Berani Ejek Puasa, Pria Kebumen Ini Tewas Tersambar Kereta

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 05 Jun 2017
Berani Ejek Puasa, Pria Kebumen Ini Tewas Tersambar Kereta

Mulutmu adalah harimaumu, mungkin itu merupakan pepatah yang cocok bagi pemuda bernasib naas yang bernama Siro Salikin (26). Ia diketahui meninggal dunia tertabrak kereta api setelah mengejek syariat puasa.

Pemuda yang merupakan warga dukuh Sengon Selatan kecamatan Buluspesantren kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini tewas tertabrak kereta api jurusan Bandung yang melintas di perlintasan rel Kutojaya.

Teman-teman dan keluarganya terkejut, karena beberapa waktu sebelum kejadian, Salikin sesumbar dengan mengatakan “Ga Usah Puasa, Besok Kiamat”. Mungkin maksud hatinya hanyalah bercanda, tetapi hal mengerikan justru terjadi kepadanya.

“Ora sah puasa, ngesuk wis kiamat,” ucap salah satu saksi yang tidak ingin disebutkan identitasnya menirukan korban sebelum tersambar kereta saat hendak menyeberang.

BACA JUGA : Diejek Tak Jantan Karena Tak Kunjung Punya Anak, Pria Ini Buktikan Dengan Jawaban Mengejutkan

Saat itu tubuh korban terpental dan tewas di tengah rel kereta api setelah tertabrak KA Kutojaya jurusan Bandung. Kereta yang dimasinisi M Sodik, menabrak pria itu pada Senin (29/05) sekira pukul 10.08 wib.

“Saat korban menyeberang tidak sadar bahwa kereta api Kutojaya melaju dari arah timur, jurusan Bandung. Kecelakaan tidak bisa dihindarkan,” terang Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto.

Tak pelak pemberitaan tersebut langsung menyebar hingga menjadi viral diberbagai media massa. Banyak yang menyebutkan kalau kejadian itu berkaitan dengan ucapannya sebelum meninggal.

Warganet mengira kalau hal itu adalah balasan yang dia terima. Walaupun maksud hati hanya untuk bercanda, tetapi setiap perkataan harus bisa dipertanggung jawabkan. Karena jika kata sudah terucap, maka tak akan bisa untuk ditarik kembali kecuali dengan bertaubat sungguh-sungguh.

Kejaidan Salikin ini mungkin memang murni kecelakaan. Tapi ada baiknya kita juga harus menjaga perkataan dan perilaku kita. Apalagi dalam suasana bulan suci Ramadhan ini
SHARE ARTIKEL