Anak Jadi Penakut? Berarti Anda Salah Mendidiknya!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 04 Mar 2017

Anak Jadi Penakut? Berarti Anda Salah Mendidiknya!

Keberanian perlu di tanamkan kepada anak semenjak dini. Dengan diiringi pendidikan ke arah positif dengan dasar agama yang kuat keberanian diperlukan agar seorang anak dapat melakukan yang terbaik yang ia bisa. Berani mencoba hal-hal baru. Berani mengambil risiko untuk mendapat hidup yang lebih baik ke depannya.

Sebagai orang tua, jelas kita ingin selalu melindungi anak dan memberikan rasa nyaman setiap saat pada anak. Tapi jangan sampai perlakuan kita pada anak malah membuatnya jadi manja dan penakut. Ada hal-hal yang perlu kita lakukan untuk membuat anak memiliki mental berani yang kuat. Berikut 5 tips yang dilansir dari vemale.com,

Jadilah Panutan (Role Model)

Anak paling mudah meniru orang tuanya. Apa yang ia lihat dari orang tuanya akan ia tiru. Jadi kalau Moms ingin si kecil berani, jadilah orang tua yang juga berani. Sebagai contoh, agar anak berani tampil di muka umum dengan percaya diri, Moms bisa berikan contoh dengan berani berbicara di depan umum dengan rasa percaya diri yang tinggi. Beri contoh langsung dengan tindakan, bukan cuma dengan kata-kata.

Bacakan Kisah Orang-Orang yang Berani dan Sukses

Anak perlu dimotivasi untuk bisa berani. Salah satu caranya adalah melalui kisah atau dongeng terkenal. Bacakan kisah orang-orang yang berani dan sukses. Beri gambaran pada anak soal manfaat dan kelebihan yang bisa didapat bila berani melakukan sesuatu.

Buat Simulasi atau Bermain Peran

Saatnya untuk bertindak lebih kreatif. Alih-alih cuma nonton TV saja, coba buat simulasi atau bermain peran dengan anak. Misalnya, saat anak akan mengikuti lomba menyanyi, coba buat simulasi di rumah dengan mengondisikan panggung hingga audiens yang ada melalui properti seadanya. Sehingga anak sudah bisa mempersiapkan diri dan mentalnya dengan baik sebelum melakukan sesuatu. Dan pastinya nggak grogi lagi.

Hargai Setiap Usaha Baru yang Dilakukan Anak

Beri anak tantangan untuk melakukan hal baru. Tapi tak perlu pakai paksaan atau kekangan. Cukup arahkan yang diminati dan disukai anak. Setiap kali ia bisa melakukan sebuah usaha baru dan berani melakukan hal yang sebelumnya takut dicoba, hargai usahanya. Bisa dengan pujian, bisa juga dengan hadiah.

Bantu Anak Memahami Emosinya

Perasaan takut, deg-degan, dan cemas umum dirasakan anak saat akan mulai melakukan sesuatu yang baru. Moms sebaiknya tak menuntut atau membebani anak harus jadi seperti ini dan itu. Coba bantu ia untuk mengendalikan dirinya. Seperti apa yang harus dilakukan saat deg-degan dan bagaimana berusaha menenangkan diri saat badan gemetar saat akan tampil di depan umum. Saat anak sudah bisa membantu mengendalikan emosinya, mental berani dalam tubuhnya bisa muncul dengan sendirinya.

Oh ya, penting juga untuk memberi pemahaman definisi berani yang tepat. Berani di sini bukan yang suka memukul atau menindas orang lain. Tapi berani melakukan kebaikan dan juga berani untuk terus meningkatkan potensinya jadi lebih baik supaya impiannya tercapai.

Apakah Bunda punya tips-tips lain tentang cara membuat anak memiliki mental berani yang kuat? Semoga info di atas bisa bermanfaat, ya.
SHARE ARTIKEL