Tua-Tua Keladi, Makin Tua Makin Berseri, Ini Caranya!
Penulis Unknown | Ditayangkan 03 Feb 2017Menjadi tua memang akan dialami oleh semua orang, tinggal seseorang itu sendiri yang menjadikan hari tuanya seperti apa. Banyak yang melepas masa mudanya dengan bijaksana dan seakan menerima untuk menyiapkan hari tua yang tenang dan bahagia dengan pencapaian yang telah dilakukan selama muda.
Baca juga : Dicakar Teman Sendiri Usai Oplas, Simak Alasannya yang Ternyata Sepele!
Akan tetapi, ada pula beberapa orang yang belum siap untuk memasuki hari tua sehingga seakan berharap untuk menjadi muda kembali. Untuk para orang tua yang sudah memasuki masa senja, ataupun kamu yang masih muda dan ingin bersiap untuk masa tua, sebaiknya simak hal ini untuk membuatmu tetap bersinar nantinya.
Para ilmuwan telah mengungkapkan, bahwa kita benar-benar lebih mudah mendapatkan kebahagiaan seiring bertambahnya usia. Para peneliti di University of Cambridge percaya, seiring bertambahnya usia, seseorang akan menjadi tak lagi moody, lebih menyenangkan, dan lebih teliti dengan waktu, seperti yang dilaporkan Daily Mail.
Perubahan ini terkait dengan otak yang lebih matang secara alami seiring dengan bertambahnya usia, dan dipetakan oleh para ilmuwan melalui teknologi baru yang memungkinkan mereka melacak perubahan otak dari waktu ke waktu.
Berfokus pada lapisan luar otak, korteks, tim peneliti memeriksa otak 500 orang dan menemukan hubungan yang signifikan antara ketebalan daerah tertentu dan sifat-sifat kepribadian. Yakni, daerah terkait dengan keramahan, kemurungan dan kesadaran tampaknya berubah dari waktu ke waktu.
Baca juga : Jangan Asal Berbenah, Wanita Ini Punya 4 Payudara Akibat Salah Oplas!
“Ketebalan korteks cenderung menurun sedangkan luas dan lipat otak mengalami peningkatan," kata Profesor Antonio Terracciano, menulis dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience.
“Sehingga, semakin tua, seseorang menjadi tidak mudah marah, kurang agresif, dan lebih santai. Mereka cenderung lebih menerima kondisi dan mudah merasa bahagia.”
Kedepannya, tim peneliti akan kembali meneliti kelompok relawan yang sama dalam waktu 20 tahun untuk sepenuhnya mengkonfirmasi teori mereka.