Mungkin kata orang, menikah adalah sebuah hal yang cukup mudah karena hanya dengan mas kawin lima puluh ribu pun sudah bisa membangun rumah tangga sendiri. Iya memang benar, Allah SWT juga sudah menyatakan bahwa orang yang menikah akan diperlebar rezeki dan kebahagiaan hidupnya. Namun menikah juga harus tahu apa saja yang iya dan tidak. Karena pernikahan bukan tentang ijab kabul dan sah-nya saja. Namun lebih dari itu, bagaimana bisa mempertahankannya setelah berikrar janji di hadapan-Nya. Karena menikah tidak sesederhana itu.
Kata Umi
Menikah itu tidak sesederhana aku dan kamu bersatu
Bukan hanya soal nanti ada yang ngebonceng
Bukan hanya soal menghilangkan kesepian
Bukan hanya soal membagi beban, karena kamupun sangat mungkin juga ingin membagi beban yang lain
Menikah tidak sesederhana membuat foto nikahan paling hits
Atau merasa senang banget karena akhirnya punya ‘imam’ pribadi
Baca juga : Jangan Anggap Aku Lemah, Karena Darimu Aku Tau Caranya untuk Dewasa
Bukan cuma itu
Menikah juga tentang bagaimana ibumu bisa memilihku sebagai asisten pribadi
Bagaimana ayahmu bisa dengan senang memperkenalkan aku di hadapan rekan-rekannya
Bagaimana aku bisa menjadi sahabat untuk saudara-saudaramu
Dan bagaimana aku bisa tetap memberi dalam keadaan selelah apapun
Menikah tidak sederhana bukan?
Setidaknya aku harus tau bagaimana menjawab pertanyaan anak kecil yang bertanya tentang wujud Allah
Setidaknya aku harus tau bagaimana membujuk anak laki-laki untuk tekun belajar sebelum ujian
Setidaknya aku harus bisa mengenalkan, mana air yang suci, mana yang bisa mensucikan, yang mana yang boleh dipakai wudhu, mana yang tidak
Setidaknya aku harus tau bagaimana cara agar tetap tersenyum di saat terpahit
Setidaknya… aku harus mampu melakukan sesuatu yang tidak kusukai atau sesuatu yang tidak ingin kulakukan
Kalau nanti mertuaku menyuruhku membuat teh panas, sementara aku sendiri baru akan beristirahat setelah seharian tidak tidur karena pekerjaan, masa aku menolak?
Lucu kan kalau rumah tanggaku berantakan hanya karena segelas teh saja :”)
Jadi harus latihan
Memenuhi panggilan adzan meskipun ngantuk dan mager banget
Jangan ngegosipin dosen meskipun beliau sangat tidak bersahabat
Bersikap sopan ke cleaning service, setidaknya bilang permisi kalau mau lewat pas beliaunya lagi ngepel
Bangun pagi, atur waktu, tahan sedikit keinginan nonton atau jalan-jalan kalau tugas kampus belum beres
Luangkan (bukan sisakan) waktu untuk Al-Quran dan belajar agama di tengah kesibukan
Kepo dan peduli tentang isu dan perkembangan ummat
Senyuuum nggak peduli orang itu menyebalkan atau tidak
Betapa, menjadi mahasiswa yang oke adalah latihan yang cocok untuk menyiapkan pernikahan
Menikah memang tidak sederhana, karena menikah juga soal membentuk generasi
Tapi menikah bisa jadi sederhana, bagi mereka yang siap imannya
Baca juga : Aku Tak Secantik Masa Lalumu, Aku Si Masa Depan Buruk Rupa dan Inilah Suratku
Dalam usia ini bicara menikah bukan hal tabu, bahkan perlu diperbincangkan dalam porsi tertentu
Berkali hadir sebagai tamu di pernikahan teman satu sekolah, wajar kalau mupeng
Maka yang masih sendiri jangan hanya menunggu, karena menikah bukan hal sederhana yang persiapannya cukup dengan menunggu
Mereka yang sudah menikah akan berjuang mendidik generasi
Kita yang belum juga berjuang mempersiapkan diri sebagai calon pendidik generasi
Menikah memang tidak harus menunggu siap, karena persiapannya memang tidak akan pernah selesai
Kalau sudah datang, siap tidak siap, maka jalani
Karena fokus utama bukan sudah siap atau belum, tapi sudah mempersiapkan atau belum?