Bupati: Freeport Sudah Waktunya Ditutup, Karena Sudah Habiskan 17 Gunung Papua

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 08 Mar 2017

Menurut wikipedia, sejarah kontrak karya Freeport adalah sebagai berikut,

1936 – Jacques Dozy menemukan cadangan ‘Ertsberg’.
1960 – Ekspedisi Forbes Wilson untuk menemukan kembali ‘Ertsberg’.
1967 – Kontrak Karya I (Freeport Indonesia Inc.) berlaku selama 30 tahun sejak mulai beroperasi tahun 1973.
1988 – Freeport menemukan cadangan Grasberg. Investasi yang besar dan risiko tinggi, sehingga memerlukan jaminan investasi jangka panjang.
1991 – Kontrak Karya II (PT Freeport Indonesia) berlaku 30 tahun dengan periode produksi akan berakhir pada tahun 2021, serta kemungkinan perpanjangan 2x10 tahun (sampai tahun 2041).

Ada kemungkinan kontrak ini akan diperpanjang hingga tahun 2041. Namun Bupati Mimika, Eltinus Omaleng meminta pemerintah Jokowi-JK untuk mengelola sendiri tambang emas di Papua. PT Freeport Indonesia selama ini menurutnya tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Papua.

Bupati: Freeport Sudah Waktunya Ditutup, Karena Sudah Habiskan 17 Gunung Papua

Menurut Eltimus, Freeport telah membabat habis 17 gunung di Papua, namun warga Papua tidak merasakan dampaknya.

"Kalau dari pemerintah, kami mau Freeport itu tutup, sudah habis 17 gunung, kami kasih tahu saja Freeport tutup kalau negara miliki perusahaan ya kelola sendiri saja," katanya di Jakarta, Selasa (7/3), lansir merdeka.com.

Meski demikian, Eltinus Omaleng mendukung demo yang dilakukan oleh karyawan PT Freeport Indonesia di depan Kementerian ESDM, Jakarta, siang ini.

Menurutnya, para karyawan pernah menemuinya untuk meminta dana membeli tiket ke Jakarta. Sebab, mereka mempunyai tanggung jawab kepada keluarganya, sehingga mereka harus menyampaikan aspirasinya.

"Saat itu mereka minta ke saya untuk memberikan tiket pesawat, peduli Freeport waktu mereka datang kepada saya. Dan mereka ini memang karyawan di mana seperti kalau mereka putus punya kredit di bank, dan oleh mereka itu, dan itu memang adalah risiko di mana perusahaan bangkrut atau apapun itu adalah resiko," kata dia.

SHARE ARTIKEL