2 Hal Yang Benar Benar Perlu Dicermati Orang Tua Ketika Anak Memasuki Usia 10 Tahun

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 20 Apr 2017
2 Hal Yang Benar Benar Perlu Dicermati Orang Tua Ketika Anak Memasuki Usia 10 Tahun

Desember 2016 kemarin, anak pertama saya berusia 10 tahun. Waktu itu, seperti diusia 7 tahun, saya juga mengadakan dialog dengannya, sekedar ‘cek pemahaman’ saja sebenarnya...

“Naaaa, sekarang usianya udah 10 tahun yaaa..” kata saya..

“iyaa Miii, tandanya, kalau aku ga sholat, aku boleh dipukul..” lanjutnya..

Oke sip, sampai sini ‘cek pemahaman’ selesai. Menurut saya ini sejalan dengan pendidikan yang berjalan di rumah kami. Dimana, anak sudah mengetahui tahapan-tahapan pendidikan sesuai umur mereka seperti yang tertera pada hadits Rasulullah Saw:

“Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia 10 tahun dan pisahkan di antara mereka tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh An Nawawi dalamRiyadhus Shalihin dan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Dalam hadits tersebut, Rasul meminta para orangtua untuk menyuruh anaknya shalat sejak sebelum baligh, yaitu usia 7 tahun. Setelah pendidikan shalat itu berjalan 3 tahun, maka diadakan evaluasi besar. Pada usia 10 tahun, Nabi memerintahkan orangtua untuk memukul dengan pukulan pendidikan jika belum juga baik shalatnya.

Selain itu, dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa orangtua diperintahkan untuk memisahkan tempat tidur anak-anaknya jika telah berusia 10 tahun. yaitu antara anak laki-laki dan anak perempuan.

BACA JUGA : Mendidik Anak Supaya Membiasakan Lisan Basah dengan Doa

Ada 2 hal yang perlu dicermati ketika anak memasuki usia 10 tahun.

1.Tentang sholatnya, yang merupakan pembeda antara seorang muslim dan kafir, yang merupakan tiang agama, serta  merupakan amalan pertama yang akan dihisab.

2.Tentang pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dengan anak perempuan.

Hal ini menjelaskan pemisahan dengan lawan jenis, memperjelas status dia laki-laki atau perempuan, bahkan dengan makhromnya saja sudah tegas untuk dipisahkan apalagi dengan yang bukan makhromnya.

Dari hadits ini dapat kita ketahui bahwa tidak ada lagi langkah-langkah/aturan lain setelah usia 10 tahun. 10 tahun usia persiapan baligh. Dimana saat baligh tiba seharusnya anak sudah memiliki visi misi keislaman, sudah siap menjalankan Islam secara utuh.

Semoga para orangtua muslim dapat mengaplikasikan hadits ini dengan baik dan benar sebagai solusi dari segala permasalahan yang timbul di generasi anak-anak kita saat ini. Dan semoga Allah selalu melindungi anak-anak kita juga keturunan kita dari segala macam fitnah. Aamiin.
SHARE ARTIKEL