8 Hal Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Sebelum Memberi Nama Kepada Anak

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Mar 2017

8 Hal Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Sebelum Memberi Nama Kepada Anak

Kelahiran buah hati tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. 

Ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika pasangan suami istri memiliki anak. 

Sudah menjadi tuntutan agama serta tradisi sosial untuk memberikan nama kepada anak.

Pemberian nama menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh orangtua untuk buah hati mereka. 

Setiap orang berkewajiban untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya. 

Tidak hanya atas dasar indah, namun pemberian nama juga hendaknya diperlukan pertimbangan dan pemikiran yang matang.

Di dalam nama yang diberikan kepada anak harus terkandung doa dan harapan orangtua. 

Oleh sebab itu, bagi umat muslim sudah seharusnya memperhatikan kaidah pemberian nama menurut Agama Islam. 

Apa saja yang perlu diperhatikan tersebut? Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Tidak memberi nama yang menjadikan anak bahan celaan

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam memilih nama anak adalah tidak memberinya nama yang pada akhirnya akan menjadikan anak tersebut bahan celaan. 

Sebab, dalam pemberian nama itu tidak boleh sembarangan. 

Selain itu, Rasulullah SAW sendiri memerintahkan untuk memberi nama yang baik pada anak-anak kita.

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak-bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kalian.” (HR. Abu Daud)

Baca Juga: Rasulullah SAW Cinta kepada Orang yang Mencintai Keturunannya

Hal yang tak kalah penting dalam memberi nama anak adalah bagaimana nama panggilannya nanti. 

Jangan sampai nama panggilan tersebut berkonotasi negatif sehingga menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya.

2. Menghindari nama yang diambil dari kalimat yang mengandung pesimistis

Hal yang harus dihindari dalam pemberian nama anak selanjutnya adalah menghindari nama yang diambil dari kalimat yang mengandung pesimistis. 

Sebab dengan nama yang demikian akan membuat jiwa anak menjadi tertekan dan minder karena namanya mempunyai arti yang negatif.

3. Tidak menggunakan nama yang khusus bagi allah

Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang Indah. 

Oleh sebab itu, ketika memberi nama buah hati jangan menggunakan nama yang khusus bagi Allah SWT. 

Jika ingin memberikan nama dengan Asmaul Husna, maka bacalah kaidah pemberian nama dengan Asmaul Husna agar orangtua tidak salah dalam memberi nama buah hati mereka.

4. Menjauhi nama yang mengandung makna optimistis

Orangtua harus memperhatikan nama yang akan diberi kepada anak mereka. 

Nama itu mengandung doa dan harapan. Untuk itu usahakan lah untuk menjauhi nama yang mengandung makna optimis. 

Karena dengan nama yang demikian akan membuat anak menjadi sombong dan bisa saja tidak menghargai orang lain. 

Akan tetapi berusahalah untuk memberikan nama yang tidak hanya indah namun juga bermakna positif.

5. Tidak memakai nama-nama yang disembah selain Allah

Nama yang tidak boleh diberi kepada buah hati selanjutnya adalah memberikan nama anak dengan nama yang disembah selain Allah SWT.

Banyak kasus kaum muslimin yang tidak mengetahui bahwa nama anak yang diberikan merupakan nama dari berhala ataupun dewa-dewa. 

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk perbanyak membaca pedoman pemberian nama yang baik kepada anak sesuai ajaran agama Islam.

6. Menjauhi nama-nama yang mengandung makna porno

Sama halnya seperti nama-nama yang mengandung celaan, orangtua juga harus menjauhi pemberian nama-nama yang mengandung makna porno. 

Jika hal ini terjadi maka akan membuat sang anak malu karena arti namanya yang tidak baik.

Demikianlah ulasan mengenai enam hal yang perlu diperhatikan dalam memberi nama anak. 

Selain memberikan nama yang indah, enak didengar dan mengandung makna mulia. 

Orangtua juga harus memperhatikan nama yang sesuai syariat Islam agar anak tersebut senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.

7. Disukai memberikan nama kepada seorang anak dengan nama-nama para nabi.

Para ulama sepakat akan diperbolehkannya memberikan nama dengan nama para nabi. 

Diriwayatkan dari Yusuf bin Abdis Salam, ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nama kepadaku Yusuf” (HR. Bukhori –dalam Adabul Mufrod-; At-Tirmidzi –dalam AsySyama’il-). Berkata Ibnu Hajjar Al-Asqolaniy: Sanadnya Shohih.

Dan seutama-utamanya nama para nabi adalah nama nabi dan rasul kita Muhammad bin Abdillah shalallahu ‘alaihi wa sallam. 

Para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya penggabungan dua nama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan nama kunyahnya, Muhammad Abul Qasim.

Berkata Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah: ”Dan yang benar adalah pemberian nama dengan namanya (yakni Muhammad, pent) adalah boleh. 

Sedangkan berkunyah dengan kunyahnya adalah dilarang dan pelarangan menggunakan kunyahnya pada saat beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup lebih keras dan penggabungan antara nama dan kunyah beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam juga terlarang.” (Zaadul Ma’ad, 2/347. Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah)

8. Memberikan nama kepada seorang anak dengan nama-nama orang sholih dari kalangan kaum muslimin.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda:

“Sesungguhnya mereka memberikan nama (pada anak-anak mereka) dengan nama-nama para nabi dan orang-orang sholih” (HR. Muslim).

Kemudian para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah penghulunya orang-orang sholih bagi umat ini dan demikian juga orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari akhir.

SHARE ARTIKEL