Bukan Seperti MakhlukNya, Allah Pernah Tertawa Karena Hal Ini
Penulis Unknown | Ditayangkan 12 Apr 2017 Selain banyak sifat baik-Nya, Allah SWT juga punya sifat tertawa. Namun tertawa-Nya tidak seperti kita dan makhluk-Nya yang lain. Rasulullah SAW menjelaskan jika dua orang yang seperti inilah yang membuat Allah SWT tertawa, hingga akhirnya masuk surga.
MUSLIM WAJIB BACA: Jika Makan di Tempat Seperti Ini, Sudah Pasti Pakai Jin Penglaris
Dikutip dari aritunsia, Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Allah tertawa kepada dua orang yang salah satunya membunuh yang lain, sedangkan kedua-duanya (akhirnya) masuk surga. Orang yang satu berperang di jalan Allah, lantas ia terbunuh (di tangan laki-laki kedua). Kemudian Allah menerima taubat si pembunuh (karena masuk Islam), lalu si pembunuh tadi akhirnya juga mati syahid (di jalan Allah)” [HR. Al-Bukhari no. 2826, Muslim no. 1890, An-Nasaa’iy no. 3165, dan yang lainnya].
Tertawanya Allah Subhanahuwata’ala tidaklah sama seperti tertawanya makhluk-makhluk-Nya. Oleh karena itu kita wajib menerima tanpa menyelewengkan makna, menolak, maupun mengumpamakan sifat tertawa Allah Subhanahuwata’ala dengan dzat lainya.
Allah memasukkan surga kepada siapa pun sesuai kehendak-Nya. Termasuk orang terbunuh karena alasan tertentu ketika terjadi perselisihan di antara keduanya. Bagi pembunuh mendapat balasan setimpal atas perbuatannya. Barang siapa membunuh manusia bukan karena orang itu menimbulkan kerusakan atau bukan karena orang itu membunuh orang lain, maka celakalah mereka
Ternyata Allah Subhanahuwata’ala berkehendak lain, Bukannya pembunuh itu disiksa ke dalam ganasnya api neraka. Namun ia telah dimasukkan surga seperti orang yang ia bunuh sebelumnya karena ia mau bertaubat kemudian masuk Islam.
Ia juga mau berjihad dijalan Allah, sebuah perkara mulia yang perlu diterapkan bagi setiap orang muslim. Ini berarti Dia telah berusaha memperbaiki kualitas diri agar menjadi seorang yang benar-benar bertaubat, mengharap segala dosa-dosanya diampuni dengan menegakkan agama Allah. Sesampai waktu ajalnya menjemput, Dia tergolong sebagai orang mati syahid. Kemudian Allah SWT memasukkannya ke dalam surge
Dari sini kita dapat menyimpulkan, jika Allah Sang Maha Agung tidak sulit bagi-Nya untuk membuat manusia berakhlak mulia. Hanya Dialah dzat yang bisa membolak-balikan hati setiap makhluk, Maha Kuasa, pengampun dosa dan tidak segan memberi pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Namun, Ingatlah kembali bahwa sifat tertawanya Allah tidaklah seperti sifat makhluk-Nya. Jadi kalimat Allah Tertawa hanya cukup diyakini sebagai landasan keimanan kita kepada-Nya.
MUSLIM WAJIB BACA: Jika Makan di Tempat Seperti Ini, Sudah Pasti Pakai Jin Penglaris
Dikutip dari aritunsia, Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Allah tertawa kepada dua orang yang salah satunya membunuh yang lain, sedangkan kedua-duanya (akhirnya) masuk surga. Orang yang satu berperang di jalan Allah, lantas ia terbunuh (di tangan laki-laki kedua). Kemudian Allah menerima taubat si pembunuh (karena masuk Islam), lalu si pembunuh tadi akhirnya juga mati syahid (di jalan Allah)” [HR. Al-Bukhari no. 2826, Muslim no. 1890, An-Nasaa’iy no. 3165, dan yang lainnya].
Tertawanya Allah Subhanahuwata’ala tidaklah sama seperti tertawanya makhluk-makhluk-Nya. Oleh karena itu kita wajib menerima tanpa menyelewengkan makna, menolak, maupun mengumpamakan sifat tertawa Allah Subhanahuwata’ala dengan dzat lainya.
Allah memasukkan surga kepada siapa pun sesuai kehendak-Nya. Termasuk orang terbunuh karena alasan tertentu ketika terjadi perselisihan di antara keduanya. Bagi pembunuh mendapat balasan setimpal atas perbuatannya. Barang siapa membunuh manusia bukan karena orang itu menimbulkan kerusakan atau bukan karena orang itu membunuh orang lain, maka celakalah mereka
Ternyata Allah Subhanahuwata’ala berkehendak lain, Bukannya pembunuh itu disiksa ke dalam ganasnya api neraka. Namun ia telah dimasukkan surga seperti orang yang ia bunuh sebelumnya karena ia mau bertaubat kemudian masuk Islam.
Ia juga mau berjihad dijalan Allah, sebuah perkara mulia yang perlu diterapkan bagi setiap orang muslim. Ini berarti Dia telah berusaha memperbaiki kualitas diri agar menjadi seorang yang benar-benar bertaubat, mengharap segala dosa-dosanya diampuni dengan menegakkan agama Allah. Sesampai waktu ajalnya menjemput, Dia tergolong sebagai orang mati syahid. Kemudian Allah SWT memasukkannya ke dalam surge
Dari sini kita dapat menyimpulkan, jika Allah Sang Maha Agung tidak sulit bagi-Nya untuk membuat manusia berakhlak mulia. Hanya Dialah dzat yang bisa membolak-balikan hati setiap makhluk, Maha Kuasa, pengampun dosa dan tidak segan memberi pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Namun, Ingatlah kembali bahwa sifat tertawanya Allah tidaklah seperti sifat makhluk-Nya. Jadi kalimat Allah Tertawa hanya cukup diyakini sebagai landasan keimanan kita kepada-Nya.