Berdamai dengan Hati dan Tubuh Sendiri? Maafkanlah!

Penulis Unknown | Ditayangkan 27 Feb 2017
Berdamai dengan Hati dan Tubuh Sendiri? Maafkanlah!

Ketika seseorang tengah menghadapi badai yang hebat dalam hidupnya, maka hal yang bisa membuatnya jatuh dan seakan tak ada penopang ialah ketika menghadapi orang lain yang mencela dan membuat gundah di hati. Semua itu memang lumrah, toh orang yang menjalani hidup juga harus tegar laksana karang. Oleh karena itu, masalah dan ujian hidup pasti ada.

Baca juga : Siapa yang Tak Ingin Sehat? Baca Al-Qur'an Dulu Yuk!

Akan ada banyak hal yang dihadapi dalam hidup, termasuk pengkhianatan dan rasa kecewa. Mungkin Anda juga akan merasa sangat marah hingga sulit memaafkan. Hal yang wajar memang, apalagi ketika Anda merasa sangat sakit hati. Seperti kata pepatah, sakit hati itu mampu menjalar hingga rasa tak ada guna pastilah ada.

Tapi belajarlah memaafkan meski sulit. Berusahalah untuk menerima keadaan dan melepaskan amarah. Karena ternyata ini lebih besar manfaatnya untuk kesehatan mental dan badan.

Anda mungkin tak akan mudah memaafkan kesalahan orang, tapi menurut John Hopkins Medicine, amarah yang kronis di dalam hati bisa menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh, menurunnya kekebalan tubuh, denyut jantung lebih cepat, tekanan darah, risiko depresi makin tinggi dan bahkan risiko diabetes meningkat.

Sebaliknya, memaafkan akan membuat Anda lebih tenang, menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara umum. Banyak penelitian menunjukkan bahwa memaafkan bisa meningkatkan kesehatan.

Berdamai dengan Hati dan Tubuh Sendiri? Maafkanlah!

Baca juga : 3 Tips Hadapai Anak Cengeng! Cara Tegas Namun Penuh Kasih Sayang

Salah satu penelitian dari Journal of Health Psychology menemukan bahwa memaafkan berpengaruh besar pada kesehatan mental, namun efeknya juga bisa dirasakan pada tubuh. Hati akan lebih tenang dan damai, tubuh juga lebih responsif mengeluarkan hormon kebahagiaan karena Anda tak punya beban pikiran dan hati karena amarah yang terpendam.

Jadi mengapa harus terus menyalahkannya? Cukup Anda tahu dia memang salah, tugas Anda adalah memaafkannya karena Anda cukup cerdas untuk tidak menyakiti kesehatan tubuh Anda sendiri.
SHARE ARTIKEL