no.2073]

Demikian juga nabi Zakaria yang seorang tukang kayu, meskipun beliau adalah Nabi dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, beliau tidak malu menjadi tukang kayu

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻛَﺎﻥَ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼﻡُ ﻧَﺠَّﺎﺭًﺍ .

“Nabi Zakaria Alaihissalam adalah seorang tukang kayu”.[HR Muslim, no. 2379; Ahmad II/296, 405, 485]

Jadi, jangan sampai kita hanya berpangku tangan saja, tidak mau bekerja hanya karena gengsi dan terlalu banyak rencana dan ingin kesempurnaan sehingga tidak mau memulai.
SHARE ARTIKEL