Dituding Ernest Terkait Teroris, Ini Klarifikasi Zakir Naik
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 07 Mar 2017
Dr. Zakir Naik yang terkenal sebagai pendakwah kondang itu pekan lalu datang ke Indonesia. Ia menemui sejumlah ulama seperti Arifin Ilham hingga Ustaz Yusuf Mansur.
Pada Sabtu kemarin, ia juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun seperti kunjungannya ke sejumlah negara sudah-sudah, kabar tak sedap pun muncul.
Ia dituding mendanai gerakan ISIS. Adalah seorang jebolan stand comedy yang menudingnya terkait gerakan ISIS. Komedian itu bahkan menyinggung JK yang hangat menjamu Zakir Naik.
Ernest Prakasa dalam twitternya, dengan tanpa basa-basi, melemparkan pernyataan bahwa Zakir Naik mendanai ISIS, dan menyesalkan Wakil Presiden, Bapak Jusuf Kalla, menjamu Zakir Naik, padahal yayasannya sudah di-banned di India dan UK.

Di negara asalnya, India, otoritas terkait juga mengincar dan mencoba menghubungkannya dengan teroris. Sementara beberapa waktu lalu di Malaysia, sejumlah aktivis menilai Zakir sebagai ancaman nasional. Mereka pun menggugat Pemerintah Malaysia yang dinilai menampung Zakir Naik.
Namun semua tudingan itu telah dibantah Zakir Naik. Pada pertengahan 2016, seperti dikutip the Hindu, Zakir Naik menegaskan, "Pernyataan saya telah diterjemahkan di luar konteks. Ada setengah kalimat saya dan dipelintir. Saya adalah pembawa pesan perdamaian. Adalah hal sangat dikecam apakah itu Muslim atau non-Muslim melancarkan serangan teror kepada sesama umat manusia. Saya tidak pernah mendukung hal itu."
Terkait tudingan ia memicu aksi teror, Zakir Naik menegaskan, memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. Ia pun meyakini Islam adalah agama yang terbaik. Alquran pun telah menyampaikan hal tersebut.
Baca Juga: Muslimah Ini Buat Semua Berlinang Air Mata, Saat ia Minta Mahar Kain Kafan
Dr Zakir Naik dikenal luas secara internasional sebagai pembicara umum Muslim dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Yang menarik, ia adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran University of Mumbai, India. Ia sempat bekerja sebagai dokter di Mumbai, sebelum akhirnya memutuskan beralih menjadi seorang pendakwah pada 1991.
“Dr Zakir Naik adalah dai luar biasa. Beliau bukan lulusan universitas atau perguruan tinggi Islam tapi mampu menguasai Alquran dengan baik, hafal, dan menguasai Injil, Weda, dan lain-lain,” ujar Direktur An Nahl Institute Jakarta Ustaz Ahmad Buchory Muslim usai pertemuannya dengan Dr Naik bersama sejumlah ulama di Jakarta, Kamis (2/3) malam.