NASA Perlihatkan Matahari Tampak Retak, Pertanda?

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Feb 2017
Permukaan matahari tampak retak di beberapa bagian. Bahkan setelah dihitung, retakan itu diperkirakan sepanjang 533 ribu mil atau sekitar 857.780,352 km. Menurut NASA, retakan hitam itu bukan karena retakan sungguhan dan tidak abadi.

NASA Perlihatkan Matahari Tampak Retak, Pertanda?

BACA JUGA: Tak Sadarkah Kita? Betapa Dahsyatnya Guncangan Bumi Tatkala Kiamat Melanda

Dijelaskan, Retakan itu disebut ‘Filamen Matahari’ yang biasanya muncul dalam beberapa waktu. Filamen  itu bergerak meletus ke luar angkasa sebagai coronal mass ejection dan kadang kembali lagi ke permukaan matahari seperti hujan. Sayangnya fenomena ini tidak bertahan lama. Karena beberapa hari kemudian retakan itu akan menghilang.

'Retakan' hitam tersebut merupakan area material yang lebih dingin yang melayang di permukaan Matahari. Sedangkan penampakan merah di sekelilingnya merupakan material yang panas.

"SDO menangkap gambar filamen dalam berbagai panjang gelombang, yang masing-masing membantu menunjukkan temperatur berbeda dari material matahari," kata juru bicara NASA tersebut.

Belum diketahui mengapa fenomena itu bisa terjadi. Sejak diluncurkan pada 11 Februari 2010 menggunakan roket 'ULA Atlas V' dari Stasiun Cape Canaveral, Florida, ilmuwan mulai menyelidiki penyebab dan proses 'retakan' atau struktur itu bisa terjadi.

"Ilmuwan juga tengan mendalami bagaimana ciri bagian dalam, medan magnet, panas korona, dan seberapa padat radiasi yang menciptakan ionosfer atau atmosfer yang terionisasi oleh radiasi Matahari, serta dampaknya bagi Bumi."

penelitian ini juga dilakukan sebagai memperkirakan panas matahari dalam rangka melindungi pesawat, satelit dan para astronot yang bekerja dan menetap diluar angkasa.
SHARE ARTIKEL