Suami, Jangan Pernah Menghina Istrimu, Apalagi di Depan Orang Lain, Meski Maksudnya Bercanda

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Apr 2017
Suami, Jangan Pernah Menghina Istrimu, Apalagi di Depan Orang Lain, Meski Maksudnya Bercanda
wajibbaca.com

Kamu yang merasa sudah menyandang status suami, berapapun usiamu, dengarkan ini!

Jagalah selalu komunikasi dengan istri yang mendampingi hidupmu.
Istrimu adalah orang yang mendoakanmu, merawatmu ketika sakit, melahirkan anak-anakmu dan setia disisimu dalam suka maupun duka.
Istrimu makhluk berhati lembut, penuh kasih sayang dan juga sosok yang lemah.

Jangan pernah menyakiti istrimu meskipun hanya dengan sebuah kalimat. Terlebih sampai menyaki fisiknya (memukul). Hal demikian akan menghancurkan hati sang istri dan membuatnya bersedih.

Mengutip renunganislam.com, sebuah kisah dari Malaysia, seorang suami yang menjelekkan istrinya di depan banyak orang.

Kisah ini bukan cerita fiksi (bualan), namun sempat menjadi trending di media sosial Malaysia pada satu tahun yang lalu.

Suami, Jangan Pernah Menghina Istrimu, Apalagi di Depan Orang Lain, Meski Maksudnya Bercanda

Seorang suami dengan nyata mengatai istrinya gemuk saat mereka sedang belanja dipasar. Hati istripun begitu hancur. Betapa inginya sang istri menyenangkan suami, karena berbagai cara untuk menjadi kurus seperti dulu telah ia lakukan.

Namun hasilnya masih belum terlihat.

Baca Juga: Yakinlah! Seseorang Bisa Meniru Usahamu, Tapi Mereka Tak Bisa Meniru Rezekimu

Sekonyong-konyong suami mengatakan hal tersebut, di depan banyak orang yang notabene disana banyak perempuan lain yang punya badan lebih proporsional dari istrinya. Sontak hal itupun mencabik-cabik hati sang istri.

Bukan sekedar sakit hati biasa, namun sakit yang sungguh-sungguh sangat mendalam. Bagaimana tidak, sakit itu ditimbulkan orang yang paling dekat, yang ia sayangi, ia kasihi, ia banggakan.

Dan itu, memang pada kenyataannya banyak suami tidak sadar dengan perkataan dirinya yang membuat istrinya sakit hati akibat perbuatan seperti kisah diatas.

Hai para suami yang sering melakukan hal ini.
Ingat, jangan hanya menuntut kecantikan istrimu saja, kecantikannya pudar itu juga karenamu. Kau suruh ia melahirkan anak-anakmu. Kau suruh ia mengerjakan pekerjaan rumah, mencuci bajumu, membersihkan rumah yang kau tinggali, mengawasi anak-anak bermain.

Kalau kau sempat, biarkan mereka berhias diri. Dengan cara kerjakan semua pekerjaan rumah, cucilah semua baju, setrika, rapikan kamar tidur, bersihkan lantai, kaca dan perabotan rumah, masaklah tiap hari dan bersihkan panci, dandang dan wajan gosong yang selama ini membuat istrimu dekil.

Awasi dan ajak bermain anak-anakmu.

Tapi, paling alasanmu, "aku kan harus bekerja mencari nafkah."

Kalau tidak bisa, ya jaga lisanmu.

Ingat, dimata Allah SWT hanyalah orang yang taat beribadah, salehah, beriman dan takwa kepada-Nya yang mendapatkan Surga. Allah tidak pernah melihat hamba-Nya apakah gemuk, kurus atau atletis.

Apakah engkau pernah berpikir betapa sulitnya istrimu mengandung anak selamu 9 bulan dan merasakan kesakitan yang luar biasa saat melahirkan, pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk tinggal bersamamu setelah menikah. Bahkan kedua orang tuanya sama sekali tidak pernah berkata demikian. Seteganya mengatakan istri seperti itu.

Kemana-mana, ia pun tak pernah mengeluh menggendong anakmu, itu juga berat dibandingkan perjuangan saat melahirkan anak.

Meski saat ini engkau merasa sukses, tapi kau tak pernah tahu, bahwa istrimu setiap pagi dan malam mendokanmu agar lancar bekerja supaya mendapat rejeki barokah.

Hai, suami, jika kamu merasa dalam hati kecilmu telah menyakiti hati istrimu, minta maaflah. Sayangilah dan cintailah istrimu disamping bakti terbesarmu hanya untuk Ibumu di dunia dengan mengharapkan ridha Allah SWT.

Semoga kita bisa menjadikan semua ini pelajaran hidup.
SHARE ARTIKEL