Siapa saja yang Membunuh Cicak dengan Sekali Bantingan akan Mendapat Pahala
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 06 Apr 2017via desisrirahayu blogspot.com
Allah Subhanahuwata’ala menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia semuanya memiliki tugas dan fungsi masing-masing sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka’.” [QS. Ali Imran 191]
Hewan yang Disunahkan Untuk Dibunuh
Berbeda dengan halnya hewan cicak, dalam ajaran islam hewan cicak merupakan hewan yang dianjurkan untuk dibunuh padahal kalau kita pikir-pikir masih banyak hewan lain yang lebih berbahaya untuk dibunuh.
Bagi sebagian orang cicak merupakan hewan yang menjijikan tak jarang juga cicak sering kita bunuh. Lalu mengapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam mengnjurkan kepada umat islam untuk membunuh cicak?
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda yang artinya:
“Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak, karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” [Imam Ahmad]
Dalam riwayat lain juga dijelaskan:
“Siapa saja yang membunuh cicak dengan sekali bantingan maka ia mendapat pahala sekian. Siapa saja yang membunuhnya dengan dua kali bantingan maka ia mendapat pahala sekian (kurang dari yang pertama)” [HR. Muslim]
ARTIKEL PILIHAN
- Punya 3 Istri Cantik-Cantik Plus Tinggal Serumah, Siapa yang Tak ingin Seperti Pria di Jember ini
- Ini Cara yang Dilakukan Rasulullah untuk Mengobati Berbagai Penyakit, Mari Kita Coba!
- 25 Doa Mustajab dari Al Qur'an yang dapat Dibaca Disetiap Kesempatan
Sikap Kita Seharusnya
Mengutip aritunsa.com, menyikapi hadits tersebut diatas sikap yang tepat dalam memahami perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sikap “sami’na wa atha’na” (tunduk dan patuh sepenuhnya) dengan berusaha mengamalkan sebisanya.
Demikianlah yang dicontohkan oleh para sahabat radhiallahu ‘anhum, padahal mereka adalah manusia yang jauh lebih bertakwa dan lebih berkasih sayang terhadap binatang, daripada kita. Di antara bagian dari sikap tunduk dan patuh sepenuhnya adalah menerima setiap perintah tanpa menanyakan hikmahnya.
Dari penjelasan di atas tidaklah menunjukkan bahwa perintah membunuh cicak tersebut tidak ada hikmahnya. Semua perintah dan larangan Allah ada hikmahnya.
Hanya saja, ada hikmah yang zahir, sehingga bisa diketahui banyak orang, dan ada hikmah yang tidak diketahui banyak orang. Adapun terkait hikmah membunuh cicak, disebutkan oleh beberapa ulama sebagai berikut:
Imam An-Nawawi menjelaskan, “Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu.” (Syarh Shahih Muslim, 14:236)
Al-Munawi mengatakan, “Allah memerintahkan untuk membunuh cicak karena cicak memiliki sifat yang jelek, sementara dulu, dia meniup api Ibrahim sehingga (api itu) menjadi besar.” (Faidhul Qadir, 6:193)
Hikmah yang disebutkan di atas, hanya sebatas untuk semakin memotivasi kita dalam beramal, bukan sebagai dasar beramal, karena dasar kita beramal adalah perintah yang ada pada dalil dan bukan hikmah perintah tersebut. Baik kita tahu hikmahnya maupun tidak.
Wallahu’alam.