Hati Hati, Kejenuhan Dalam Pernikahan Itu Pasti Akan Datang
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 18 Apr 2017Banyak orang beranggapan pernikahan sakit identik dengan pasutri yang sering terlibat konflik, padahal sebuah pernikahan yang tidak ada konflik sekalipun bisa mengarah pada pola pernikahan sakit.
Rasa jenuh pada masing-masing pihak membuat keduanya asyik sendiri dengan dunianya. Sudah tidak ada lagi rasa rindu dan saling membutuhkan satu sama lain, karena masing-masing sudah menemukan kenyamanan dengan caranya sendiri tanpa harus melibatkan pasangan.
Hati-hati..gejala kejenuhan biasanya tidak terasa, namun mampu membuat jarak yang sangat jauh dengan pasangan sekaligus mematikan rasa cinta di antara keduanya.
Jika rasa cinta sudah mati, kehidupan pernikahan akan terasa seperti rutinitas saja, dan pelaksanaan kewajiban sebagai suami dan istri akan terasa berat sekali karena bahan bakar cintanya sudah padam.
Padahal sebuah pernikahan yang terus terpelihara rasa cinta didalamnya, akan membuat kedua belah pihak justru membutuhkan melaksanakan kewajiban satu sama lain, karena sumber kebahagiaannya yaitu saat bisa membahagiakan pasangannya.
Jika gejala kejenuhan mulai terasa, bagaimana cara mengatasinya? Yuk... Simak sebagai berikut:
1. Mulai evaluasi diri, kebutuhan apa saja yang belum dipenuhi pasangan, dan kebutuhan pasangan yang belum kita penuhi.
Pasutri yang memilih aman dengan sibuk sendiri, biasanya tipe yang suka menghindari konflik. Nah... untuk dapat memahami kebutuhan diri dan pasangan, konflik kecil mau tidak mau akan terjadi, maka bersabar lah... daripada terus menghindari konflik, lebih baik duduk bersama dan saling jujur dengan keinginan masing-masing.
2. Jika sudah saling jujur dengan keinginan masing-masing, mulailah berkomitmen untuk lebih peka kepada pasangan.
BACA JUGA : Ternyata Ini Toh Penyebab Perselingkuhan Dijaman Sekarang
Saling mengingatkan hak dan kewajiban masing-masing dengan cara menuntun bukan menuntut.
3. Membuat jadwal rutin momen berdua saja.
Jika gejala kejenuhan sudah tergolong parah, jangan ragu menitipkan anak sejenak pada orang yang kita percaya saat kita ingin berdua dengan pasangan (misalnya pada orang tua atau saudara dekat), agar fokus kepada pasangan lebih besar.
Dapatkan energi yang besar dari momen tersebut, dimana itu akan sangat berpengaruh pada proses pengasuhan anak nantinya. Karena pernikahan itu sebuah sistem, berjalannya pola pengasuhan anak yang baik hanya akan terjadi dalam sebuah pondasi hubungan suami istri yang kokoh.
Nah... Sahabat, yuk terus sehatkan kondisi pernikahan kita, jangan cuek jika gejala kejenuhan mulai terasa, segera bicarakan dan cari jalan keluarnya, sehingga keluarga sakinah mawaddah warahmah dapat kita raih hingga akhir hayat nanti. Aamiin.