3 ALASAN KUAT, Laki-Laki Jangan Sampai Ketinggalan Shalat Berjamaah

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 16 May 2017
3 ALASAN KUAT, Laki-Laki Jangan Sampai Ketinggalan Shalat Berjamaah
republika.co.id

Semua pasti sudah sering mendengar, jangan sampai melewatkan shalat berjamaah yang pahalanya adalah 27 derajat. Dimana 1 derajat sama dengan ratusan tahun. Coba kurang apalagi?

“Sesungguhnya di surga ada seratus derajat, jarak satu derajat dengan derajat lainnya sama dengan jarak langit dan bumi, yang Allah Ta‘ala sediakan bagi para mujahidin di jalan-Nya.” [H.R. Bukhari]

Tapi jangan salah, tak hanya soal selisih pahala saja, antara shalat munfarid dan shalat berjamaah. Karena ada keberkahan lain yang bisa kita jemput dengan melaksanakan shalat berjamaah.

Mengenai hukum shalat berjamaah ada yang mengatakan bahwa shalat jamaah 5 waktu hukumnya fardhu 'ain, ada pula yang mengatakan fardhu kifayah, dan ada yang mengatakan sunnah mu'akkad. Kesimpulan dari hukum-hukum tersebut, shalat berjamaah 5 waktu hukumnya wajib, fardhu 'ain bagi laki-laki.

Sedangkan bagi perempuan, tidak diwajibkan berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama. (Shahih Fiqh Sunnah, 1/508).

Kenapa para pria sebaiknya nggak ketinggalan shalat berjamaah?

1. Mendapat pahala dan do'a malaikat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649).

Wow, berjalan menuju masjid dan menunggu shalat berjamaah dimulai saja sudah berpahala loh!

2. Mendapat ampunan dosa

Dari ‘Utsman bin ‘Affan, beliau berkata bahwa saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan shalat wajib yaitu dia melaksanakan shalat bersama manusia atau bersama jama’ah atau melaksanakan shalat di masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Begitu Wajibnya Istri Melayani HASRAT Suami, Bahkan Bila Sedang Duduk di Punggung Untapun Lakukan Saja!

3. Akan dikuasai setan bila tidak berjamaah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya serigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).” (HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi)

Saking pentingnya shalat berjamaah bagi para pria, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai memberikan ancaman yang dahsyat.

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651).

Bahkan sahabat menganggap bahwa pria yang nggak shalat berjamaah sama dengan orang munafik!

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu dia berkata, "Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya. Sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan di shaff (barisan) shalat yang ada.” (HR. Muslim no. 654).

Jadi setelah tahu hal ini jangan lagi tinggalkan shalat berjamaah di masjid atau mushola.
Wallahu a'lam.
SHARE ARTIKEL