Gara-Gara Bermain Slime Kedua Tangan Anak ini Melepuh Seperti Terbakar

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 07 Apr 2017

Slime menjadi begitu populer karena mainan ini terlihat begitu mudah dimainkan dan dijadikan berbagai bentuk sesuai dengan kreatifitas pemainya.

Slime menjadi sangat menarik dimainkan dalam genggaman tangan. Teksturnya yang lembut disukai ole anak-anak. Slime ini hanya dimainkan dalam genggaman tangan-tangan mungil mereka, diremas, dibentuk dan bisa juga ditiup membentuk gelembung.

Entah siapa yang memulai dan bagaimana awalnya mainan yang satu ini menjadi sangat populer.

Karena itu anak mana yang di beberapa tahun belakangan ini tidak memainkan mainan ini. Bisa dibuat sendiri di rumah, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di mana saja.

Gara-Gara Bermain Slime Kedua Tangan Anak ini Melepuh Seperti Terbakar
Kathleen, gadis kecil berusia 11 tahun asal Massachusets, Amerika Serikat tanganya terbakar via youtube.

Namun ada yang perlu diperhatikan dengan mainan dengan bahan-bahan dasar yang hampir seluruhnya berasal dari material kimia ini. Jangan sampai anak Anda mengalami apa yang dialami Kathleen, gadis kecil berusia 11 tahun asal Massachusets, Amerika Serikat.

Baca Juga: Setiap Batuk, Tulangnya Patah. Tak Tahan dengan Sakitnya, Bocah Ini Hanya Ingin Mati

Awalnya memang tidak ada yang aneh. Kathleen sudah sangat sering membuat slime. Ibaratnya, sudah ratusan hingga ribuan kali. Tapi kali ini, ketika ia pulang dari menginap di rumah seorang teman-tentu juga bermain slime bersama, ada kejadian yang sangat mengejutkan.

Ia terbangun dari tidurnya di tengah malam dengan rasa panas luar biasa di ujung-ujung jemari kecilnya. Kathleen menangis karena merasakan sakit yang tidak tertahankan. Sang ibunda langsung membawa Kathleen ke rumah sakit saat itu juga.

"Saya merasa sudah menjadi ibu yang paling buruk untuk putri saya," kata Siobhan Quinn, sang ibunda. Putrinya sudah sangat 'akrab' dengan bahan-bahan dasar pembuat slime seperti lem, sabun dan boraks. Sekilas, kelihatannya, bahan-bahan itu memang menakutkan, tapi semua anak seperti sudah pernah mempraktikkannya dan tidak pernah terjadi apapun.

Alhasil, putri kecilnya itu harus dirawat di rumah. Ia tidur dengan jemari yang diperban karena lapisan-lapisan kulitnya terus mengelupas dan terasa perih. Kathleen pun terpaksa harus absen dari sekolahnya hingga satu minggu.


Ternyata, penyebab terbakarnya kulit telapak tangan dan jari Kathleen itu disebabkan oleh boraks--yang memang sesungguhnya tidak pernah diperbolehkan atau diperuntukkan bagi anak-anak. Dr. Megan Hannon dari Southshore Hospital menjelaskan bahwa boraks memiliki reaksi kimia panas dan sangat membahayakan jika terpapar di permukaan kulit tanpa pelindung apapun.

Siapapun tidak akan pernah mengira dan karena itulah saya ingin semua orangtua untuk waspada. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja.
SHARE ARTIKEL