6 Hal Ini Membuat Istri Anda Tidak Nyaman Dengan Sahabat Perempuan Suami

Penulis Penulis | Ditayangkan 06 Apr 2017
Bersahabat dengan lawan jenis setelah menikah. Mungkinkah bisa berlangsung lancar tanpa kecemburuan dan potensi perselingkuhan? Ini adalah sebuah misteri sekaligus dilema yang dihadapi banyak pasangan menikah dewasa ini.

6 Hal Ini Membuat Istri Anda Tidak Nyaman Dengan Sahabat Perempuan Suami

Debra Macleod, seorang couple mediator yang berhadapan dengan perselisihan pasangan menikah dalam pekerjaannya, membagikan pengalamannya mengenai masalah ini.

Mayoritas klien yang datang kepadanya dan berkonsultasi tentang "hubungan persahabatan antara pasangan dengan sahabat lawan jenis" berujung kepada potensi ketidaksetiaan dalam rumah tangga.

Persahabatan lawan jenis semacam ini mengandung beribu risiko, yang intinya, dapat berujung pada perselingkuhan dan perceraian karena adanya ketertarikan lebih dari sekadar teman dalam hubungan ini.

hal-hal apa saja yang tidak disukai dan membuat mereka tidak nyaman dari persahabatan suami dengan teman wanitanya. Inilah 6 hal tersebut :

1. Komunikasi yang kurang beretika

Di tengah kemesraan Anda di malam hari, tiba-tiba sahabat mengirimkan pesan atau menelepon, tanpa ada kepentingan yang jelas urgensinya. Ini tidak terjadi satu atau dua malam, namun frekuensinya sering. Begitu pula dengan akhir pekan, saat family time didengungkan. Istri Anda mengungkapkan keberatannya kepada Anda, malah tudingan pencemburu dan reseh muncul kepada istri Anda. Semestinya sahabat Anda tahu, bahwa ada etiket kesopanan yang berlaku saat mengirim pesan dan menelepon, yang patut diikuti, dengan siapapun Anda berkomunikasi.

2. Enggan mengenal istri Anda

Istri Anda dianggap sebagai orang asing atau alien saat pertemuan dengan kelompok pertemanan Anda. Tiba-tiba sahabat Anda menjaga jarak dari istri Anda dan enggan untuk bersosialisasi dengannya yang notabene adalah pasangan resmi dari Anda.

3. Berlama-lama curhat

Banyak perselingkuhan bermula dari kenyamanan sebagai teman curhat. Apalagi, jika yang menjadi isi curhat adalah masalah dengan pasangan atau kegoncangan rumah tangga. Jika sahabat Anda berlaku seperti ini, minta ia menyudahi dan merekomendasikan profesional seperti psikolog, konselor, atau pemuka agama sebagai tempat berkeluh kesah serta mencari solusi. Masalah rumah tangga atau keluarga tidak sepantasnya diumbar kepada pihak lain seperti itu. Berkomunikasi intens apalagi hingga bertemu secara pribadi hanya berdua saja antara lawan jenis yang telah menikah adalah gerbang menuju pengkhianatan.

ARTIKEL PILIHAN: Oh Ibu, Aku Semakin Malu "Ibuku luar biasa, dia sangat berbeda denganku"

4. Bersikap berlebihan di depan Anda

Perhatikan selalu sinyal-sinyal yang membuat hati istri tak tenang. Seorang wanita yang memiliki hati nurani dan tahu tata krama, pastilah mengerti bagaimana caranya bergaul dengan lawan jenis secara sopan. Tertawa genit, bersentuhan fisik berlebihan, mengacuhkan istri Anda yang justru punya hak lebih atas suami, adalah tindakan yang melanggar batas. Berhati-hatilah jika istri Anda justru mendiamkan masalah ini, atau berlagak cool.

5. Kepo urusan 'dapur' Anda

Meskipun sahabat begitu dekat dengan Anda, namun tetaplah rumah tangga ini Anda jalani berdua dengan istri. Sahabat dekat sekalipun tak memiliki hak untuk mengomentari, bertanya terlalu rinci, apalagi mengatur bagaimana cara Anda menjalani kehidupan pernikahan dan berkeluarga.

6. Merasa lebih mengenal Anda daripada istri

Ini yang kerap terjadi, ketika Anda dan sahabat bertemu di dalam lingkaran pertemanan, lalu istri Anda pun ikut serta, obrolan yang sifatnya "lokal" pun terjadi. Tanpa sadar Anda membahas hal-hal di masa lalu yang hanya Anda ketahui dalam lingkaran persahabatan. Anda lupa kalau istri Anda hadir di dalam waktu yang lebih baru dan mungkin tidak mengenal semua hal tentang Anda dikutip dari keluarga.com.

Bagaimana perasaan Anda jika istri sangat akrab dengan sahabat lelakinya, hingga seakan ada tandingan sosok Anda di dalam hatinya? Bagi suami maupun istri, menikah adalah bentuk komitmen untuk saling menjaga dan menghargai perasaan pasangan. Karena kini bukan hati Anda yang berhak bersuara, ada hati pasangan yang menyatu bersama. 
SHARE ARTIKEL