Bagaimana Kita Hanya Duduk Diam, Sementara Semua Terus Berlalu, Sadarkah?

Penulis Unknown | Ditayangkan 31 Mar 2017
Bagaimana Kita Hanya Duduk Diam, Sementara Semua Terus Berlalu, Sadarkah?

Karena waktu tak pernah berjalan mundur, air mengalir pun tak bisa berbalik arah ke hulu. Oleh karena itu, setiap pribadi di dunia ini akan terus berusaha untuk mengejar apa yang dia inginkan. Terlebih lagi jika ada seseorang yang sudah satu langkah lebih dulu dari dirinya.

Baca juga : Karena Sabar Itu Marah yang Tertunda, Maka Mengalahlah

Seperti pada ulasan berikut, sebuah kisah inspiratif dari seorang wanita yang menyarankan kepada kita semua, untuk terus bergerak dan tak berjalan di tempat, sementara semua berlalu dengan cepat.

“Wah, si itu sudah menikah.”

“Eh, si dia sudah punya dua anak.”

“Keren ya, mereka sudah pada lanjut kuliah S2.”

“Nggak nyangka, kariernya si dia makin bersinar saja.”

Ladies, pernah nggak kamu membanding-bandingkan dirimu dengan teman atau orang lain? Tak bisa dipungkiri kalau perubahan akan terus terjadi dalam hidup. Masing-masing orang berjalan di atas pilihannya sendiri. Nasib dan takdir pun akan bakal berbeda satu sama lain.

Hingga pada suatu titik kita merasa bahwa semuanya berjalan terlalu cepat. Sementara kita? Kita masih saja jalan di tempat. Masih melakukan hal yang itu-itu saja. Tidak ada (atau lebih tepatnya belum ada) perubahan yang signifikan. Malah rasanya segalanya jadi mulai terasa membosankan. Ah, kalau sudah begini apa yang harus kita lakukan?

Keluar dari Zona Nyaman dan Melakukan Sesuatu yang Baru


Mungkin ini memang saatnya kita keluar dari zona nyaman. Lalu melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang memberi warna baru dalam hidup. Sampai kapan mau jalan di tempat? Sementara yang lain sudah makin melesat dengan kehidupannya masing-masing. Pastinya kita akan merasa takut dan cemas. Keluar dari zona nyaman artinya mengambil risiko yang baru. Sudah siapkah kita menghadapi risiko itu nantinya?

“The mystery of human existence lies not in just staying alive, but in finding something to live for.” -  Fyodor Dostoyevsky, The Brothers Karamazov 

Terlalu Sering Membanding-Bandingkan Diri dengan Orang Lain Cuma Bikin Tambah Galau


Ngaku deh berapa waktu yang sudah kita habiskan di media sosial dan stalking akun teman atau orang lain? Berapa banyak waktu yang terbuang untuk membandingkan diri dengan orang lain? Dan apa yang kita dapat dari semua itu? Makin galau atau justru tambah termotivasi melakukan sesuatu? Bagaimana pun seringkali rumput tetangga terlihat lebih hijau daripada rumput di kebun sendiri. Bakal nggak sehat kalau lebih sibuk memperhatikan hidup orang lain. Lebih baik fokus sama hidup sendiri saja.

“The purpose of life is not to be happy. It is to be useful, to be honorable, to be compassionate, to have it make some difference that you have lived and lived well.” - Ralph Waldo Emerson 

Temukan Tujuan Hidupmu yang Seutuhnya

Bagaimana Kita Hanya Duduk Diam, Sementara Semua Terus Berlalu, Sadarkah?

Baca juga : Lantaran Tak Berharga, Jangan Sampai Kamu Membuat Orang Lain Menunggu!

Sungguh ini pertanyaan sulit. “Apa tujuan hidupmu?” Pertanyaan yang satu ini mudah sekali dilontarkan. Tapi mencari jawabannya bisa bikin bingung sendiri. Mulai dulu dari apa yang ingin kamu raih di hidup ini. Kemampuan dan potensi apa yang sekiranya bisa kamu gunakan untuk menjadikan hidupmu ini istimewa. Juga, nantinya kalau kamu sudah tua, kira-kira apa yang bakal membuatmu terus tersenyum dan tak menyesali semua yang terlewat.

Oleh karena itu, ayo kita jadikan hidup kita lebih baik lagi. Tak perlu gampang iri dengan kehidupan orang lain. Siapa tahu orang-orang tersebut sebenarnya telah melewati ujian yang panjang hingga bisa sesukses sekarang. Hanya saja mereka tak mengeluh. Keep up your fighting spirit!
SHARE ARTIKEL