Menolak Perintah Orang Tua? Boleh, Asal Karena Ini!

Sebagai seorang anak, pastilah ingin selalu membahagiakan hati kedua orang tua kapanpun dan dimana saja. Oleh karena itu, seorang anak haruslah mematuhi segala perintah orang tua. Namun, banyak sekali para anak, khususnya saat remaja, sangat berapi-api dalam segala hal sehingga banyak pula yang ingin mencari jati diri hingga seringkali menyepelekan nasehat dan perintah orang tua. Akan tetapi tahukah bahwa ada kalanya anak bisa menolak perinta orang tua? Mengapa bisa begitu? Apakah tidak berdosa?

Ketahuilah bahwa ridho Allah ada pada ridho orang tua, hal tersebut menunjukan tentang kemuliaan orang tua bagi anaknya. Kasih sayang orang tua tidak mungkin terbayar dengan segunung harta yang diberikan anak pada ibu bapaknya. Dan sudah menjadi kewajiban seorang anak adalah berbakti kepada orang tuanya.

Baca juga : Curhat Sama Allah Yuk! Ketahui Waktu Dikabulkannya Doa Pada Hari Jum'at

“Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, “janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baik kepada kedua orang tua..” (QS. Al Baqarah: 83).

Dengan berbakti kepada orang tua adalah salah satu tiket seorang anak menuju surga-Nya. Dengan berbakti, menyayangi dan merawat orang tua saat tua renta adalah ladang amal bagi seorang anak untuk mendapat kemuliaan-Nya.

Bahkan seorang anak hendaknya berkata dengan bahasa selembut-lembutnya kepada orang tua. Mengucapkan ‘ah’ pada orang tua termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Israa: 23).

Lalu, sampai manakah seorang anak harus mengikuti perintah orang tuanya?

Baca juga : Tak Sadar, Aksi Korupsi Ini Dekat dengan Hidupmu!

Tugas seorang anak memanglah berbakti dan menuruti perintah orang tuanya, namun jika perintah orang tua mendorong anaknya untuk berbuat maksiat dan menyekutukan Allah SWT, maka saat itulah seorang anak dapat menolak perintah orang tuanya.

Karena islam adalah agama yang sempurna, dalam menolak perkataan orang tua yang menyimpang dari agamapun islam memiliki etikanya. Seorang hendaknya menggunakan bahasa dan tindakan yang baik saat menolaknya.

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 15).