Pintu Masjid Dibuka Lebar Untuk Para Non-Muslim. Tujuannya Sungguh Luar Biasa!

Penulis Unknown | Ditayangkan 06 Feb 2017
Di Inggris, tidak hanya seorang muslim saja yang dapat memasuki area masjid, tapi juga para non-muslim. Ada lebih dari 150 masjid disana yang menerapkan gerakan bernama “Visit My Mosque” ini. Mereka memperbolehkan masyarakat non-muslim untuk bertanya tentang islam yang sebenarnya.

Pintu Masjid Dibuka Lebar Untuk Para Non-Muslim. Tujuannya Sungguh Luar Biasa!

BACA JUGA: AWAS! Khatib Tanpa Sertifikat Bisa Ditangkap...

Dikutip dari sindonews, selain itu, tujuan lain dari gerakan tersebut adalah intuk melawan kefanatikan terhadap kelompok radikal yang mencoreng nama islam, contohnya ISIS. Gerakan itu dibuka pada Minggu sore waktu setempat. Gerakan tersebut ternyata juga sukses memicu banyak warga Inggris untuk datang karena penasaran.

Acara itu diprakarsasi oleh Dewan Muslim Inggris (MCB) yang berjanji akan menjawab setiap pertanyaan pengunjung masjid. MCB membebaskan pengunjung yang datang dari semua komunitas agama. MCB juga menegaskan tidak ada individu yang dianggap terlarang untuk datang.

Salah satu masjid yang menjadi inti gerakan itu adalah Masjid Paigham-e-Islam di Brimingham. Pemuka di masjid itu melayani setiap pertanyaan mengenai hukum dan syariat islam. Bagaimana Pandangan mulsim soal Yesus, hingga apa yang dilakukan pihak masjid untuk melawan kelompok ISIS.

Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh—partai oposisi utama di Inggris—ambil bagian dalam acara itu. Dia mengunjungi masjid di Finsbury Park, London utara. ”Minum teh bersama-sama jauh lebih efektif daripada menuangkan beton untuk membangun dinding,” tulis dia di Twitter yang membandingkan gerakan inklusif Muslim Inggris dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.

Adrees Sharif, seorang jemaah masjid dan pejabat MCB, mengatakan inisiatif gerakan “Visit My Mosque” bertujuan untuk memperkuat ikatan antara Muslim dan masyarakat Inggris. ”Kami ingin menciptakan dialog bukan debat. Ketika Anda sedang berdebat Anda bertujuan untuk memenangkan argumen, tetapi ketika Anda terlibat dalam dialog Anda berbagi keyakinan Anda,” ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (6/2/2017).
SHARE ARTIKEL