Idap Tumor 10 KG, Guru Ini Semangat Tunjukkan Dedikasi untuk Negeri!

Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Feb 2017

Idap Tumor 10 KG, Guru Ini Semangat Tunjukkan Dedikasi untuk Negeri!

Menjadi seorang guru adalah tentang dedikasi untuk negeri dan berharap agar anak didik yang memperoleh ilmu dari sang guru tersebut, bisa menggunakannya sebagai bekal untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Meskipun banyak guru yang mendapatkan apresiasi dan juga gaji yang cukup banyak karena pekerjaannya tersebut. Ternyata masih ada guru yang menuai pujian sekaligus iba dari netizen.

Baca juga : Usai Cabut Gigi, Remaja Ini Malah Hembuskan Nafas Terakhir! Ada Apa?

Seorang guru mengungkapkan kisahnya hidup dengan tumor seberat 10 kilogram. Namun meski tumor tersebut tidak pernah diangkat, ia tetap semangat pergi mengajar. Watchara Nadee atau yang lebih dikenal dengan nama Kru Lek menemukan tumor tumbuh di pundaknya tahun lalu. Lek tak mempermasalahkannya karena kondisi tersebut terlihat tidak serius awalnya.

Akan tetapi, awal tahun ini bahunya membengkak dan makin parah dari hari ke hari. Ia pun mendatangi rumah sakit untuk berkonsultasi perihal tumor seberat 10 kilogram di pundaknya itu. Melansir dari Mirror, Lek mengakui kalau gajinya sebagai guru tidaklah begitu besar. Meski mendapat akses ke asuransi kesehatan dari Nakhorn Sawan Technical College tempatnya mengajar, jumlahnya terbatas 100.000 baht atau 38 juta rupiah per tahun.

Padahal, operasi demikian pasti membutuhkan banyak biaya. Belum lagi ibunya yang telah berusia 74 tahun menderita lumpuh dan hanya Lek satu-satunya yang merawat ibunya.

Idap Tumor 10 KG, Guru Ini Semangat Tunjukkan Dedikasi untuk Negeri!

Baca juga : Astaga, Cinta Ditolak, Dasi Pramuka Bertindak!

"Saya pikir dengan kondisinya, ia butuh tiga kali batas asuransinya. Belum lagi pengobatan yang mahal. Ia tak punya biaya untuk itu," ujar teman Lek, Monk Bhin.

Karena ketiadaan biaya itulah, Lek hanya menyembunyikan tumor yang ia miliki dengan syal tiap kali ke pergi mengajar. Ketabahan dan kesabaran yang dimiliki Lek membuat murid-muridnya merasa terharu sekaligus iba ingin berbuat sesuatu.

"Saya tak ingin merepotkan mereka. Murid-murid saya telah memberikan saya kekuatan untuk terus mengajar," kata Lek.
SHARE ARTIKEL