Mahasiswa Ini Bertemu Sama Pengemis, Tidak Disangka Jika Dulunya Dia Adalah Dosen

Penulis Unknown | Ditayangkan 28 May 2017
Kelas dan juga pendidikan seorang, rupanya bukan sebagai penentu keberhasilan hidup seseorang. Orang yang hanya lulusan SMP bisa jadi direktur, begitu juga orang yang setara dengan dosen bisa menjadi seorang pengemis. Tiada yang tidak mungkin di dunia ini.

Mahasiswa Ini Bertemu Sama Pengemis, Tidak Disangka Jika Dulunya Dia Adalah Dosen

BACA JUGA: Ngeri Jika Tahu Fakta Ini! Ternyata Di Depok Tempat Dengan Petir Terganas Di Dunia

Seorang Mahasiswi di salah satu Universitas di Filiphina, Faye Ares terkejut setelah mengetahui fakta Seorang pengemis tua . berbeda dengan pengemis kebanyakan, Pengemis tersebut rupanya meminta makan bukan uang.

Dikutip dari liputan6, "Tolong jangan marah. Maaf mengganggu. Saya tidak minta uang. Saya hanya mau makan karena benar-benar sangat lapar," ujar Faye menirukan pria itu seperti dilansir My Newshub.

Faye terkejut, ia sempat mengernyitkan dahi karena merasa tak mengenali pria itu. Namun, Faye penasaran ada seorang pengemis yang fasih berbahasa Inggris.

Singkat cerita, Faye kemudian mengajak pria itu makan di restoran di wilayah pusat perbelanjaan tersebut. Faye berniat mengorek keterangan lebih dalam karena untuk ukuran pengemis, pria itu sangat sopan dan terlihat pintar.

Dari keterangan Faye, pria itu bernama Jansen Locsin. Usianya 70 tahun. Faye terkejut ketika mengetahui, pria itu dulunya adalah seorang dosen mata kuliah Ekonomi, di Universitas Anteneo Manila, Filipina. Selain dosen, pria itu dulunya juga seorang pialang saham. "Namun ia kemudian bangkrut dan malu untuk kembali ke rumahnya," ujar Faye.

Di akhir perjumpaan, Faye memberi pria itu sebotol air mineral dan uang 100 Peso atau sekitar Rp 25 ribu karena merasa sangat kasihan. Apalagi kata Faye, keluarga Jansen seolah tak peduli pada nasib pria malang itu.

Faye mengunggah kisah perjumpaannya itu di media sosial Facebook. Dalam postingan itu, Faye mengatakan jika Jansen sempat menasihatinya agar bersungguh-sungguh dalam kuliah. Nah guys, meski jabatan seseorang bukan penentu keberhasilan, menuntut ilmu itu penting.
SHARE ARTIKEL