Mudahnya Membangun Keluarga Yang Harmonis, Dengan Syarat Dilandasi Dengan Hal Hal Berikut Ini
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 02 May 2017
Sahabat, sebelum menikah pastinya beberapa dari kita, terutama kaum hawa mendambakan sebuah rumah tangga yang penuh dengan hal-hal indah seperti para artis di televisi, dalam drama atau film bahkan seperti rumah tangga teman sendiri.
Perasaan itu semakin menggebu saat sudah menjalani dan memulai hidup sebagai pasangan suami istri dalam bahtera berumah tangga, akan tetapi ternyata ketika menjadi seorang istri atau suami, tanggungjawab yang dipikul dan diemban semakin berat dan beban hidup juga merongrong tenaga serta pikiran.
Akhirnya setelah berumah tangga apa yang diharapkan tidak sesuai dengan keinginan sebelumnya, lalu muncullah angan-angan "andai rumah tanggaku seperti mereka yang harmonis, banyak uang, dan sebagainya".
Tidak ada yang salah memiliki cita-cita ingin memiliki rumah tangga yang berkah, namun pikiran semacam ini sebagian besar justru bukan memotivasi tetapi justru menimbulkan banyak prahara dalam rumah tangga dikarenakan sering memunculkan berbagai tuntutan yang tidak diimbangi dengan usaha keras. Lalu bagaimanakah kita harus bersikap agar dapat menciptakan rumah tangga yang berkah dan penuh dengan kasih sayang di dalamnya?
1. Ikuti sunnah-sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW
Banyak pelajaran tentang berumah tangga yang dapat diambil dari kisah Rasulullah SAW dan para sahabat, di dalamnya banyak terdapat sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan umat termasuk pasangan suami istri. Adopsi terbaik dalam menjalani rumah tangga adalah mengikuti sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, Insya Allah bisa menuju rumah tangga yang berkah apabila kita memahami anjuran tersebut dengan baik dan bukan karena mengikuti hawa nafsu saja.
2. Mulailah terbuka satu sama lain
Keterbukaan antara pasangan suami istri merupakan alat komunikasi terbaik dan menjadi salah satu langkah awal dalam membangun sebuah rumah tangga. Biasakan untuk mendiskusikan sesuatu mulai dari hal kecil hingga besar. Permasalahan sepele bagi kita belum tentu sepele juga bagi pasangan, begitupun sebaliknya. Keterbukaan ini secara tidak langsung juga dapat menjadi jembatan bagi kita untuk mengenal karakter pasangan masing-masing dikarenakan beberapa pasutri merasa kaget akan karakter mereka saat setelah menikah.
3. Paham akan peran masing-masing
Seorang suami adalah pemimpin serta berkewajiban mencari nafkah untuk istri dan anak demi keberlangsungan operasional rumah tangga, begitu juga dengan istri yang memiliki kewajiban berbakti serta melayani suami. Oleh karena itu setiap pasangan perlu memahami perannya masing-masing agar tidak terjadi benturan dalam rumah tangga.Beberapa kasus di lapangan menunjukkan bahwa sebagian permasalahan rumah tangga terjadi karena ketidaktahuan akan posisi, baik sebagai suami ataupun sebagai istri.
BACA JUGA : Pernikahan Barokah Akan Kamu Dapatkan Apabila Kamu Sudah Meninggalkan Beberapa Sifat Ini
Jangan sampai istri dan anak terlantar karena malasnya sebagai seorang pemimpin mencari nafkah, dan jangan sampai suami merasa terabaikan karena sifat istri yang lalai akan tugas dan kewajibannya. Pemahaman akan hal seperti ini tidak akan terwujud apabila tidak mencoba untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
4. Yakinkan bahwa rumah tangga kita adalah bangunan yang kokoh
Bangunan akan kokoh jika memiliki pondasi atau dasar yang kuat, begitu juga dengan rumah tangga. Tidak selamanya pasangan suami istri akan bahagia, ada kalanya justru masalah lebih banyak datang menghampiri. Saat seperti ini, instropeksi perlu dilakukan antara kedua belah pihak dan tetaplah untuk mendukung serta mengingatkan atau menasehati satu sama lain dalam keadaan buruk sekalipun, karena jika bukan kita siapa lagi?. Perlakukan semacam ini jika sudah tertanam di hati maka rumah tangga akan sulit goyah bahkan bisa bertahan lama dan awet hingga kematian memisahkan.
5. Apa yang kita lihat belum tentu seperti yang 'terlihat'
Banyak dari kita, baik suami dan istri saat melihat postigan artis, teman di sosial media yang berisi foto atau status mesra dengan pasangannya maka akan menimbulkan keirian tanpa disadari. "Andai rumah tanggaku seperti mereka", begitu gumam sebagian orang. Peru disadari bahwa kebahagiaan yang ditunjukkan oleh oranglain belum tentu seperti apa yang kita pikirkan, bahkan bisa sebaliknya.
Jadi tidak perlu merasa kecil hati tidak bisa menciptakan hubungan yang mesra dengan pasangan, di samping itu karakter tiap suami/istri tentu berbeda dari orang-orang di luar sana sehingga cara menunjukkan kasih sayangnya pun tentu akan memiliki pola yang berbeda, yang perlu kita lakukan adalah berusaha menyadari sisi 'kasih sayang' tersebut.
6. Daripada mengeluh lebih baik melakukan sesuatu
Sahabat, tidak ada yang dapat diambil dari sikap 'mengeluh'. Mengapa? karena mengeluh hanya akan membuat segala sesuatu menjadi lebih berat dan sulit. Dibandingkan mengeluh cobalah melakukan sesuatuyang akan mendatangkan manfaat dan dapat memperbaiki situasi yang kita nilai tidak baik.
Jika ada yang perlu dibenahi, maka segera diperbaiki. Tentunya usaha ini harus dilakukan oleh suami dan istri karena membangun sebuah kondisi yang baik dalam rumah tangga tidak cukup dari satu pihak yang turut andil.
7. Jangan menunggu, tapi mulailah
Menunggu rumah tangga menjadi seperti apa yang kita inginkan tanpa ada niat dan usaha secara nyata hanya menjadikannya angan-angan. Terlalu banyak angan-angan dan mengandai akan melahirkan sifat dan sikap yang cenderung iri hati serta mudah menuntut, maka jika ingin mencapai sebuah tujuan yang telah kita tetapkan dalam berumah tangga, maka mulailah melakukan sesuatu.