Gara-gara Alergi, Pria Ini Tidak Minum Air Selama 58 Tahun! Bagaimana Bisa Hidup?
Penulis Unknown | Ditayangkan 07 Mar 2017 Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup. Manusia, hewan dan juga tumbuhan bisa saja hidup tanpa makanan,, tapi tidak bisa hidup tanpa air. Tapi sepertinya hal itu sama sekali tidak berlaku bagi pria satu ini.
BACA JUGA: Demi Hindari Panas Matahari, Lihat Cara Unik yang Dilakukan Emak Satu Ini
Dikutip dari liputan6, adalah Ali Gneish, Seorang anak dari kepala desa di wilayah Kafr el-Shiekh, Mesir utara. Lelaki itu mengaku tiak pernah minum air selama 58 tahun termasuk juga teh, kopi dan juga susu. "Saya juga tidak makan sayuran dengan kandungan air yang tinggi seperti bayam dan kentang," ujarnya sebagaimana dilansir Al Arabiya.
Ia mengaku melakukannya sejak tahun 1959, tepatnya tiga bulan setelah ia menikah. Saat itu, ia sangat kehausan dan meminum air dalam jumlah yang sangat banyak.
Namun ia merasa seperti kembung yang tak berkesudahan. Dokter mengatakan bahwa air telah menyebabkan peradangan yang parah pada perutnya. "Dokter memintaku untuk berhenti meminum air sampai perutku benar-benar sembuh," ujarnya.
Sampai suat saat dokter menyatakan bahwa Gnesih telah sembuh dan dapat meminum air seperti orang pada umumnya. Namun ketika ia meminum air dalam jumlah normal ia kembali merasakan sakit yang sama.
Kabar itu segera menyebar ke penjuru desa. Seorang petani yang mengaku teman dari ayah Gneish menyarankan agar meminum jus tebu. Tapi rupanya Gnesih merasakan sakit yang sama.
Lalu petani itu kembali menyarankan agar meminum jus tebu merah dan kali ini bekerja. Sejak saat itu jus tebu merah menjadi konsumsi utama Gneish. "Masalahnya tebu merah tak banyak ditanam di desaku. Mesin pembuat jus juga hanya ada di kota," ujarnya.
Ayahnya yang merupakan kepala desa lantas mengalokasikan sepetak tanah kecil khusus untuk menanam tebu merah. Ayahnya juga membelikan mesin pembuat jus agar lebih efesien. Ia juga mengaku sudah pernah ke dokter sejak 1960 lalu. Meski begitu, Gneish tidak pernah sekalipun menderita penyakit.
Bahkan ketika ia pergi ke Arab Saudi untuk beribadah haji, Gneish mengaku tidak meminum air sedikitpun. Ia membawa tebu merah yang telah dipotong kecil-kecil untuk persediaannya selama di Mekah dan Madinah. "Dokter telah memeriksa kondisiku. Ginjalku normal. Aku bahkan tampak lebih muda dari yang orang kira," ujarnya.
Meskipun demikian, Al Arabiya belum memiliki bukti medis yang sah untuk memverifikasi klaim Gneish dan tidak menyarankan gaya hidup sebagaimana Gneish lakukan.
BACA JUGA: Demi Hindari Panas Matahari, Lihat Cara Unik yang Dilakukan Emak Satu Ini
Dikutip dari liputan6, adalah Ali Gneish, Seorang anak dari kepala desa di wilayah Kafr el-Shiekh, Mesir utara. Lelaki itu mengaku tiak pernah minum air selama 58 tahun termasuk juga teh, kopi dan juga susu. "Saya juga tidak makan sayuran dengan kandungan air yang tinggi seperti bayam dan kentang," ujarnya sebagaimana dilansir Al Arabiya.
Ia mengaku melakukannya sejak tahun 1959, tepatnya tiga bulan setelah ia menikah. Saat itu, ia sangat kehausan dan meminum air dalam jumlah yang sangat banyak.
Namun ia merasa seperti kembung yang tak berkesudahan. Dokter mengatakan bahwa air telah menyebabkan peradangan yang parah pada perutnya. "Dokter memintaku untuk berhenti meminum air sampai perutku benar-benar sembuh," ujarnya.
Sampai suat saat dokter menyatakan bahwa Gnesih telah sembuh dan dapat meminum air seperti orang pada umumnya. Namun ketika ia meminum air dalam jumlah normal ia kembali merasakan sakit yang sama.
Kabar itu segera menyebar ke penjuru desa. Seorang petani yang mengaku teman dari ayah Gneish menyarankan agar meminum jus tebu. Tapi rupanya Gnesih merasakan sakit yang sama.
Lalu petani itu kembali menyarankan agar meminum jus tebu merah dan kali ini bekerja. Sejak saat itu jus tebu merah menjadi konsumsi utama Gneish. "Masalahnya tebu merah tak banyak ditanam di desaku. Mesin pembuat jus juga hanya ada di kota," ujarnya.
Ayahnya yang merupakan kepala desa lantas mengalokasikan sepetak tanah kecil khusus untuk menanam tebu merah. Ayahnya juga membelikan mesin pembuat jus agar lebih efesien. Ia juga mengaku sudah pernah ke dokter sejak 1960 lalu. Meski begitu, Gneish tidak pernah sekalipun menderita penyakit.
Bahkan ketika ia pergi ke Arab Saudi untuk beribadah haji, Gneish mengaku tidak meminum air sedikitpun. Ia membawa tebu merah yang telah dipotong kecil-kecil untuk persediaannya selama di Mekah dan Madinah. "Dokter telah memeriksa kondisiku. Ginjalku normal. Aku bahkan tampak lebih muda dari yang orang kira," ujarnya.
Meskipun demikian, Al Arabiya belum memiliki bukti medis yang sah untuk memverifikasi klaim Gneish dan tidak menyarankan gaya hidup sebagaimana Gneish lakukan.