`Surat Cinta` Ini Fakta Yg Coba di Utarakan Kepala Sekolah SD Bantul Untuk Orang Tua Siswa

Penulis Penulis | Ditayangkan 10 Jun 2017
`Surat Cinta` Ini Fakta Yg Coba di Utarakan Kepala Sekolah SD Bantul Untuk Orang Tua Siswa

'Surat cinta' dari Kepala Sekolah SD Mutiara Persada di Bantul, Yogyakarta kepada orangtua murid ramai diperbincangkan netizen di jejaring sosial.

Surat ini bukan surat cinta sesungguhnya, melainkan surat motivasi bagi orangtua murid.

Surat yang beredar ini mengatasnamakan SD Mutiara Persada di Bantul.

Di bagian kop surat tertera alamat, nomor kontak, dan tulisan "Pemerintah Kabupaten Bantul Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga SD Mutiara Persada di Bantul".

Perihal surat tersebut yakni " surat pribadi" yang ditujukan kepada orangtua murid siswa kelas 6 SD Mutiara Persada Bantul.

Berikut petikan surat yang beredar di media sosial tersebut:

Dengan hormat, Bersyukur melalui surat ini kami menjumpai Bpk/Ibu/Sdr. Orang tua / wali terbaik yang terus mendukung putra/putri meraih prestasi, bersinergi bersama kami, di Mutiara Persada.

Bersama surat ini kami sampaikan bahwa, Ujian anak Anda telah selesai.

Saya tahu Anda cemas dan berharap anak Anda berhasil dalam ujiannya.

Tapi, mohon diingat, di tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika.

Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra.

Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tidak berarti.

Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada fisika... di sekolah.

Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini.

Sekiranya anak Anda lulus jadi yang teratas, hebat! Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka.

Katakan saja: "tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian."

Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini.

Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, Anda mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.

Lakukanlah ini, dan disaat itu, lihatlah anak Anda menaklukkan dunia.

Sebuah ujian atau nilai rendah tak akan mencabut impian dan bakat mereka.

Dan mohon, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini.

Semoga surat ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kita ttg sudut pandang terhadap anak" kita*. 

Amin mohon maaf apabila kurang berkenan

Bantul 9 Juni 2017

Kepala Sekolah Suwarsana M.Pd

Surat ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @_yanskii.

Ia menautkan foto surat tersebut dengan menulis "hormat sama kepala sekolahnya,".

Akun @JetVeetLev membalas kicauan akun itu dengan mengatakan bahwa surat semacam ini sebenarnya pernah beredar dalam Bahasa Inggris.

Ia pun menautkan foto surat serupa versi Bahasa Inggris.

"Waw good ada di Indo. Ini pernah baca versi inggrisnya nihh," ujar @JetVeetLev.

Sementara itu, pemilik akun Twitter @dhuriat mengatakan, "Isinya memang pernah baca dimana gitu, tapi kepala sekolah ini membagikan surat ini ke orang tua siswa yang hebat... Jempol pak...????????????????????????????????????????".

Kemudian, akun Twitter @daniellsinaga menulis, "Ketika menjadi orang tua jangan memaksakan kehendak dan tidak bisa mensyukuri apa yang ada pada diri anak,".

Sampai pada Jumat pukul 23.00, kicauan @_yanskii tentang surat tersebut telah di-tweet ulang lebih dari 6.200 kali dan disukai lebih dari 2.700 kali.

Salah satu orangtua murid SD Bantul, Rudi Buntoro (42), membenarkan adanya surat tersebut.

Menurut dia, surat ini dibagikan kepada sekitar 69 orangtua murid kelas 6 SD Bantul.

Pembagian tersebut dilakukan Jumat sekitar pukul 10.00 di aula sekolah, atau sebelum pengumuman mengenai nilai ujian akhir siswa kelas 6 SD tersebut.

Pembagian surat tersebut ternyata dalam rangka memotivasi orangtua agar menerima apa pun hasil ujian sang anak.

"Dibagi biar orangtua baca dulu (sebelum pengumuman hasil ujian akhir). Jadi untuk motivasi orangtua juga kalau misalnya nilai anaknya kurang bagus, kan biasanya orangtua marah-marah, ini supaya tidak marah-marah," ujar Rudi, saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Rudi, surat serupa memang sudah pernah beredar di media sosial.

Namun, kepala sekolah tersebut kemungkinan menyalin ulang karena materi surat yang positif.

"Menurut kepala sekolahnya itu bagus materinya, jadi dibagi ke orangtua murid untuk baca dulu," ujar dia.
Rudi yang punya dua anak dan kebetulan kedua anaknya itu sama-sama duduk di bangku kelas 6 tersebut juga menerima surat ini.

Melalui surat ini, orangtua menerima pesan bahwa tidak boleh memaksakan anak.

Menurut dia, ada anak yang punya kemampuan di suatu bidang, tetapi lemah di bidang yang lain. "Intinya surat ini untuk memotivasi," ujar Rudi.

Soal surat ini kemudian menjadi viral di media sosial, dia mengambil nilai positifnya.

Menurut dia, ini juga bisa menjadi pesan bagi orangtua lain bahwa tidak perlu marah kalau anak mengalami kekurangan di nilainya.

BACA JUGA: Ngakak Atau Kasihan? Pria Ini Tagih Utang ke Emak-emak Malah Jadinya Seperti Ini "Rekasane abote wong nyambut gawe kanggo anak bojo"

Justru, pada saat seperti itu, lanjut dia, anak membutuhkan dukungan untuk bangkit.

"Jadi anak sekarang kan butuhnya suport, lebih diperhatikan," ujar Rudi.
SHARE ARTIKEL