Ukhti, Suami Tidak Mau Diajak Shalat? Coba Lakukan 3 Cara Ini
Penulis Unknown | Ditayangkan 20 Apr 2017 Sebagai imam keluarga, seorang suami haruslah memberi contoh yang baik dalam mendidik keluarganya. Terutama masalah agama.
BACA JUGA 32 Perlakuan Suami yang Berbuah Dosa Besar Terhadap Istrinya
Faktanya, banyak suami yang tidak shalat. Alhasil, anak dan istrinyapun tidak ikut shalat. Tapi ada juga yang istrinya sudah shalat, namun suaminya menolak untuk diajak shalat. Nah, jika anda salah satu di posisi ini, mungkin 3 cara berkut bisa dicoba seperti yang dikutip dari ruangmuslimah.
1. Langkah awal, ummi harus memberi hadiah berupa buku-buku atau kaset ceramah keislaman tentang ancaman dan murka Allah SWT. Bagi yang meninggalkan shalat wajib.
2. Ajak anak anda untuk shalat. Insya Allah, suami akan ikut karena merasa tidak enak melihat sang buah hati rajin sementara dirinya tidak
3. Menjelaskan pendapat para imam-imam terkemuka, seperti Imam Maliki, Abu Hanifah, dan Imam Syafi’i tentang hukum orang yang meninggalkan shalat wajib secara sengaja karena malas adalah fasik dan wajib disuruh bertaubat, jika menolak bertaubat maka hukumnya dibunuh sebagai balasan (had) atasnya.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah, “Perjanjian yang terdapat antara kami (kaum Muslimin) dan mereka (orang kafir) adalah shalat.” Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah orang tersebut harus dipenjara dan dita’zir(diberi pelajaran) hingga ia mengerjakan shalat. Jika meninggalkan shalat karena menentang, maka menurut kesepakatan seluruh ulama hukumnya adalah nonMuslim.
Berdasarkan riwayat dan atsar sahabat, dampak buruk bagi orang yang meninggalkan shalat sangatlah serius. Di dunia akan merusak masa depan keluarga, anak dan istri, dan menjadi faktor penghalang rezeki sedangkan di akhirat, pelakunya akan mengalami siksa kubur dan siksa api neraka.
BACA JUGA: Berhati Baik, Itulah Ciri Utama Sorang Wanita Cantik
Imam Ahmad bin Hambali menuturkan, “Sesungguhnya seorang hamba itu pasti akan terhalang rezeki akibat maksiat yang menimpanya.”
Jikalau dianalogikan imam itu bagaikan sopir dan seorang istri adalah penumpangnya. Jikalau seorang suami hilaf ataupun melakukan kesalahan seyogyanya para istri harus memberikan arahan untuk menempuh jalan yang benar.
BACA JUGA 32 Perlakuan Suami yang Berbuah Dosa Besar Terhadap Istrinya
Faktanya, banyak suami yang tidak shalat. Alhasil, anak dan istrinyapun tidak ikut shalat. Tapi ada juga yang istrinya sudah shalat, namun suaminya menolak untuk diajak shalat. Nah, jika anda salah satu di posisi ini, mungkin 3 cara berkut bisa dicoba seperti yang dikutip dari ruangmuslimah.
1. Langkah awal, ummi harus memberi hadiah berupa buku-buku atau kaset ceramah keislaman tentang ancaman dan murka Allah SWT. Bagi yang meninggalkan shalat wajib.
2. Ajak anak anda untuk shalat. Insya Allah, suami akan ikut karena merasa tidak enak melihat sang buah hati rajin sementara dirinya tidak
3. Menjelaskan pendapat para imam-imam terkemuka, seperti Imam Maliki, Abu Hanifah, dan Imam Syafi’i tentang hukum orang yang meninggalkan shalat wajib secara sengaja karena malas adalah fasik dan wajib disuruh bertaubat, jika menolak bertaubat maka hukumnya dibunuh sebagai balasan (had) atasnya.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah, “Perjanjian yang terdapat antara kami (kaum Muslimin) dan mereka (orang kafir) adalah shalat.” Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah orang tersebut harus dipenjara dan dita’zir(diberi pelajaran) hingga ia mengerjakan shalat. Jika meninggalkan shalat karena menentang, maka menurut kesepakatan seluruh ulama hukumnya adalah nonMuslim.
Berdasarkan riwayat dan atsar sahabat, dampak buruk bagi orang yang meninggalkan shalat sangatlah serius. Di dunia akan merusak masa depan keluarga, anak dan istri, dan menjadi faktor penghalang rezeki sedangkan di akhirat, pelakunya akan mengalami siksa kubur dan siksa api neraka.
BACA JUGA: Berhati Baik, Itulah Ciri Utama Sorang Wanita Cantik
Imam Ahmad bin Hambali menuturkan, “Sesungguhnya seorang hamba itu pasti akan terhalang rezeki akibat maksiat yang menimpanya.”
Jikalau dianalogikan imam itu bagaikan sopir dan seorang istri adalah penumpangnya. Jikalau seorang suami hilaf ataupun melakukan kesalahan seyogyanya para istri harus memberikan arahan untuk menempuh jalan yang benar.